Saat diperjalanan aku selalu berfikir "ternyata brian itu seorang danton, namun aku tak kuasa melihat dia yang menyebalkan itu saat dia berusaha berkenalan denganku" dalam hatiku berkata,
Sampainya dirumah aku bergegas ganti baju lalu istirahat karna aku sudah lelah hari ini. Namun saat aku ingin memejamkan mataku ibuku memanggilku dengan suara khasnya seperti suara bel bis "ndok... niki wonten kancane pean mrene goleki pean" ibukku memanggilku,
"ngge bu.." aku menjawab, aku terkejut bahwa yang datang ternyata brian bersama dengan teman temannya,
aku menarik tangan brian lalu bertanya "mengapa kamu kesini membawa teman temanmu yang banyak ini? dan buat apa kamu membawa bahan bahan apa itu?"
"oh.. ini pasukanku, ini bahan buat bakar bakar kita numpang ya bakar bakar karna kita gak ada lahan buat bakar dan tempat kumpul, kamu boleh ikut kok, asalkan kami diperbolehkan bakar bakar disini ok" brian menjawab dengan sedikit tertawa,
"sudah gila ya... haduh bisanya aku berteman denganmu" dengan kesal aku menjawabnya dan membantu untuk mengambil perlengkapan bakar bakar,
saat semua teman teman brian asik dengan bakar bakarnya brian menghampiriku dan membawakanku sepotong jagung.
"sebelumnya aku minta maaf ya kalau aku tak mengabarimu terlebih dahulu untuk mengadakan acara ini karna aku juga tak tau harus membawa mereka kemana" brian mengangkat bicara,
"iya gpp" sedikit cuek aku menjawabnya.
Tumbuhnya perasaan dimulai saat kamu mulai ingin mengetahui tentangnya walaupun kau tak menyadarinya dan terkadang kau sering menyebutnya sebagai kebencian
KAMU SEDANG MEMBACA
Dreams Come True
RomancePercayalah jika kamu mempersiapkan semua itu dimasa sekarang maka masa selanjutnya kamu akan meinikmati kebahagiaan