Rian dan Nayla pun tiba di massion keluarga wijaya.
Mereka disambut oleh dua orang pengawal dan puluhan maid yang bekerja di rumah keluarga wijaya, termasuk Rio yang notabanenya sahabat dan tangan kanan Rian pun merasa heran dengan apa yang terjadi dengan istri baru sahabatnya itu.
"Loh bro, bini loh kenapa? Belum apa-apa juga dah tepar" ujar Rio disela tawanya
"Gosah berisik lo bangke, mendingan lo bantuin gua, sebelum gua jait mulut lo." Ujarnya cuek
"Yaelah yan, lo galak amat."tambah Rio terus mencibirSeluruh pengawal dan maid tak berani untuk berkomentar apapun, karena mereka tau jika berani membicarakan privasi bos mereka, dapat dijamin saat itu juga mereka harus angkat kaki dan dipecat.
Sedangkan Nayla sudah dibaringkan oleh Rian diranjang king size miliknya, memandang wajah istrinya, setelah puas memandang lalu ia memerintahkan salah satu maid muda bernama shila untuk menggantikan pakaian istrinya, karena jujur saja ia takut akan melakukan hal yang tidak-tidak, walaupun Nayla sudah menjadi istrinya.
Shila dengan telaten mengganti pakaian nayla dengan sebuah dress elegan yang tertutup tak lupa dengan sehelai jilbab senada, kemudian setelah selesai ia keluar dari kamar sang majikan.
Perlahan kesadaran Nayla pun mulai pulih, ia menatap sekeliling ruangan menckba mengingat apa yang terjadi pada dirinya, hingga akhirnya.
"Aah ya Ampun baru ingat, gua kan tadi dinikahi ayah sama lelaki kardus itu, udah nikahi gua gak bilang-bilang lagi."ujarnya kesel
Sambil terus mendumel iya pun terus meneliti ruangan tempat ia berada, ruangan itu terlihat begitu soft dengan perpaduan yang nyaman, dan tak lupa iya melihat lebih dekat pajangan foto-foto di sisi atas lemari disebelah lampu tidur.
"Oh jadi cowok itu namanya Rian Wijaya, siapa sih dia, rumah gede banget, aa...bodo amatlah, gue harus pikirin gimana bisa cepat2 kabur dari tempat terkutuk ini, harus ke apartemennya dini." Katanya lagi sambil terus berpikir.
Bukan Nayla namanya jika ia akan kehabisa ide, ia pun mulai menyusun rencana, mulai dari menyamar menjadi salah satu maid 😂, kemudian mengirim pesan ke Dini agar menjemputnya sesuai dengan sharelock yang ia kirim. Untung saja Dini adalah orang paling cepat jika ia memohon bantuan, dua menit kemudian pesan notifikasi dari Dini pun masuk.
Saatnya menjalankan rencana.
Perlahan tapi pasti Nayla mulai membuka pintu, melirik kanan kiri, dan ternyata aman, namun tiba-tiba...
"Shila, gimana sudah kamu ganti pakaian istri saya." Tanya Rian yang tiba-tiba muncul di belakang Nayla
Mampus gua, mampus. Pikir Nayla
"Eeh...itu tuan sudah nona Nayla sudah saya gantikan pakaiannya, kalau begitu saya permisi." Jelas Nayla dengan wajah yang masih menunduk
Saat Rian mau meminta bantuan pada shila yang alis Nayla, untungnya Rio tiba-tiba datang, dan Nayla tentunya dia bisa langsung berjalan keluar dan ia juga masih sempat mendengar perbincangan antara kedua lelaki itu.
"Yan, gimana bini lo?"
"Ya gtu, blom sadar kek nya dia shock banget deh, ya semoga aja lambat laun gua bisa mencintainya." Terang RianIh, kek gua udah cinta aja sama tu orang, eh, jangan mimpi. Pikir Nayla jengkel
"Tapi btw, istri lo cantik juga ya" terang Rio
Rian langsung menatap Rio dengan tajam.
"Heheh....sorry bos gue payah liat yang bening-bening."Nayla terus berjalan hingg ia dapat mencapai pintu utama, hingga saat iyaa membuka pintu ada pengawal yg mencegatnya
"Mbak mau kemana."
"Ih ada aja penghalangnya" pikirnya kesal
"Emm saya, saya mau beli sayur iya sayur, d warung depan ada kan yaa."
"Ada mbak, saya antarkan saja yaa ke depan gerbang, heheh...mbak maid baru ya."
"Oh iyaa mas, saya maid baru, mohon bimbingannya ya."ujar Nayla jengahSesampai di pintu gerbang Nayla langsung melihat mobil Dini yg terparkir manis d seberang gerbang milik massion orang lain. Setelah ia pastikan aman, si pengawal sialan itu sudah menutup gerbang ia langsung masuk ke mobil Dini dan mereka pun pergi tanpa meninggalkan jejak sedikitpun.
Sementara di dalam massion, Rian baru saja masuk ke dalam kamarnya untuk melihat keadaan istrinya, ternganga-nganga karena ia tak menemukan istrinya sama sekali.
Ia pun berteriak hingga seluruh pengawal dan maid berkumpul.
"Shila....shila"
"Ia tuan, ada apa tuan?" Tanya Shila polos
"Dimana istri saya?."
"Tapi tadi saya hanya menggantikan pakaian nona tuan, sekitar sejam yang lalu."
"Bukannya kamu yg tadi ada di depan pintu kamar saya tadi sekitar 10 menit yang lalu."
"Jangan-jangan..aaaakh" ia pun menjambak rambutnya kasar
"Ingat kalian semua harus mencari istri saya sampai ketemu, jika tidak siap-siap kalian saya pecat."dan Rian pun kembali ke kamar tidurnya sambil membanting pintu.