Chapter 1: Ini Mimpi

1K 62 2
                                    

"Argh!" Keluh Rin. Bagaimana tidak, ia gagal lagi di olimpiade biologi. Ditambah ia tak memiliki tempat untuk meluapkan segalanya di rumah.

"Pim, kapan nenek pulang?" Tanya Rin pada kembarannya yang sedang asik menonton anime.

"Ntahlah... Oh ya aku juga besok bakal berangkat PKL lagi, jadi sendiri di rumah ya" ucap pim dengan santainya. Yaps... Rin akan benar-benar sendiri.

"Sudahlah... Kan memang selama ini kau sendirian Rin" ucap nya membantin.

Begitulah Rin, ia hanya tinggal dengan kakek dan neneknya juga kembaran dan adik perempuannya. Dengan alasan ingin membantu keluarga sepupu, nenek dan kakek Rin beserta adik perempuannya Una pergi keluar kota, dan kini kembaran Rin yang seorang laki-laki akan berangkat PKL dan pulang dua minggu sekali. Ia benar-benar sendiri sekarang.

"Hahh... Oh ya selama PKL pinjam flashdisk pim dong... Mau nonton ulang kimetsu no yaiba" bujuk Rin.

Kembarannya itu pun mengiyakan dengan terpaksa karena kasihan melihat kembarannya yang akan tinggal sendiri.
.
.
.
.
.
Esok nya, Pim sudah berangkat sejak pukul enam dini hari. Rin yang sedang libur sekolah dan juga telah selesai mengerjakan pekerjaan rumah tangga hanya bisa merenung melakukan hal yang tak jelas di kamarnya.

"Hwaahh... Apa nonton anime aja ya?" Rin membantin.

Ia pun membuka laptop nya dan memasukkan flashdisk yang berisikan banyak anime. Ia pun membuka anime Kimetsu No Yaiba, anime favoritnya setelah Naruto dan Shingeki No Kyojin.
Ia tampak bingung ingin menonton episode berapa mengingat ia sudah berulang kali menonton anime tersebut.

"Kalau gini terus bosan juga ya, padahal anime favorit"

Ia hanya duduk bermenung di depan laptop nya yang masih menyala. Ia menghela napas keras kesal dengan keadaannya.
Ia pun membuka Hp nya sementara laptop nya masih menyala. Ia benar-benar terlihat frustasi. Ia membuka aplikasi wattpad dan membaca cerita Blue Spider Lily || Kimetsu No Yaiba karya Sakataki.

"Huff... Terkadang aku ingin masuk ke dunia dua dimensi seperti dalam cerita, namun mengingat keluargaku yang bakal kerepotan nanti, dasar Rin bego! Kau mencemaskan orang-orang yang belum tentu mencemaskan mu... Haha... Eh! Tidak tidak! Mereka keluarga ku pasti mereka mencemaskan ku, hmm... Bagaimana kalau mereka makhluk dua dimensi yang pergi menuju duniaku tiga dimensi, gak kebayang deh gimana wajah mereka, apa mereka akan seimut yang di dua dimensi haha... Pasti bakal kelihatan seperti cosplayer dan ntah kenapa aku selalu membenci cosplayer! Ternyata aku merepotkan ya... Haha..."

"SUDAH!! KAU JANGAN BICARA SENDIRI RIN... KAU SUDAH DI TUDUH GILA OLEH NENEK MU DAN MENGKONSULTASIKAN MU KE PSIKIATER DAN DOKTERNYA PUN BILANG KAU BERKEMUNGKINAN MENGALAMI BIPOLAR, JADI HENTIKAN KEBIASAAN MU BICARA SENDIRI!" Ucap Rin meneriaki dirinya sendiri.

"Argh!" Keluh nya menyadari bahwa sedari tadi di bicara sendiri dan memarahi dirinya sendiri.

Stres, itulah situasi Rin saat ini. Sangking stres nya ia menutup semua pintu dan jendela rumahnya, mematikan semua lampu dan kini penerangannya hanya cahaya dari layar laptop dan Hp nya. Rin kini tampak menggigil ketakutan. Rin yang bodoh dan malang, ia menyadari bahwa ia phobia kegelapan namun dengan sengaja mematikan semua lampu dan menutup semua pintu dan jendela rumahnya. Nafas Rin terlihat tak beraturan, keringat bercucuran.

Refleks Rin berlari membuka jendelanya. Aneh nya ia malah tersenyum aneh seolah menikmati rasa sakit dan takut yang ia rasakan.

Malam pun tiba, tak ada perkembangan dari kegiatan Rin. Ia memang tak mengurung diri lagi di tempat gelap, namun tetap saja ia hanya bermenung di depan laptop dan Hp nya yang terus menyala.

Kimetsu No Yaiba: Red Spider LilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang