Seduhan teh ku terasa pait,
Ya tentu aku tak terlalu banyak menambahkan gula,
Aahh aku menikmati rasa paitnya,
Seperti rasa yang pernah aku alami sebelumnya atau bahkan sampai sekarang?
Dejavu, rasa saat aku melihat kau lebih memilihnya,
Melihat kepergianmu dibalik kaca,bersama mendung menemaniKini,ntah mendung ke berapa rasa itu masih ada,
Entah hujan keberapa sesak itu masih ada
Entahlah,entah aku yang tak bisa sembuh atau virus itu telah menyebar keseluruh pembuluh darah,
Kini hanya dua pilihan terbawa mati sia sia oleh virus itu,atau pergi ke hutan belantara untuk menyepi membiarkan virus itu sendiri yang mati,tanpa menularkannya kepada yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
AURORA
Short StoryTentang aku yang menyukai dan menyebutnya senja, Tentang kamu yang menyukai dan memanggilnya mega. Dan aku berharap suatu saat kita menyukai hal yang sama,aurora.