Taman

23 4 3
                                    

Setelah menunggu Brian latihan aku denganya berjalan jalan di sekitar taman dan memenuhi janjinya untuk membelikan ku es cream namun saat disini aku sulit akan melupakan apa yang dilakukan Brian padaku.

"tii... kamu mau rasa apa?"

"coklat aja"

"biar aku saja yang bayar"

"kan memang kamu yang sudah janji padaku kamu mau membelikanku es cream"

"iya aku yang janji"

"nanti setelah ini aku anter pulang aku sudah berbohong kepada ayahku kalau aku sekarang ada kerja kelompok"

"iyaa bawel kamu ini"

setelah dia membayar es cream dia mengajakku ke sebuah tempat yang biasa saja.

"kamu duduk dulu ya" brian mengatakan dengan lemah lembut

"memangnya kamu mau ngapain?" aku menanyakan dengan kebingungan

"nanti kamu bakal tau"

"ok lah"

dia membuatku hatiku berdetak dengan cepat seperti dia ingin menembakku namun ini lebih dari itu, dia hanya mengatakan kata kata yang membuatku tak bisa melupakan setiap perkataannya.

"sebenernya aku pengen ngomong sesuatu sama kamu"

"ngomong apa?" dengan suara terpatah patah aku menjawabnya

"sebenernya temenku suka sama kamu tapi dia malu buat ngomong jadi dia minta tolong sama aku buat nyampekin ini dan ini rencananya dia sebenernya dari kamu tungguin aku latian sampai sekarang"

aku pun terdiam dan membuat es cream ku mencair hingga mengalir ke tanganku, sejujurnya aku tak tau bahwa temennya Brian suka sama aku

"tapi aku gak bisa jawab apa apa" aku mengatakannya dengan berhati hati

"iya gaapa menurutku juga dia yang terlalu cepat suka dengan orang"

"sebab memang hati itu sulit untuk dimengerti namun mudah untuk tersakiti" Brian mengatakannya lalu terdiam

namun setelah berbincang bincang dengannya yang membahas temannya yang suka sama aku membuatku ingin cepat pulang lalu meminta Brian untuk mengatarku pulang.

Dreams Come TrueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang