Dreams Come True

20:44 pm

Kemarin setelah sampai dirumah aku mengucapkan terima kasih kepada Brian sudah mau traktir aku es cream dan juga mengantarku, namun aku lupa kalau itu hanya rekayasa yang sudah dibuat oleh temannya Brian.

"terima kasih ya sudah mau traktir aku es cream juga mau antar aku pulang"

"iya sama sama, aku tunggu kabar dari kamu tentang yang tadi"

"iya, kamu pulangnya hati hati?" Dengan spontan aku mengatakan itu

haduh... aku salah ngomong ya ampun bodohnya aku

"esset... tumben kamu gak cuek sama aku kek udah deket gitu"

"hmm... anu aku mau masuk dulu ya" aku terburu masuk agar tak menjadi jadi nanti kalau aku sampai meladeninya lagi

"iya hati hati kalau jalan jangan keburu buru"

masuk kekamar ganti baju lalu merenungkan tentang yang dibicarakan Brian kepadaku, sebenarnya aku tak suka dengan temannya Brian itu tapi aku tak tau bagaimana aku bicaranya dan sedangkan kata Fatima kalau Brian suka sama aku itu yang membuatku bingung. aku menelepon Fatimah,

"Assalamualaikum, halo?"

"Waalaikumsalam, iya dengan Fatima disini?"

"hey aku pengen cerita nih sama kamu boleh? kamu gak lagi sibuk kan?"

"tidak kok memangnya kamu mau cerita apa?"

aku menceritakan semua setiap detail yang aku alami dengan Brian ditaman, dengan aku meminta saran kepada Fatima untuk bagaimana aku bicara kepada temannya Brian.

"tenang saja biar aku yang akan berbicara kepada temannya Brian, kamu jangan banyak pikiran dulu ya, besok masih ada ulangan mat wajib"

"makasih ya Fatima udah mau bantu aku" aku seperti lumayan lega setelah Fatima mau membantuku

"iya gaapa santai aja kamu kan temanku"

setelah berbicara dengan Fatima aku merenungkan apa yang Brian lakukan kepadaku jika tanpa rekaya yang dibuat temannya, sebab aku juga merasa kalau Brian itu pasti terpaksa melakukan itu demi temannya yang menyukaiku dan dia rela untuk mengorbankan perasaannya hanya demi temannya.

-jika kepergian menjadi penyesalan maka kehilangan akan kamu rasakan-