Warn! 16+
BELOK
Hari minggu yang begitu berawan ini Minhee habiskan untuk membaca buku novel kesuakaan nya dengan ditemani oleh secangkir coklat hangat buatan Eunsang
"Min, gue mau cerita"
Minhee meletakan novel nya di atas meja lalu memusatkan perhatian nya kepada Eunsang
"Cerita aja, sok atuh." Ujar Minhee
Eunsang menghela nafas nya lalu melirik pintu kamar Yunseong yang masih tertutup rapat sejak tadi
"Kemarin gua langsung mutusin Junho, tapi dia nolak."
Ucapan nya membuat Minhee langsung membulatkan kedua mata nya
"Gila ya tu orang?!" Sungut nya
"Gak tau diri banget. Udah nyakitin, bikin ribut, nolak diputusin pula. Punya masalah hidup apasih dia selain terlalu ganteng?"
Eunsang sontak mendorong bahu Minhee setelah anak itu menyelesaikan ucapan nya
"Bukan gitu Min, gue cuma—"
"Terus lo jawab apa? Lo tampar gak muka nya?"
Si bungsu Hwang merotasi kedua mata nya jengah mendengar kalimat yang keluar dari bibir Minhee
"Ya lo pikir aja, muka babak belur gitu masa gue gampar? Kalo dia mati gue yang ribet." Desis Eunsang
Ia kembali menatap Minhee "Tapi serius Min, gue gak jawab apa-apa abis dia ngomong gitu." Ujar nya
Minhee mengangguk samar. Ia memajukan wajah nya lalu berbisik tepat di telinga Eunsang
"Harus nya lo bales dendam dulu, baru lo putusin dia."
Lagi-lagi Eunsang merotasi kedua mata nya jengah "Berarti gue gak ada beda nya dong sama dia? Lo gimana sih Min?! Jadi nyesel gue curhat sama lo." Sungut nya
Minhee tertawa. Tangan nya bergerak meraih cangkir yang kini telah kosong lalu bergerak bangkit dari posisi nya
"Bentar Sang, gue naro ini dulu." Ujar nya
Ia langsung bergegas pergi ke dapur setelah mendapati Eunsang mengangguk padanya. Karena merasa naggung, ia akhir nya mencuci cangkir bekas nya minum. Toh cuma satu kan?
"Ngapain dicuci?"
Tubuh nya tersentak kecil ketika tiba-tiba seseorang berujar pada nya
"Bikin kaget aja lo kak." Desis Minhee
"Gak usah di cuci, biar mang acep aja yang—"
"Biarin kek, ini juga cangkir bekas gue minum." Sela si pemuda Kang
Ia meletakan cangkir yang kini telah bersih ke dalam lemari piring lalu berbalik menghadap ke arah Yunseong
"Ngapain lo ke dapur?" Tanya nya
Yunseong mengedikan bahu nya "Gabut aja," ujar nya
