15 - Penjelasan

5.1K 392 2
                                    

Autor Pov

Saat ini Lisa tengah disibukan dengan aktivitas marketingnya di kantor. Karena JJ baru saja meluncurkan beberapa pakaian musim panas serta pembukaan satu toko baru di Seoul. Jungkook telah kembali satu minggu yang lalu. Selama itu Lisa selalu menghindari percakapan pribadi dengan nya. Hanya untuk keperluan pekerjaan saja baru dia mau berhadapan langsung dengan Jungkook. Hari ini Lisa tidak berhasil menemukan Jungkook di ruangannya, padahal dia sangat mebutuhkan tandatangan pemilik JJ Company itu. Saat sore hari menjelang pulang Lisa baru bisa menemukan Jimin.

"Kau kemana saja Jim? Aku seharian mencarimu."

"Kau tau aku sangat sibuk Lis, ngomong-ngoming kau mencariku atau Jungkook, huh?" Jimin sedikit mengghoda Lisa.

"Aku membutuhkan approval untuk beberapa proposal yang teamku buat. Apakah kau bisa memberikan ini kepadanya Jim?" Lisa menyodorkan sebuah map plastik ke Jimin.

"Tidak Lisa, maaf. Tapi aku juga ingin meminta bantuanmu." Jawab Jimin. " Sebaiknya kau antarkan langsung ke apartemen Jungkook, sekalin aku juga ingin menitipkan beberapa berkas yang sangat penting."

"Whe? Bukan kah kau asisrennya Jim, atau kau minta tolong pak Song aja bagaimana?" Jawabku malas.

"Ayolah Lis tolong aku, aku masih ada yang harus aku urus. Dan pak Song, istrinya baru saja melahirkan jadi hari ini dia cuti."

"Aduh, bos kamu kenapa tidak masuk sih Jim? Merepotkan saja."

"Yaa Park Lisa, dia juga bos mu lho. Jungkook sedang sakit jadi dia tidak bisa datang ke kantor." Jimin sedikit memohon.

Apa, Jungkook sakit? Tidak-tidak, kenapa aku masih saja mengkhawatitkannya. Lisa menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Baik lah Jim. Sekalian pulang nanti aku mampir ke apartemennya."

Pada jam-jam pulang kantor ini jalanan Seoul cukup padat. Bahkan terjadi kemacetan di beberapa titik. Sekita pukul tujuh malam Lisa baru sampai di apartemen Jungkook.

Lisa menekan bel, walaupun sebenarnya dia tahu password pintu masuk apartemen Jungkook. Tapi hubungan mereka sedang dalam keadaan yang tidak baik, akan canggung rasanya jika ia tiba-tiba masuk.

Tak lama kemuadian Jungkook membuka pintu. Dia mengenakan sweater hitam bercorak putih, wajahnya tampak pucat dan lesu. Dia mempersilahkan Lisa masuk.

"Apa kau masih sakit Jung? Kau sudah minum obat? Kau sudah ke dokter? Apa ka--" omongan Lisa terpotong oleh Jungkook yang tiba-tiba saja menarik tangan Lisa tan menaruhnya di kening Jungkook. "Ya ampun badanmu panas sekali, apa kau sudah makan?" Lisa kembali mencecar dengan pertanyaan.

"Tenju saja belum baby, karena kau baru saja datang." Jungkook memasang muka memelasnya.

Lisa ingin sekali meluapkan amarahnya kepada Jungkook, tapi saat ini tidak bisa. Walau bagaimana pun Lisa masih sangat mencintai Jungkook, ia tidak tega jika harus memarahinya saat Jungkook sedang sakit begini.

"Kau berbaringlah di Kamarmu, aku akan membuatkanmu bubur."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lisa menyuapi Jungkook, meberinya obat penurun demam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lisa menyuapi Jungkook, meberinya obat penurun demam. Lalu mengompres dahinya.

"Sayang ku mohon jangan pergi, tunggulah aku sampai aku terbangun, hemm?" Jungkook menahan tangan Lisa. Matanya mulai terasa berat, dia mulai mengantuk karena efek dari obat yang dia minum tadi.

"Aku akan menunggu disana sambil mengecek beberapa email." Lisa menunjuk ke sofa yang ada di kamar Jungkook.

Sinar matahari mengintip dari balik lubang-lubang tirai kamar, hanya terdengan suara air purifier di kamar itu. Perlahan Lisa membuka matanya, dia ada di pelukan Jungkook. "Bagaimana bisa aku tertidur disini?" Lisa memcoba melepaskan diri, namun tangan kekar Jungkook terlalu kuat.

"Kau tertidur di sofa, lalu aku mengangkatmu kemari. Biarkan aku memelukmu sayang, ku mohon. Aku sangat merindukanmu." Jungkook berbicara dengan mata yang masih terpejam.

"Kita, tidak bisa seperti ini lagi Jung. Biarkan aku pergi." Lisa masih berusaha melepaskan plukan Jungkook.

"Tunggu," Jungkook membuka matanya. "Aku akan menjelaskan semuanya."

Sebenarnya Lisa masih belum siap mendengarkan penjelasan dati Jungkook, Lisa takut tidak bisa menerima semuanya. Tapi lebih cepat lebih baik. Dia tidak ingin hari-harinya dipenuhi tanda tanya dengan alasan Jungkook, tentang Hubungannya dengan Chaeyoung, tentang perasaan Jungkook terhadap Lisa. "Baiklah, tapi biarkan aku mandi dulu, hemm? Lalu aku akan membuatkan sarapan."

Setelah sarapan bersama Jungkook mulai menceritakan semua nya ke Lisa. Selamat Jungkook bercerita, Lisa hanya mendengarkan tanpa menginterupsi, karena memang itu permintaan Jungkook sebelim bercerita. "Sayang aku harap kamu bisa menerima penjelasanku. Aku memsng tidak pernah mengatakan ini tapi aku sangat mencintaimu." Kata Jungkook menghakiri.

"Begini Jung, aku memahami ceritamu tadi." Lisa terdiam sejenak. " Tapi itu tidak bisa menyembunyikan fakta bahwa saat ini kau adalah suami sah dari orang Lain." Liss tertunduk.

Jungkook paham betul keraguan yang ada di hati sang kekasih. "Ah aku melum menceritakan apa yang terjadi di Australia."

Flashback - Australia

Setelah meeting dengan pegawainya di Korea (melalui sambungan Skype), Jungkook pergi menyusul Chaeng ke rumah sakit. Saat berjalan di lorong rumah sakit, Jungkook bertemu seseorang yang tidak asing baginya.

"Jungkook-si, aku ingin menjenguk ibu Chaeyoung." Nampaknya pria itu agak ragu untuk berbicara dengan Jungkook. Menurutnya, Jungkook pasti sangat membencinya.

"Bisakah kita berbicara sebentar, Chanyeol-si?"

Pria itu adalah Park Chanyeol, mantan kekasih Chaeng. Jauh sebelum dijodohkan dengan Jungkook, Chaeng telah perpacaran dengan Chanyeol. Dua bulan yang lalu, malam sebelum Jungkook dan Lisa pergi ke Busan, Jungkook mendapati fakta bahwa anak yang pernah dikandung Chaeng bukanlah anaknya. Melainkan anak dari Park Chanyeol. Jangan ditanya bagaimana hati Jungkook, tentu saja ia sangat hancur saat itu. Dia merasa dikhianati berulang kali. Kunjungannya ke Busan bersama Lisa membuatnya sesaat melupakan masalahnya di rumah.

"Aku dan Chaeng akan segera mengurus perceraian kami. Aku juga sdah membicarakan hal ini dengan ayah Chaeng. Dan dia mengerti, karena sejak awal kami tidak pernah saling mencintai." Jungkook menarik nafas panjang, kemudian melanjutkan. "Aku tahu Chaeng masih sangat mencintaimu, terkadang ia salah menyebut namamu ketika kami bersama."

Flashback end.

"Minggu depan adalah sidang perdana perceraian kami. Kumohon, tetaplah bersamaku Lisa." Jungkook mengusap pipi Lisa dengan ibu jari nya. Selang beberapa detik kemudian kedua bibir mereka bertemu, berciuman lembut penuh rindu. Seakan tak ingin berpisah lagi. Jungkook mendudukan Lisa di atas pangkuannya...

Handsome Rich & His Manager ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang