Loo-li Lai-lay

36 6 0
                                    

Aku bangga dengan ayahku, ayah adalah seorang yang misterius, dan juga cukup tegas. Salah satu petinggi di dimensi sihir ini. Ayah memiliki peran yang sangat penting dalam mempertahankan dimensi ini, aku senang mengenai hal itu, tapi ... karena tugasnya yang berat, ayah jadi jarang menghabiskan waktu dengan kami. Ayah bahkan lebih sering pergi tiba-tiba tanpa memberitahu kami dengan portal dimensinya, sedangkan aku dan adikku tidak tahu bagaimana cara kami bisa memanggil ayah.

Namun, ayah juga sering dating tiba-tiba membacakan dongeng dan menyanyikan lulabi untuk adikku yang sering terjaga di malam hari.

Satu hal yang aku tidak senangi dari ayah, sangat berbeda dari ibu, ayah selalu menggunakan mantra itu.

Mantra yang membuat aku dan adikku harus berpisah dengan ayah. Mantra kedamaian, Ayah menggunakannya supaya aku dan adikku menyambut lelap lebih awal. Aku benci. Aku sangat benci tidur di saat ayah sedang ada di rumah.

Gadis kecil yang terlahir di sebuah hutan lebat berselimut salju, begitu lembut, perdengarkan tangis kesedihan, di bawah bulan musim dingin.

Loo-li, loo-li, lai-lay

"Ayah bilang gadis itu adalah seorang putri yang kabur dari ayahnya. Itu tidak mungkin, Ayah."

Binar lembut cahaya mata ayah adalah yang paling kusukai. Sinar mata yang hanya muncul saat iamenceritakan dongeng pengantar tidur untuk adikku.

"Mengapa kakak berpikir itu tidak mungkin?" Ayah membelai puncak kepala adikku yang sudah tidur dengan pulas.

"Karena Ayah adalah tempat berlindung bagi putrinya. Bagaimana ia bisa bertahan hidup tanpa seorang ayah ataupun ibu, Ayah?"

"Ayah bukan tempat berlindung untukmu. Anak Ayah harus bisa menjaga dirinya sendiri. Kalian harus bisa bertahan hidup meski tanpa Ayah ataupun Ibu. Jangan manja."

Padahal Ayah baru saja bersikap lembut. Sinar matanya kini sudah berubah menjadi ganas saja.

"Ayah?"

"Maaf, ya. Ayah tidak bisa menceritakan dongeng itu selembut mendiang ibu kalian. Selamat malam."

Aku menarik selimut, mengintip sedikit demi melihat punggung kokoh ayah menutup pintu kamarku.

Malam itu, aku benar-benar tidak ingin tidur.Aku sudah membaca sihir anti kantuk dari buku yang aku curi dari ruang pribadi ayah saat ia pergi.

Besok ayah akan pergi lagi untuk waktu yang lama, tanaman menjalar di dekat jendela kamarku memberitahukannya padaku siang kemarin. Untuk itu, aku ingin mempelajari mantra pengantar pesan untuk seseorang di tempat yang berbeda.

Ayah benar-benar pergi.

Tanpa memberitahu kami lagi.

Satu minggu kemudian, aku benar-benar menjalankan ritual sihir penyampai pesan yang telahku pelajari di malam kepulangan ayah sebelumnya.

Aku menyesal melakukannya dan melibatkan adikku.

Aku benar-benar menyesal.

Gadis kecil dengan tangis kesedihannya, di bawah bulan musim dingin berlari membawa seluruh kesedihan menjauh dari sang ayah.

"Saya sungguh ingin membawa seluruh kesedihan pergi menjauh darimu ayahanda ...."

Loo-li loo-li lai-lay

Ayahnya yang begitu tegas dan tidak pernah gentar, saat itu menangis melepas kepergian sang permaisuri. Sang putri dengan kepolosannya berpikir bahwa kesedihan adalah sebuah bentuk sihir yang bisa ia bawa pergi menjauh hingga tidak lagi meninggalkan bekas.

Who?Where stories live. Discover now