usaha(2)

7 3 0
                                    

"Cara apa lagi kalo semua cara nggabisa dapetin lo?".
-Renaya zella.

"Semakin lo berusaha semakin lo nyakitin diri lo sendiri". Tutup kelvin.

"Aku bakal lakuin apapun walau itu nyakitin".

"Terserah".

Kelvin meneruskan langkah nya dia kali ini tidak peduli lagi.

Jika nanti dia mendapat satu pukulan dari kenzo tidak masalah dia sedang malas berurusan dengan gadis super cerewet.

"Kamu nggabisa ngatur perasaan".

"Kalo boleh minta aku bakalan minta buat ngga jatuh cinta terlalu dalam sama kamu".

"Naya nggaboleh nyerah". Naya meyakinkan diri nya sendiri.

Wanita harus kuat walau apapun yang di hadapinya.

•••

Jam sudah menunjukan pukul tengah malam dan naya tidak bisa memejamkan matanya.

Dia terus saja bergulat dengan pikirannya, kosong itu lah yang ada di pikirannya.

"Argh". Dia mengacak rambut panjangnya frustasi.

"Ini gimana lagi".

"Tobat gue ngadepin kelvin".

Dia berdiri berjalan keluar kamar menuruni tangga untuk ke dapur mengambil minuman dingin, kepala nya sungguh panas memikirkan cara apa lagi agar dia bisa mendapatkan hati kelvin.

Naya bersandar pada meja pentri.

Lamunannya panjang sekali sampai tidak berujung dia menoleh ke kanan dan mendapati lima buah apel merah yang tertata rapi di atas meja dapur.

"Apel?".

"Wah gue inget! Kelvin kan suka apel". Pasal nya tiga hari yang lalu dia bertanya pada bisma tentang buah kesukaan kelvin lelaki itu menjawab kelvin sangat menyukai buah apel, ya buah yang ada di depan nya saat ini.

•••

Matahari pagi bersinar cerah seolah memberi semangat pada naya yang sedang memperjuangkan cintanya.

Dia sudah siap dengan seragam dan atribut sekolah nya tak lupa pita berwarna pink cerah di atas daun telinganya untuk menjapit poni poni panjang agar tidak bergerak bebas di depan wajahnya.

"Pagi oema". Sapa naya dengan bahasa korea.

"Oema?". Tanya lita bingung.

"Bunda ih ngga gaul banget oema itu artinya ibu dari bahasa korea".

"Oh kan bunda ngga tau sayang". Lita mencium lembut kening putri bungsunya itu, dimata nya dia tetap peri kecil nya.

"Kok kamu bisa bisa nya panggil bunda gitu?". Tanya bunda.

"Abisnya kemarin habis maghrib naya maraton drakor bun sampe jam sembilan".

"Terus kepikiran deh kalo panggil bunda eoma". Jelas nya lagi.

"Ada ada aja kamu".

RENAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang