Chapter 6: Aku Bisa Merubah Takdir!

328 30 0
                                    

Enam bulan ini berlalu. Dan selama itu pula Rin menghabiskan waktunya untuk latihan pernafasan dan cara menggunakan nichirin.

"Omedetou! Rin-san..." Ucap trio loli yang sedang membawa lima butir onigiri.

"Kau hebat bisa menguasai satu pernafasan lagi di bulan ini Rin-san, onigiri untuk mu..." Ucap naho dengan senyum yang begitu menawan.

Rin pun berjongkok berusaha menyamai tinggi mereka "terima kasih naho-chan..." Ucap Rin seraya mengelus rambut naho.

"Yosh... Aku sudah menguasai enam pernafasan yang ku ciptakan sendiri!"

Rin pun berjalan dengan penuh rasa bahagia menuju kamarnya.
"Kanao-san!" Pekik Rin tatkala melihat kanao di kamarnya. Dan tak hanya itu, ternyata trio kamaboko juga ada di sana.

"Waahhh... Ada apa ini, kenapa kalian berkumpul di kamarku" tanya Rin tak melepas senyum cerahnya.

"Ayo sarapan bersama, Rin-san!" Ajak tanjirou.
Dengan senang hati Rin menerima ajakannya tersebut.
.
.
Seperti biasa, kanao makan dengan tenang nya. Inosuke yang selalu mencuri makanan tanjirou yang selalu pasrah dan zenitsu yang hanya bisa menatap datar mereka.

"Hahahaha..... Kapan terakhir kali aku merasa sebebas ini ya?"

"Ngomong-ngomong Rin-san bagaimana hasil latihan pernafasan mu?" Tanya zenitsu di sela makan.

"Hmm... Haha... Mungkin karena aku belajar secara autodidak jadi tak banyak perkembangan" jelas Rin masih tak melepas senyum nya.

"Maaf tak bisa membantu mu dalam latihan, Rin-san..." Ucap tanjirou agak murung. Rin hanya tertawa kecil melihat kelakuan bocah-bocah di hadapannya.

"Kalau boleh tau kau belajar pernafasan apa?" Tanya kanao.

" Umm..." rin tersenyum dengan tulus nya dengan arti yang sulit di tebak.

Tatkala sedang menikmati hangatnya sarapan bersama. Gagak tanjirou pun bersorak memberi tahu jikalau ada misi yang harus di selesaikan.

"Ahh... Yang benar saja! Aku baru saja beristirahat" ucap tanjirou yang sebenarnya merupakan keluhan.

"Emmm... Bolehkah aku ikut dalam misi kalian?" Ucap Rin meminta. Masih dengan senyum tulus yang terlepas dari bibir nya.

"Ku pikir seharusnya kau minta ijin pada oyakata-sama" ucap zenitsu.
Rin menjawabnya dengan senyuman.
.
.
.
Rin berjalan dengan cepat menuju kamar oyakata.
"Permisi oyakata-sama" ucap Rin sambil mengetuk pintunya.
Setelah menunggu beberapa detik, dua anak kembar Kanata dan kiriya lah yang membuka pintu.

"Ngg... Aku ingin meminta sesuatu pada oyakata-sama"ucap Rin sedikit ragu.
Rin pun di persilahkan masuk.
Saat bertemu oyakata tak lupa Rin untuk menunduk hormat.

"Saya ingin meminta izin untuk ikut serta dalam misi tanjirou, zenitsu, inosuke dan kanao, apakah boleh?" Tanya Rin ragu. Ia takut tidak di perbolehkan mengingat sampai sekarang ia masih di ragukan.

"Tentu saja boleh, mengingat selama ini kau hanya terkurung di rumah, bukannya lebih baik kau berinteraksi dengan dunia luar" jawab oyakata. Tentu saja jawaban itu membuat Rin begitu bahagia. Ia sangat berterima kasih pada oyakata-sama.

Tanpa membuang waktu ia pun berlari menuju teman-temannya dan langsung berteriak. "Aku diizinkan!"
.
.
Perjalanan terasa seperti Rin yang menguasai. Tentu saja begitu, karena ini adalah wilayah Rin. Dari bayi sampai berumur 15 tahun ia sudah tinggal di kota itu, sudah pasti ia tahu tiap inci dari perjalanan mereka.

"Ini... Bukannya jalan menuju..."

"Ng... Sebenarnya ada satu hal yang membuat aku penasaran, saat pertama kali kita bertemu zenitsu bilang ada satu pria yang uzui-san selamatkan, sejauh ini aku tak melihat nya..." Ucap Rin memecah keheningan perjalanan.

Kimetsu No Yaiba: Red Spider LilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang