Chp 2

1.2K 175 21
                                    

Enjoy!

-------------


Suzumiya Yuki's POV

Nyebelin bener gak sih. Baru bersihin sepatu, besoknya udah kotor gara-gara iblis sialan. Mataku menatap ke sepatuku yang kotor, menghela nafas melihat kondisinya yang mengenaskan, "besok sajalah aku bersihkan" Gumamku, sambil menggunakan sepatuku.

"Yuki-kun, kau sudah selesai?" Aku melirik kebelakang, dan hanya mengangguk, "kalau begitu aku menunggu dibawah ya" Tutur Uzui-san, ia keluar dari kamar dan menutupnya rapat.

Sebelum keluar, aku memeriksa kembali untuk memastikan tidak ada barang yang tertinggal, akhirnya aku segera menuju kebawah, Uzui-san terlihat sedang bersandar di dekat pintu keluar, "ayo, bahaya kalau kita ketinggalan kereta" Ujarnya mulai berjalan.

"A--chotto!" Terburu-buru, aku segera mengejar Uzui-san yang entah kenapa bisa sudah sejauh 10 meter dari tempatku.

Author's POV

Satu hal yang sangat menyebalkan buat Suzumiya Yuki adalah, sekarang. Bukan suatu rahasia lagi, perbandingan tinggi dari kedua pemburu iblis ini bagaikan bumi dan debu. Uzui yang dengan santainya berjalan cepat dengan langkah yang besarnya, membuat Yuki terpaksa lari kecil hanya untuk dapat mengejarnya.

"U-Uzui-san! Bi.. Haah, Bisa pelan-pelan?" Tanya Yuki yang sedang terengah-engah.

"Hm?" Uzui menoleh kearahnya, kemudian terhenti, "kalau kita tidak cepat, bisa-bisa ketinggalan kereta lho. Itu bukan hal yang elegan!" Balasnya

Dahi Yuki mengerut, bahunya terjatuh lemas, "aku tahu, tapi kalau Uzui-san berjalan dengan cara dua meter tiap langkah, mana bisa aku mengikuti tanpa harus berlari-lari!" Gadis itu menghela nafas, "ditambah lagi.. Haah, barang ini sangat berat.. KENAPA JUGA HARUS AKU YANG BAWA?!" Gerutunya.

Memang aneh, ada Uzui yang kuat bisa membawa tas yang bahkan lebih besar dari badan gadis itu, "hmm. Tapi aku tidak bisa memakai tas itu kan? Aku punya nichirin-ku yang elegan di punggungku dimanapun aku berada" Uzui menunjuk kedua nichirin-nya, "yah tapi bagaimana ya.. Langkahku kan secara tidak langsung memang besar karena badanku tinggi tidak seperti kau.."

Gih, ngajak berantem, Batin Yuki

"Ah. Ya sudahlah, kalau begitu begini saja!" Yuki mendadak merasakan tubuhnya diangkat keatas. Tanpa ia sadar badannya sudah digendong dengan mudahnya oleh Uzui, "kalau begini tidak akan menyusahkan bukan?" Tanya Uzui

"Uzui-san... Bodoh ya?!" Yuki segera melepaskan dirinya, "yang seharusnya kau lakukan itu gunakan tas ini didepan dadamu!" Kata Yuki menyerahkan tas itu ke Uzui.

"Aa... Benar juga!" Kata Uzui menerima tas itu, dan menggunakannya di depan dada, "dengan begini, ayo kita lanjut!" Lanjutnya, kemudian segera berjalan.

Sekali lagi, Yuki tak sadar sejak kapan Uzui sudah sejauh 5 meter dari tempatnya. Ia segera berlari dan menyusul Uzui. Untungnya sekarang, tanpa ada beban di punggungnya yang membuatnya lari setengah mati seolah-olah menjalani latihan khusus dengan seorang hashira. Tak sadar, keduanya telah sampai di stasiun. Untung saja, kereta yang tadinya pintunya sudah tertutup, membukakan pintu buat mereka lagi. Keduanya segera duduk di kursi yang sudah ditentukan, "haah.. Untung kita tidak terlambat" Gumam Yuki.

Terasa, kereta tersebut mulai berjalan meninggalkan kota Hijimaku.

"Yuki-kun" Yuki menoleh kearah Uzui, bingung, "aku ingin memberitahu mu, bahwa aku sudah tidak bisa menjadi gurumu lagi" Katanya

Your Voice||Uzui Tengen[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang