Warn! just—warn.
BELOK
"Harus nya kamu gak terlahir ke dunia!"
Seorang bocah berusia sembilan tahun yang sedang meringkuk ketakutan akibat seruan dari sang ibu hanya diam seraya sesekali terisak pelan
"Kamu itu cuma benalu di hidup saya! Kamu bikin hidup saya hancur dan saya gak rela hidup saya hancur cuma karena bocah gak berguna kayak kamu!"
Prang
Sebuah vas bunga hancur tak berbentuk akibat menghantam keras nya permukaan lantai
"Dimana kamu sembunyiin adik kamu?!"
Minhee, bocah itu hanya memeluk lutut nya seraya menahan isakan nya yang terasa ingin pecah. Ia sangat takut mendengar teriakan sang ibu, tapi ia tak bisa melakukan apapun
"JAWAB SAYA KANG MINHEE!"
Tubuh nya tersentak kuat ketika mendengar suara kencang sang ibu yang berteriak pada nya
Sampai kapan pun ia tak akan pernah memberitau pada ibu nya dimana ia menyembuyikan adik nya
"Jawab saya atau—"
Sang ibu meraih rahang putra sulung nya lalu mencengkram nya kuat
"Atau saya bawa pergi kamu dari adik kamu."
Minhee terbangun dengan keringat yang membasahi wajah nya. Sial, ia mimpi buruk lagi.
Dengan perlahan ia mencoba untuk turun dari ranjang tanpa membangunkan Yunseong yang sedang tertidur lelap. Minhee berniat ingin pergi ke dapur untuk meminum segelas air, tapi seperti nya ia harus mengurungkan niat nya karena secara tiba-tiba Yunseong menahan pergelangan tangan nya
"Mau kemana?" Tanya Yunseong dengan suara serak khas bangun tidur
"Minum, gue aus."
Yunseong melepaskan genggaman nya, ia membalik posisi nya membelakangi si pemuda Kang. Mungkin ia ingin menpanjutkan tidur nya?
Apartement Yunseong itu luas, bahkan ada dua kamar yang berukuran besar di dalam nya. Sebenar Minhee bukan orang yang suka bergerak kesana kemari, ia merasa begitu malas walau hanya berjalan ke dapur
"Rame bat kek pasar malem." Gumam nya ketika mendapati isi kulkas Yunseong
Ada berbagai macam buah-buahan, sayuran serta beberapa kotak susu vanilla berukuran besar di dalam kulkas. Biasa nya di jam sepuluh malam seperti sekarang ia akan mendapati Eunsang tengah meminum susu nya sambil menonton tv, namun tidak dengan hari ini
Eunsang mengatakan pada Minhee kalau ia menginap di rumah kedua orang tua nya malam ini dan menitipkan sang kakak kepada si pemuda Kang
Biarlah, mungkin anak itu ingin menenangkan fikiran nya.
Setelah meneguk segelas air, Minhee memutuskan untuk kembali ke kamar Yunseong. Tapi sebuah piano yang terletak di dekat pantry mengalihkan perhatian nya. Dulu Yunseong sering kali mengajak nya bermain alat musik itu