~Nahla~
Wisnu pikir semua nya baik-baik saja. Ternyata tidak yang seperti ia pikirkan. Wisnu mencoba tidak peduli tapi tidak bisa.
Wisnu memikirkan semuanya membuat kepalanya penat.
Kelakuan anak-anaknya membuat Wisnu merasa tidak becus menjadi Ayah.
Mengurus anak tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Memiliki lima anak dari tiga istri berbeda.
Bagaimana bisa?
Mari, kita biarkan Wisnu menjelaskan Silsilah keluarganya.
Elvan dan Raka hasil dari pernikahan pertamanya bersama Airin. Wisnu dan Airin dijodohkan.
Seperti cerita pada umumnya meraka dijodohkan atas dasar bisnis.Menikah dan memiliki anak tidak membuat Wisnu mencintai Airin.
Saat usia Elvan empat tahun dan Raka dua tahun. Wisnu memilih untuk menalak Airin.
Hak asuh kedua anaknya jatuh pada Wisnu.
Satu tahun Wisnu menduda. Wisnu memutuskan untuk menikah lagi dengan cinta pertamanya Deva. Deva wanita yang Wisnu cintai. Deva yang ia khianati Masih menerimanya.
Wisnu dan Deva pun menikah. Pernikahan Wisnu dan Deva menghasilkan dua putra juga.
Ragil dan Nahla. Saat Nahla berusia satu bulan Deva meminta Wisnu menceraikan nya dengan alasan yang tidak jelas.
Walaupun berat hati untuk menalak Deva, Wisnu tetap melakukannya. Lagian Wisnu merasa ada yang Aneh dengan sikap Deva Setelah Nahla lahir.
Setelah bercerai hubungan mereka pun terputus. Deva tidak pernah menanyakan keadaan anak-anaknya.
Wisnu terpuruk. Menjadi ayah tunggal empat anak tidak lah mudah.
Saat perjalanan bisnis ke Bandung Wisnu menemukan Fera gadis cantik berambut sebahu yang bisa membuat Wisnu jatuh hati.
Perjalanan Wisnu dan Fera pun tak semulus yang
dikira. Fera yang masih duduk di bangku perkuliahan dan Wisnu Duda beranak empat.Dengan perjuangan meraka. Meraka pun menikah lalu lahir lah Aska. Aska lahir dengan prematur. Imunnya lemah. Jantung nya pun lemah bawaan dari bayi. Sering sakit-sakitan membuat Aska mendapatkan perhatian lebih dari Wisnu.
Saat Usia Aska Delapan tahun. Fera dan Wisnu bercerai. Memang dasarnya Fera sosok Ibu yang bertanggung jawab dan perhatian selalu mengunjungi Aska. Namun, Wisnu pun bersyukur atas itu. Setidaknya Aska tidak seperti keempat putranya yang kekurangan kasih sayang dari figur seorang ibu.
👐
Nahla dengan kehidupan nya tidak ada yang berubah. Masih sama. Dengan luka yang sama.
Luka akan tetap menjadi luka. Sekuat apapun Nahla mencoba menghapusnya. Luka akan tetap membekas dihatinya. Lukanya begitu dalam.
Sepanjang pelajaran Bahasa Indonesia Nahla tidak menangkap satu pun yang Guru jelaskan didepan. Anak itu terdiam sedari tadi. Berperang dengan pikirannya sendiri. Banyak sekali pertanyaan yang berkeliaran didalam otak Nahla yang masih belum terjawab. Sampai Guru itu selesai. Nahla masih bergelayut dengan pikirannya.
"Nahla." panggilan Aidan membuat Nahla tersadar. Aidan menatap temannya itu dengan pandangan yang sulit diartikan. Bingung akan sang teman yang melamun sedari tadi. Seperti memikirkan sesuatu.
Aidan menghela napas saat melihat Nahla kembali melamun.
"Nahla tadi Bu Siska, (Guru bahasa Indonesia) suruh kita buat bikin cerita arti dari sosok seorang Ibu." Fahri menjelaskan apa yang didengar nya tadi. Fahri yakin temannya ini tidak mendengar kan guru yang sedang mengajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nahla
FanfictionJika, sudah seperti ini siapa yang harus disalahkan? [Cerita sedang direvesi] 20 April, 2020 {Rianti Maharani} Cover by : @defi_yn