lapangan

24 4 5
                                    

Selepas pulang sekolah aku dan brian menuju lapangan bersama. Tak ada siapa siapa selain aku dan brian di lorong yang lumayan panjang.

"kamu kelihatan cantik hari ini!" brian memodusiku

"apa sih alay aku gak secantik itu" aku menjawab dengan kesal

"tapi bener kamu cantik sekarang yang kemaren kemaren lumayan lah wkwkwk" brian menimpal

"hmm..." hanya itu yang bisa kujawab

Selama diperjalanan dia selalu berusaha membangga banggakan dirinya didepanku seolah olah hanya dia yang terbaik. Setelah sampai dilapanagan.

"tii... Mungkin bagus jika aku memanggilmu tii.. " brian berkata

"terserahmulah aku tak peduli" aku menjawab

"ok tii.. Kamu duduk sini aja dulu liatin aku sampai selesai latihan nanti aku belikan es cream yang enak" brian menjawab

"ok aku tunggu sini sambil baca buku" aku menjawabnya lagi

Mungkin dari sini aku bisa menebak bahwa brian itu orangnya baik,gak setolol yang aku bayangin, gak seburuk yang aku katain, dan dia itu sangat sulit buat nyakitin perempuan.

"aku kok jadi ngerasa.... Eh apaan sih aku mikirin apa gak sejelas aku" aku memikirkan sesuatu yang tidak jelas asal usulnya dari mana

Bisa dibilang cinta itu tidak datang dari mana kita asal namun cinta itu datang dari apa yang kita rasakan

"love can lie to you but love cannot lie to reality"

Dreams Come TrueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang