34👫

6.5K 606 27
                                    

DNA~








"Loh, Jungkook dan Taehyung tadi kemana?" Tanya Yoongi saat tak menemukan sosok Taehyung dan Jungkook sesaat setelah mereka makan siang bersama di kediaman keluarga Park

"Paling juga mereka sedang main PlayStation di kamar Jimin, tak apa sayang tak usah dipikirkan, nanti kalau mereka lapar juga keluar sendiri seperti katak Eropa"

Yoongi menganggukkan kepalanya "mereka memang sering bermain PlayStation berdua begitu?" Tanya Yoongi penasaran

Nyonya Park tertawa pelan "sebenarnya biasanya mereka bermain bertiga, ini sama itik Mesir ini juga tapi sepertinya kau lebih menarik dari pada dua cicak Venesia itu" sahut nyonya Park sambil menunjuk anaknya

"Mom, aku ini anak mommy kenapa dikatai itik Mesir sih?" Protes Jimin yang tentu saja diabaikan oleh sang ibu dan malah sibuk bersama Yoongi.

Tahu, Yoongi tadi sebenarnya sempat merasa tak nyaman, bagaimana ya— nyonya Park memperlakukan dirinya akrab sekali, diajak berkeliling mansion Park, diajak berkenalan dengan tiga marmut kesayangan nyonya Park dan diajak makan siang bersama juga tadi— bersama Taehyung dan Jungkook juga.

Kata nyonya Park, Yoongi itu gadis baik, bisa dilihat langsung dari pertama bertemu tadi, pun wanita paruh baya yang masih cantik itu juga tadi sudah meminta maaf karena tadi sempat menyambutnya dengan tatapan judes.

Nyonya Park sudah menjelaskan semuanya, menjelaskan kalau ia tadi hanya bercanda saja, ingin menguji mental Yoongi dan ternyata Yoongi benar-benar luar biasa. Judes dan tak gentar karena tatapan tajam nyonya Park tadi.






















.

"Pokoknya aku tak mau tahu, aku merajuk padamu" Jungkook melemparkan stik PlayStation yang tadi dipegangnya kemudian membaringkan tubuhnya diatas ranjang Jimin

"Loh sayang, kenapa marah? Hey kok merajuk sih?" Taehyung menyusul si cantik, mengabaikan game mereka yang perang sendiri.

Iya perang sendiri, sebab mereka sedang main perang-perangan














"Tak mau, jangan sentuh-sentuh, kau tak pengertian masa aku kalah terus, tak asik" Jungkook membuang muka, menutup wajahnya dengan bantal milik Jimin

Taehyung terkekeh, walau pacaran masih sebentar tapi Taehyung sudah kenal Jungkook sejak bayi, jadi pemuda Kim itu paham sekali apa yang membuat Jungkook begini.

Apa lagi kalau bukan karena kalah bermain game.

Jungkook itu tipe yang tak mau kalah, bukan ambisius atau apa, kalah sekali dua kali Jungkook santai saja tapi kalau kalah berturut-turut jelas ia kesal sendiri, apalagi lawan mainnya Taehyung.

"Ya sudah ayo kita main lagi, aku janji kali ini kau yang menang" bujuk Taehyung sambil memainkan rambut panjang Jungkook

"Mana bisa begitu, kau kalau mau mengalah seharusnya dari tadi dong, masa aku merajuk dulu baru kau mau mengalah, dasar tak pengertian" cerocos Jungkook lagi

Taehyung memejamkan matanya, menggaruk puncak hidungnya "jadi aku harus apa sayang? Hmm?" Taehyung sadar betul, mau bagaimana pun juga ia selalu kalah kalau berurusan dengan Jungkook "apa yang harus kulakukan agar sayangku ini tak merajuk lagi"

Masih dengan wajah yang tertutupi bantal Jimin, Jungkook menyeringai. Otaknya seperti ada yang berbisik ia akan mendapat jackpot setelah ini, jadi setelah menyingkirkan bantal dari wajahnya, Jungkook berbalik menghadap sang kekasih.

"Kau benar mau mengabulkan apa yang kumau?" Ujar Jungkook sambil memainkan kancing kemeja Taehyung

Taehyung menelan ludah susah payah, otaknya bercabang saat ini. Kanan dan kiri.

DNA [V.K] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang