So I Married A Bad Boy [BTS FANFICTION]

Chapter 5

*Capt 5*
~
~~
~~~

You took away my stars at night, my sun at day
Only leaving me with the darkness of a single cold cloud

●

●

●

/JUNGKOOK POV//

Apa yang akan kulakukan sepulang sekolah? Pikirku.

Drrrtt

handphoneku berbunyi. Sepertinya aku tau itu siapa

From : Hyung
Hei mau minum denganku?
Kujemput jam 7 malam ya

Kumasukkan lagi handphone itu kedalam sakuku. Sungguh hari ini aku tidak ingin melakukan apapun.

Ah mungkin tidak
Ada tempat yang ingin ku datangi.

/SENA POV//

Drap drap drap

"Senaaaaa"

"Yak Jung Senaaaaaaa"

Tidak lain dan tidak bukan itu adalah suara Kim Tae.

Dalam beberapa langkah panjangnya ia sudah bisa menyamai langkahnya denganku.

"Ada apa tae? Aku bukannya tuli. Tidak usah berteriak begitu berisik tau" Kataku sembari melihat ke luar jendela. Ya, kami sedang berjalan dikoridor yang sudah sepi karena memang aku selalu pulang terakhir
Tentu saja dengan si Taetae.

"Apa kau mau ikut denganku malam ini?"

"Kemana? Awas kalau tidak seru"

"Humm.. Oh iya di myeongdong market ada restoran yang baru dibuka, reviewnya bagus. Kajja kita pergi"

"Go go! Mana mungkin kutolak jika soal makanan"

"Hahaha memang seperti dirimu" kata Taehyung sambil mengacak acak rambutku

Kami pun melangkah pergi, menaiki bus dan kami berpisah dipersimpangan jalan seperti biasa karena rumahku dan Taehyung berbeda arah.

"Annyeong Sena-ssi, kujemput jam 7 ya. Tidak usah repot-repot dandan untukku, kau sudah cantik"

"A-apa?"

Sebelum sempat kujawab dia sudah melenggang pergi setengah berlari.

Tiba-tiba kurasakan jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya.

Ah kenapa perasaanku seperti ini

Aku harus pulang dan memberi makan momo
Jika kalian masih ingat, momo adalah kucingku.

Playing BTS - The Truth Untold 🎼

/JUNGKOOK POV//

Kini aku berdiri didepan rumah sederhana bergaya klasik dengan 2 buah jendela berkusen putih yang menghadap pada jalan.

Aku menatap tiap inci halaman rumah itu, tampak tak terawat, banyak rumput liar yang memanjang karena tidak ada yang mencabutnya.

Sangat berbeda dengan yang dulu

Entahlah

Perasaan ini..

'Aku masuk dulu ne, kau tidak mau mampir? Aku akan membuatkanmu kopi hangat'