Eighteen~

210 31 4
                                    

Terimakasih kalian yang udah semangatin author ❤

Maaf ya tanganku gatel pengen double update nih, hehe.

Happy Reading


04.15

Drettt drettt


Suara hp bunyi nih, siapa yang telpon sepagi ini sih? Akhirnya pun aku membuka mata dan meraih hp tanpa melihat siapa yang menelpon sepagi ini.

"Halo? " ucapku.

"Dubuu! " ucap seseorang di telpon.

"Aduh kupingku, siapa sih? " tanyaku di telpon.

"Kamu gak simpen nomerku? " tanyanya.

Aku pun membuka mata sebisa mungkin dan melihat nama yang tertera. K-A-K-T-E waktu sampai huruf itu aku langsung bangun dan membuka mataku lebar lebar. Tau gak?

Yang aku kiranya kak Taeyong ehh ternyata kak Ten. Ealah dag dig dug aku

"Iya kenapa kak? " tanyaku.

"Udah tau? " tanyanya balik.

"Udah" ucapku.

"Siapa? " tanyanya lagi.

"Kak Ten" ucapku malas karena masih ngantuk.

"Bangun napa dek" ucapnya.

"Ihh masih ngantuk tau" ucapku kesal.

"Udah ya kak" ucapku lagi.

"Ehh..jangan di matiin" ucapnya.

"Ada apa sih? " tanyaku.

"Kakak mau pulang nih, udah mau otw. Nanti bukain pintunya ya, tapi jangan sampe ketauan bunda sama ayah loh" ucapnya yang membuatku kaget.

"Loh...kok aku sih kak, aku ngantuk nih. Biarin tidur dulu lagi kek" ucapku merayu.

Iya, kak Ten adalah kakak kandungku yang sudah lama tidak ada di Seoul karena dia mengurus perusahaan ayah yang ada di Thailand. Dan karena disana udah ada yang gantiin kayaknya sih dia pulang ke Seoul dan bakal tinggal disini. Sebenernya aku seneng tapi timing nya gak tepat banget, pas aku lagi tidur malah di telpon lagi.

"Terus siapa lagi? Bibik pasti juga udah tidur kan? " ucapnya.

"Yaudah deh, cepet tapi" ucapku.

"Iya, ini udah di depan pintu, bukain gih" ucapnya menyuruhku.

"Wih gila cepet juga" ucapku.

"Oke kak tunggu, aku otw bukain" ucapku dan bergegas turun ke bawah membukakan pintu.

J'lek

Pintu rumah pun aku buka, dan mendapati kakakku yang berdiri di depannya. Kemudian dia segera masuk, ya aku langsung peluk lah ya, kangen banget soalnya, dia juga bales pelukkanku. Setelah itu kita masuk mengendap endap agak ayah dan bunda gak tau. Emang kamar ayah dan bunda itu ada di bawah tapi bagian dalam jadi gak terlalu ketahuan, soalnya kamar aku sama kamar kak Ten ada di lantai atas.

My Cool SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang