LINE!
gunsmile
| yang
| jadi kan?singss
| jadi
| tapi nanti jemput nya agak telatan ya
| lagi bantuin mama beresin gudanggunsmile
| siyap
| siap sedia inhaler
| di gudang banyak debusingss
| oiya untung abang ngingetin
| maaciigunsmile
| uwu≧з≦
| apa abang ke sana sekarang
| biar bisa bantu kamu
| biar kamunya juga ga kecapeansingss
| gausah bang
| bentar lagi selesai kokgunsmile
| okii
| nanti jangan cantik2 ya
| abang ga mau ya pacar abang diliatin cowok lainsingss
| iyaaa
| >‿<gunsmile
| uwu kesayangan abang
| unch"Ma! Sing mau jalan sama bang Gun ya,"
"Oke. Kalo mau pulang malem, suruh si abang nginep disini. Kasian rumahnya jauh."
"Kay, dah mama."
Sing mengecup pipi sang ibu dan keluar dari rumah berlari kecil ke arah mobil sang pacar. Mendapati sang pacar sedang berdiri di depan pagar rumahnya.
"Abang!"
"Hey sayang,"
Gunsmile memeluk Sing erat. Bukan apa-apa, mereka berdua tidak bertemu sekitar 3 hari karena Harit sibuk dengan kuliahnya.
Lepas berpelukan, Gunsmile mencuri ciuman di kening sang pacar dan tersenyum lebar mendapati ekspresi sang pacar yang terlihat malu. Sing memang bukan tipe yang suka skinship, so setiap kali Gun melakukan kontak fisik, sudah bisa dipastikan akan ada semburat merah di pipinya.
"Udah minta ijin mama?"
"Udah,"
"Aku ketemu mama dulu kali ya, gak sopan rasanya bawa kamu tapi gak bilang dulu,"
"Gapapa ih bang. Orang aku udah bilang kok tadi."
"Kamu gak mau abang ditahan mama dulu ya?"
"Enggak."
Sing memalingkan muka dan melipat tangannya di depan dada. Berlagak marah. Gunsmile reflek memeluk figur sang pacar. Dia tau betul kalau nanti dia berpamitan dengan mama nya Sing, dia akan berakhir sampai malam disana hanya berbincang dengan sang mertua. Itulah mengapa setiap kali mereka akan berkencan, Sing jarang membiarkan abangnya berpamitan ke ibunya.
Siang itu mereka berencana untuk pergi ke salah satu cafe yang baru buka sekitar 3 hari yang lalu. Cafe spesialisasi minuman boba yang beberapa hari belakang ini selalu menjadi minuman yang diminum Sing setiap pulang nugas.
"Gimana kuliah kamu? Dari kemaren gak bisa dihubungin,"
"Maaf, bang. Kemaren emang bener-bener puncaknya sibuk. Aku seharian bolak balik ke kampus, sampe gak sadar hp ku modar."
Gunsmile mengacak-acak rambut pacar yang duduk di depannya dengan sayang. Ada perasaan tidak enak di hati karena tidak bisa menemani sang kekasih disaat hari-hari sibuk. Gunsmile punya alasan, dia juga masih harus fokus pada kuliahnya sendiri yang sebentar lagi berhadapan dengan skripsi dan teman-temannya. Di samping itu, Sing juga tidak mau merepotkan sang abang.
"Lha terus kemaren dianter pulang siapa? Kan abang gak bisa jemput kamu kemaren,"
"Sama kak Mond..."
"Oh, Mond. Eh wait, Mond?!"
"Hehe, iya bang."
Sing tersenyum kecil, lebih kearah ketakutan. Mond dulu teman Gunsmile, tidak dekat. Saat berpacaran dengan Sing, Mond kerap kali mendekati Sing yang sudah jelas berpacaran dengan Gun. Hal itu lah yang membuat Gun tidak suka dengan lelaki itu dan menyuruh Sing menjauh dari Mond.
"Ya lagian abang kan gak bisa jemput, sama mama ga boleh naik ojol, udah gak ada angkot, mau jalan tapi takut ada om-om nakal."
"Ya abang tau. Abang minta maaf gegara gak bisa jemput kamu, tapi kenapa harus sama Mond? Emang gak ada temen lain?"
"Ada sih, cuma kebanyakan pada beda arah sama aku. Masa iya aku mau nyusahin mereka? Jadi lah aku pulang sama kak Mond."
"Tapi dia gak ngapain kamu kan?"
Sing tertawa kecil. Sebegitu sayangnya dia dengan pacar childish nun overprotective nya ini. Kadang dia berpikir, pernah berjasa apa dia dulu sampai dia dapat pacar seperti ini. Sing could not wish for more.
"Gak kok bang."
Gunsmile menarik tangan Sing dan mengelus dalam genggamannya. Gunsmile mencium permukaan tangan Sing. Mereka saling bersitatap dan tidak berbicara. Membiarkan apa yang terjadi di minggu lalu terganti dengan dua gelas milk boba tea.
permisi mau cari pacar kek mas gunsmile hueeeee:'(

KAMU SEDANG MEMBACA
𝓰𝓶𝓶𝓽𝓿 𝓲𝓷𝓼𝓽𝓪𝓰𝓻𝓪𝓶
Fanfictiongmmtv boys on insta! serba-serbi anak om tha lowercase intended