Ending

462 35 0
                                        


"Eomma, dimana Krystal?" teriak Kai.

Ibunya hanya terdiam dan tak memperdulikan teriakan putranya itu. Dia malah asik menonton serial favoritnya di televisi.

"Eomma. Kenapa kau tak menjawabku?" kesalnya sambil duduk di samping ibunya.

Ibu Kai melirik sebentar ke arah putranya.

"Krystal sudah pergi" jawabnya singkat.

"Pergi?"

Kai membulatkan matanya tak percaya.

"Pergi kemana, eomma?"

Ibu Kai menaruh remote televisi itu dengan kasar.

"Kau ini selalu saja menganggu kesenanganku, dia pergi ke rumah orang tuanya. Memangnya apa pedulimu? Bukankah kau senang jika Krystal telah pergi dari hidupmu"

"Tapi, eomma"

"Hentikan, Kai! Jika kau masih peduli dengan istrimu kau susul saja dia ke rumah orang tuanya dan bawa dia kembali kesini, jika tidak ya sudah biarkan saja Krystal tinggal bersama orang tuanya"

Kai hanya terdiam, dia kemudian pergi meninggalkan ibunya.

***

"Kenapa kau pergi, Krys? Apa kau sudah tak peduli lagi kepadaku?" gerutu Kai.

Kai menatap koper Krystal.

"Hm jika kopernya masih dia tinggal berarti dia akan kembali kesini, kan?" ucapnya riang.

Kai menghampiri koper itu dan membuka isinya.

"Hm tapi pakaiannya telah berkurang, sebenarnya berapa lama dia menginap disana" gerutunya.

Saat Kai membuka bagian depan koper Krystal dia menemukan sebuah dokumen.

"Catatan riwayat kesehatan Krystal" gumamnya.

Karena sangat penasaran Kai membuka dokumen itu. Dia membaca dengan seksama tulisan yang terdapat disana.

"Leukimia stadium akhir? Tahun dua ribu empat belas? Berarti tiga tahun yang lalu?"

Kai membulatkan matanya saat membaca laporan medis milik Krystal.

"Dia menjalani operasi juni dua ribu empat belas dan setelah operasi dia mengalami koma selama satu tahun? Astaga!"

Kai mengusap wajahnya kasar.

"Setelah tersadar dari komanya, dia dinyatakan lumpuh dan tak bisa berjalan sehingga harus melakukan terapi hampir setahun lamanya hingga dia bisa berjalan normal kembali"

Mata Kai berkaca-kaca melihat tulisan yang berada di belakang dokumen itu.

"Aku bertahan hanya untukmu, Kai. Karena aku ingin mewujudkan keinginan kita untuk menikah. Tiga tahun aku berjuang melawan penyakitku, aku hampir saja kehilangan nyawaku tapi Tuhan sungguh baik dia memberiku kesempatan untuk tetap bertahan hidup dan kau tahu, kau adalah alasan terbesarku untuk tetap hidup. Aku sangat mencintaimu, aku harap kau masih mencintaiku meskipun aku telah meninggalkanmu cukup lama. Setelah aku sembuh nanti aku akan meminta ayah untuk menjodohkanku denganmu karena aku masih sangat mencintaimu, aku sangat mencintaimu, Kai"

Tubuh Kai bergetar, cairan bening menetes dari pelupuk matanya. Dia mengingat sikap dinginnya kepada Krystal selama ini.

Dia selalu saja salah paham dan tak ingin mendengarkan penjelasan dari Krystal. Padahal istrinya itu meninggalkannya karena sebuah alasan.

"Aku menyesal, Krys. Sungguh!" teriaknya.

***

TOK.. TOK.. TOK..

GIRLFRIEND EX BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang