01;aduh pak gulunya balu~

381 47 4
                                    

Motto kami:
"Simple Fun and Easy... Haha Easy bathukmu?!"

↪ Lustig ↩









"Im Changkyun?" suara guru pendidikan pancasila yang tiba-tiba membuat seisi kelas menjadi tegang.

Tegang? Apanya hayoooo~

"Yes, sir"

"Secara singkat apa yang kamu ketahui mengenai Landasan Historis?" tanya guru itu sambil bermain ponsel.

Kampret nih guru, batin Changkyun.

"Saya menyuruh kamu menjawab, bukan memandangi wajah saya dengan ekspresi kesal seperti itu."

Mampus ketempean.

"Landasan Historis. Pancasila adalah warisan jenius para pendiri bangsa, Yudi latief 2011. Artinya -suka maupun tidak, diterima atau tidak-- pancasila merupakan fakta sejarah sebagai bagian dari proses berbangsa dan bernegara Indonesia." jawab Changkyun dengan nada malas.

Guru berkepala botak dengan tubuh bulat seperti bola pingpong itu mengangguk puas.

"Bagus, tapi tolong gunakan bahasamu sendiri lain kali. Oke class karena waktu sudah habis.... Buat rangkuman bab lima sebagai PR, see you next time." -Tumadi Laoshi, guru Penpas 2k20.

Satu kelas mendadak jadi pasar ayam setelah guru tadi keluar kelas. Mulai mengeluarkan hujatan dan makian, bahkan ada yang sempat memesan santet onlen saking sebalnya.

"Diriku geram dan sangat ingin mengempeskan perutnya biar nggak usah ngajar," Chungha berkata geram sambil nyubit pipi teman sebangkunya, Changkyun.

Yang di cubit sendiri memilih merapalkan mantera sihir, siapa tau kalau dia giat berusaha dalam menyantet itu guru maka niat baiknya itu akan menjadi kenyataan yang membahagiakan.

---nggak menyedihkan kayak kamu sama si dia. Eaa.

"Kawan kawinku sekalian. Guru Fisika kita ganti lagi ya?"

"News darimana tuh? Baru kemaren pak Xiumin ngajar di kelas kita." sahut Chungha sambil ngegunting kuku kaki.

Brak!

Changkyun menatap teman-temannya sok serius, "pak Xiumin terlalu keraton untuk kita yang Western." katanya terus ngakak secara tiba-tiba.

Aduh manis, lucunya dimana?

:)

Karena bosan menghadapi kenyataan hidup yang begitu fun, Changkyun memutuskan berjalan-jalan berkeliling kerajaannya.

Siapa tau disaat ia berlenggok di depan khalayak ramai, banyak pangeran berwajah bak Lee Minho anak sesat yang berniat untuk melamarnya.

Haha so fun.

"Aku akan menjadi ratu sejagat" -ick 2k20.

Bacot :)

Koridor sekolah tampak sepi dengan sampah yang berkeliaran dimana-mana.

Ada sampah plastik, sampah mainan, sampah buatan, bahkan sampah masyarakat pun ada.

Bitjeuu~

"Bitch naneun solo teretetetet~"

Itu bichie sayang. Sempol nih!

Asik dalam dunianya sendiri dalam berlenggok kesana kemari dan tertawa. Changkyun sampai tidak sadar kalau ada satu guru yang menatapnya dari depan pintu perpustakaan.

Mungkin si bapak baru saja keluar dari ruangan yang konon memiliki aura mistis tersebut dan langsung mematung saat melihat manusia semoq berjalan di atas lantai.

"Kamu, yang jalan sendirian. Bisa berhenti sebentar?" interupsinya sambil berjalan mendekat.

Siswa yang terpanggil tadi, Changkyun, membalik badannya secara slow motion. Biar ada efek sinetron gitu.

Basyoot~

"kenapa berada di luar kelas, bukannya ini masih pada jam belajar mengajar?"

To the point banget si bapak.

"Siapa?" malah nanya balik :')

"Saya?"

Yailah Parmin! Masih nanya.

masih dalam radius siaga ntar kalau tambah ngeselin botakin aja, Changkyun yang geram akan ketidakpastian.

Melihat tidak ada respon dari manusia indah di depannya guru tadi berinisiatif memperkenalkan diri.

"Saya guru baru yang akan mengajar kelas dua belas, nama saya Lee Joo-"

"Pak, bintitan ya?"

Eh dia malah salfok :(

"Bintitan?" gurunya malah ngeladenin.

"Iya bintit, itu sampe nggak bisa melek."

Ouchh shyit!

"Mata saya emang sipit, bukan berarti bintitan apalagi gabisa melek" kesal juga lama-lama.

Rasanya mau resign aja, tapi masa iya keluar padahal belum mengajar. Kayak hubungan ini dengan doi, belum apa-apa eh ngajak hidup masing-masing.

Curhat dong mah.

"Wait --Bapak guru fisika ya, Ngajar kelas dua belas Ipa satu sampai tiga?" pekik Changkyun secara tiba-tiba.

"Iya, saya Lee Jooheon pengampu fisika kelas dua belas ipa satu sampai tiga." jawab Jooheon bangga tapi ragu.

Labil nih si bapak_-

Tolong dong jedotkan kepala Changkyun ke squisy. Buat dia agar gegar otak dan melupakan semua kenangan saat bersamanya. Ia tidak kuat, sungguh, rasanya sangat malu sekali.

Eh tapi, emangnya Changkyun punya kemaluan?

Maksudnya rasa malu.

"Waduh pak mending minta ganti ke ipa empat sampai enam deh. Ipa satu sampai tiga ganas-ganas loh pak, kemarin aja pak Xiumin sampai hampir meregang nyawa loh"

Sebenarnya memang tidak masuk akal. Akan tetapi entah karena otaknya yang tiba-tiba melebur bersama pelepasan zat metabolisme tadi pagi atau apalah itu, Jooheon malah percaya sama tipu daya Changkyun.

Dengan segala kekhawatiran yang menumpuk dalam relung hati, sekonyong-konyong manusia bertittle guru itu mendatangi kepala sekolah dan hampir meminta surat pengunduran diri kalau saja pak kepala sekolah tidak menyodorkan buku keramat kepadanya.

Untung aku tidak jadi mempermalukan diriku, Lee Jooheon yang hampir mengubur kemaluannya.

"apa ada yang mengganjal di pikiran sampai wajah pak Jooheon ditekuk begitu?" tegur kepala sekolah.

Jooheon dengan segera menggeleng pelan sambil tersenyum simpul.

"Tidak ada pak, hanya sedikit memikirkan metode mengajar yang sesuai saja." sambil mikirin gimana caranya membuat murid sialan itu malu nanti ---pikiran bad milik Juon.

















↪ Lustig ↩

Lustig ...! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang