Gadis bersurai (H/c) itu terlelap di bangkunya dengan wajah yang ia benamkan kedalam lengannya diatas meja bel menandakan pulang sekolah sudah lama berdenting namun gadis itu belum juga bangun sampai seluruh kegiatan klub telah berakhirpun ia masih berada diposisi yang sama.Manik (E/c) itu menampakkan dirinya perlahan. (Y/n) mengerjap beberapa kali, mencoba untuk mengumpulkan kesadaran.
"Eungh.. Sudah jam berapa ini?" (Y/n) meregangkan otot ototnya yang kaku. Lalu beralih ke lengannya dan menyingkap lengan seragamnya. "Aku baru ingat, aku tidak pernah pakai jam tangan" (Y/n) merasa dirinya bodoh sekali lalu beralih mengecek jam dinding dibelakangnya. "Sialan jam kelas juga mati".
(Y/n) pun menghadap ke arah luar jendela, langit mulai gelap dan udara mulai dingin ia pun meraba kedalam lokernya lalu menemukan syal berwarna marun dengan garis garis berwarna kuning. Ia tak ingat bila memiliki syal berwarna seperti itu, syal yang ia miliki di rumah berwarna hijau dengan garis garis berwarna silver.
Tapi karena udara lama kelamaan semakin dingin ia tak mau ambil pusing dan memakai syal itu toh jika itu milik temannya bisa ia kembalikan besok.
Beruntungnya gerbang sekolah belum dikunci oleh penjaga sekolah sehingga (Y/n) dapat keluar. Ingatkan dia besok untuk menghajar temannya yang tak membangunkannya.
"Salju pertama kah?" (Y/n) mendongak menatap butiran putih yang berjatuhan perasaannya kembali seperti tahun tahun lalu. Setiap tahun semenjak salju pertama turun (Y/n) merasa ia kehilangan semangatnya dan kebahagiaannya. Namun ia tak tahu mengapa ia mengalami hal itu.
"Ada apa dengan diriku? Aku ingin seperti orang pada umumnya. Aku ingin menikmati musim dingin juga" (Y/n) menunduk lesu. Ia penah bertanya kepada orang tuanya apakah ia dulu mengalami suatu hal yang membuatnya trauma namun orang tuanya berkata tidak.
*
*
*
*
"Loh (Y/n) chan baru pulang? Bukannya (Y/n) hari ini tidak ada kegiatan klub? Kok malam sekali pulangnya apalagi sudah turun salju begini" (Y/n) menatap Sou teman semasa kecilnya itu, walau Sou lebih muda darinya tetapi (Y/n) menjadi seangkatan dengannya karena sesuatu yang menyebabkan (Y/n) mengulang satu tahun pada saat sekolah dasar.
Orang tuanya berkata bahwa Sou adalah anak dari rekan kerjanya. Anehnya (Y/n) tidak ingat sebelumnya bila ia berteman dengan Sou. "Aku ketiduran di kelas dan teman temanku tidak ada yang membangunkanku. Sou sendiri ngapain pulag jam segini?" Sou tersenyum. "Aku habis latihan band, lalu aku mampir ke rumahnya temanku sebentar hehe" kekehnya. "Oh.. Kalau begitu sampai jumpa besok ya Sou ini sudah dingin sekali soalnya hehe" (Y/n) memasukkan kunci lalu memutarnya. "Oh, baiklah maaf sudah membuatmu kedinginan diluar sini. Aku juga masuk kalau begitu". (Y/n) pun masuk kedalam rumahnya.
SOU'S POV
(Y/n) chan pun masuk kedalam rumahnya dan meninggalkan ku sendirian diluar sini. Aku senang bisa mengenal orang seperti (Y/n) chan dan semoga (Y/n)
Entah mengapa syal yang dipakai (Y/n) itu familier dengan syal milik seseorang yang ku kenal tapi sepertinya aku harus mengingat ingatnya lagi. Atau---- entahlah kutanyakan saja besok kepada (Y/n) chan.
Aku harus cepat masuk kedalam sebelum badanku mulai membeku kurasa.
<SOU'S POV END>
KAMU SEDANG MEMBACA
Snowball Fight - "Eve x Reader"
Fanfiction"Musim dingin ya? Tidak tahu kenapa tapi aku merasa tidak bisa menikmatinya, rasanya ada yang mengganjal bersamaan dengan turunnya salju"-(Y/n) "Ku harap kita bisa bersama seperti dulu lagi" -Eve [SFragments Project: Snowball Fight] •°Cover Credit t...