nasi goreng

33 7 0
                                    

'Mencintaimu? Apakah suatu kesalahan bagiku?'
-renaya zella.

Malam ini naya sedang berada dikasur kamarnya dia sedang terlentang menatap langit langit kamarnya, dari tadi dia menahan perutnya yang keroncongan namun sial perutnya terus saja meronta ingin diisi.

Dengan tidak sabarnya dia berlari dan langsung menyambar jaket jeansnya yang berada di gantungan belakang pintu kamar, lalu memakainya dan berniat untuk membeli nasi goreng kesukaanya.

Nasi goreng itupun letaknya tak jauh dari komplek Asri Indah, tempat tinggal naya.

Naya pun sering sekali membeli nasi goreng itu memang karena rasanya yang enak dan tempatnya yang tidak pernah sepi pengunjung.

Dia berlari secepat kilat menuju kamar abangnya dan dengan keras mengetuk pintu kamar putih itu.

Tok Tok Tok. "BANG KENZO ABANGNYA NAYA YANG PALING GANTENG!" teriak naya menggema di seluruh penjuru rumah.

Naya berfikir abangnya ini sedang tidur, dengan sekuat tenaga naya mendorong pintu putih itu dengan kuat menggunakan bahunya.

Dia kira pintu kamar itu terkunci ternyata tidak, alhasil dia terjatuh dan lututnya mencium lantai rumah.

Kenzo yang sedang tiduran dan memakai earphone pun terpekik kaget melihat adik kesayangannya ini mendobrak pintu kamarnya dengan kuat yang mengakibatkan dia terjatuh ke lantai.

"Kenapa sih dek bisa nggak nggausah ganggu abang sebentar aja". Ucap kenzo lalu berjalan dan membantu naya berdiri dari jatuhnya.

Naya mendengus kesal "Nggabisa bang kerjaan naya kan cuma ganggu bang kenzo wle" ejek naya sambil menjulurkan lidahnya.

Kenzo mengacak rambut adiknya dengan gemas lalu berkata "Kamu mau kemana pake jaket segala".

Tubuhnya yang mungil membuat dia tenggelam menggunakan jaket jeans yang panjangnya selutut itu.

"Bang anter naya plis ke depan gang, mau beli nasi goreng" ucap naya dengan memasang wajah melasnya.

"Abang nggabisa anter mau tidur ngantuk banget, kamu beli sendiri ya ini uangnya" kenzo menyodorkan uang berwarna merah 2 lembar.

Naya yang sudah tidak tahan  karena lapar langsung meraih uang itu dan berlari meninggalkan kamar abangnya.

"Hati-hati ini udah malem" teriak kenzo yang diangguki oleh naya.

•••

Diperjalanan naya terus mengeratkan jaket miliknya malam ini sangat dingin, lalu dia merogoh kantong jaketnya berniat mencari handphone nya namun naas dia tidak menemukan apapun.

Naya menepuk keras jidatnya lalu mengumpat dengan pelan. "Anjing! Gue nggak bawa hp".

Dia terus merogoh kantong jaketnya berharap handphone berlogo apel itu ketemu.

Disamping kirinya dua orang preman sedang memperhatikan gerak gerik naya dengan tajam.

Preman dengan badan besar itu berkata "Sendirian aja neng mau abang temenin nggak?".

Naya terlonjak kaget hari ini hari tersial baginya. Tadi abangnya tidak mau mengantar, handphonenya ketinggalan, sekarang dia harus berhadapan dengan dua orang preman sekaligus, astaga dia ingin menangis saat ini juga.

"Udah bos sikat aja" kata preman satunya.

Preman yang dipanggil bos itu menyentuh dagu naya dengan lembut membuat naya dengan cepat menepis tangan itu.

RENAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang