Aku Masih Mencintaimu

334 37 0
                                    

KAI POV

Aku masih gugup!

Ya!

Perasaanku masih sama seperti tadi saat bertemu kembali dengannya.

Ku tatap langit-langit di kamarku, pikiranku melambung jauh. Mengingat sebuah kenangan yang amat menyakitkan.

"Kai. Sebaiknya kita akhiri hubungan ini saja"

Kalimat itu selalu terngiang di telingaku. Aku merasa seperti sedang tidur dan masuk ke alam mimpiku sendiri.

Bagaimana bisa Krystal yang dulu mencampakkan aku kini muncul kembali di hadapanku sebagai calon istriku.

AAARRRGGHHH..

Ku usap wajahku dengan kasar, aku berteriak untuk meluapkan seluruh perasaanku.

Ingin marah kepadanya pun aku tak bisa, aku masih mencintainya.

Bodoh memang!

Aku memejamkan kedua mataku, bayangan senyumannya berkelebat di dalam memori otakku.

Ah ini sangat sulit!

Aku kalah, aku masih mencintainya!

Dia yang dulu meninggalkanku, entah apa alasan pastinya.

Jika ditanya aku bahagia dengan perjodohan ini atau tidak?

Ya, aku sangat bahagia, tapi masih ada yang mengganjal semenjak pertemuan tadi.

Sikapnya Krystal berubah, apa dia telah melupakanku?

Atau dia kehilangan ingatannya?

Bagaimana bisa dia bersikap biasa saja kepadaku tanpa sedikit pun merasa menyesal atau bersalah.

***

"Krys. Hei. Tumben kau langsung tidur" ucap Nyonya Jung menghampiri putrinya.

Krystal menguap, dia terpaksa membuka kembali matanya.

"Hm eomma. Ada apa?"

Nyonya Jung menarik dagu Krystal.

"Pria itu sangat tampan kan, Krys? Apa kau menyukainya?"

Krystal mengangguk pelan.

"Hm bagus, eomma juga sangat menyukainya meski tadi sikapnya agak aneh"

"Aneh?"

"Hm. Sudah lupakan, kau tidurlah"

"Ya eomma"

Krystal kembali merebahkan tubuhnya di ranjang dan memejamkan matanya.

Nyonya Jung hanya tersenyum melihat tingkah anaknya.

***

"Eomma. Kai berangkat! Aku ada meeting pagi dengan klien" teriak Kai.

Nyonya Kim langsung menghampiri Kai.

"Hei Kai. Apa-apaan ini? Kau ingin pergi tanpa sarapan?"

"Eomma. Aku ada meeting pagi ini, lihat sudah hampir terlambat. Aku pergi ya" ucapnya sambil berlalu.

"Hm anak itu"

***

"Baiklah Mr. Kai, kami terima tawaranmu" ucap klien itu.

"Benarkah? Terimakasih"

Mereka saling bersalaman dan klien itu pergi meninggalkan Kai.

Kai melambaikan tangannya untuk memanggil seorang waitress.

"Aku pesan yg ini dan ini, cepat ya! Aku sangat lapar"

"Baik tuan"

Kai merentangkan tangannya, dia lelah benar-benar lelah.

"Hei. Apa boleh aku duduk di sampingmu?" tanya seorang gadis yang baru saja datang.

Kai mengangguk pelan. Dia menatap gadis itu dengan ekspresi tak sukanya.

"Pagi ini cerah ya! Tapi nampaknya suasana hatimu sedang mendung. Ada apa? Kau bisa ceritakannya kepadaku"

"Tak usah sok peduli, kau kan sudah tau apa yang membuatku seperti ini" jawab Kai ketus.

Gadis itu terkekeh, dia bersimpuh di hadapan Kai dengan memegang telinganya dengan kedua tangannya.

"Maaf. Maaf jika aku menganggumu"

Kai menarik nafasnya.

"Untuk apa kau hadir kembali di hidupku saat aku telah melupakanmu?" ucapnya dengan penuh emosi.

Mata Krystal berkaca-kaca, dia menatap pilu Kai.

"Hm entahlah! Mungkin ini yang dinamakan permainan takdir!" jawabnya santai.

"Permainan takdir? Jadi kau pikir ini hanyalah sebuah kebetulan saja?"

Krystal mengangguk.

"Ada apa, Kai? Kau tak mau menikah denganku? Bukankah dulu kau yang sangat menginginkannya?" tanya Krystal protes.

Kai tersenyum sinis.

"Dulu dan sekarang berbeda, Krys! Sekarang aku tak lagi menginginkannya"

Krystal menarik nafasnya dalam.

"Baiklah! Jika kau memang tak menginginkannya lagi" ucapnya pelan.

Krystal beranjak dari kursinya dan pergi meninggalkan Kai.

Kai menatap lirih kepergian Krystal.

"Aku hanya tak ingin mengorek luka lamaku" ucapnya.

***

Krystal membasuh wajahnya di dalam toilet, dia membiarkan air membasahi seluruh wajahnya.

Dia menangis sesengukkan, dia mengingat semua kenangannya bersama Kai.

"Untuk apa kau menangis, Krys? Kau memang jahat bukan? Kau yang lebih dulu memutuskan hubunganmu dengan Kai, jadi wajar saja jika Kai bersikap dingin kepadamu! Jangan harap dia akan mencintaimu lagi seperti dulu, mustahil! Tidak akan pernah bisa!" ucap Krystal kepada dirinya sendiri.

"Hiks. Hiks. Hiks. Tapi aku benar-benar sangat mencintaimu, Kai. Aku masih mencintaimu, hiks. Hiks. Hiks" isaknya.

To be continued...

GIRLFRIEND EX BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang