[1] RASA PENASARAN

239 26 10
                                    

Happy Reading Friend😘

Jadilah seperti senja yg kehadirannya selalu membuat ketenangan dan kepergiannya selalu membuat kerinduan

-Adhevan Vernando❤

Hari ini Deva libur sekolah. Deva membuat rencana akan pergi ke toko untuk membeli novel yang baru baru ini terbit.

***

Seperti biasa Deva bangun dan bergegas ke kamar mandi. Setelah mandi, ia berpakaian kemeja warna putih dan celana jeans dengan rambutnya yang diurai.

Saat Deva sedang asyik berdandan, tiba-tiba ia dikejutkan dg seseorang yang membuka pintu kamarnya. Dan ternyata itu adalah Bik Sari pembantunya.

Ya, sebenarnya Deva tinggal bersama Bik Sari pembantunya itu. Karena ibunya sudah meninggal pd saat Deva umur 6 tahun. Ayahnya sedang sibuk bekerja di Thailand dan ia pulang setiap 1 tahun sekali. So, jarang ada kabar. Sehingga Eva diurus oleh Bik Sari dan Deva menganggap Bik Sari sebagai orang tuanya sendiri karena ia yang selalu peduli setiap saat.

Ceklek...

"Non, sarapan dulu Bik Sari udah siapin nasi goreng spesial untuk non Deva."

"Eh Bik Sari, ngagetin aja...
Iya Bik bentar lagi." Kemudian Bik Sari segera pergi dari kamar Deva.
Tak lama kemudian Deva turun dan pergi ke ruang makan untuk sarapan.

Setelah selesai sarapan Deva berangkat ke toko buku dg sepeda motor kesayangannya itu.

•••

Sesampainya di toko buku, ia langsung masuk dan mencari buku yang baru-baru ini terbit. Setelah ia sudah menemukan buku yang dipilihnya, lalu ia segera mengambilnya dan secara tidak sengaja Deva menjatuhkan buku yg berada di sebelahnya yang setelah ia ambil.

"Astagfirullah, jatuh."
Deva berniat mengambil dan diletakkan ke tempatnya lagi. Saat ia berjongkok, tiba-tiba ada seseorang di depannya yg sama dg posisinya. Deva langsung melihat seseorang tersebut. Dalam otaknya Deva berfikir ia tidak asing dg wajah itu. Ya, benar pria itu yang bersamanya waktu ia membaca buku di perpustakaan sekolah.
Nggak tau kenapa tiba tiba jantung Deva berdetak kencang tak karuan. Mereka sama sama bertatapan sekitar 1 menit.

Tiba tiba keduanya dikejutkan...

"Mbak.. itu tolong bukunya segera diambil dan diletakkan lagi ke tempatnya. Buku itu baru mbak dan jangan sampai rusak!."

Kemudian Deva langsung berdiri dg mengambil buku tersebut

"Ma-maaf mbak saya tidak sengaja." Kata Deva gugup sambil melirik ke arah pria itu.

"Sini gue yg balikin." Sahut pria itu dg merebut buku yg dipegang Deva.

"Eh, santai dong kak."

"Ini juga santai kali. Btw lo ada waktu nggak??." Tanya pria itu.

"Em, ada kak. Emang kenapa?." Jawab Deva.

"Temenin gue sarapan bisa gak?." Sahut pria itu sambil melihat ke arah gelang jamnya yg menunjukan pukul 10.02.

"Em, iya udah deh kak."

Tanpa berpikir panjang Deva langsung pergi ke kasir untuk membayar buku yg dibeli itu. Setelahnya, ia langsung pergi dengan Nando dan kebetulan Nando tidak membawa kendaraan karena ia tadi naik angkot.

Sesampainya di caffe mata nya menelusuri tempat duduk dan mata Nando tertuju pada bangku yang di sebelah kosong kebetulan masih kosong.

"Kita kesana yuk Va."

Deva langsung menuruti perkataan Nando dan mengikuti dibelakang Nando. Kemudian Nando memesan nasi goreng ia juga memesankan minum Deva karena ia sudah sarapan katanya.

Dengan cepatnya Nando melahap nasi goreng dan entah Deva berpikir ini orang rakus apa doyan sambil terkekeh kecil.

"Kak, pelan pelan dong kalo makan."

"Hehe laper Va."

Setelah selesai Deva menemani Nando makan, ia menanyakan nomor hp Deva.

"Va gue boleh minta nomor hp lu gak?."

"Buat apa kak?." Deva kembali bertanya

"Ya-ya gak ada salahnya kan biar kita bisa lebih akrab."

"Oh, iya kak."

Tak lama kemudian Deva berpamitan pulang kepada Nando karena ini sudah siang. Deva langsung menaiki motor kesayangannya itu kemudian melajukan motor nya dengan kecepatan normal.

●●●

Sesampainya dirumah Deva langsung merebahkan tubuhnya. Senja telah tiba dan Deva melihat ke jendela sunset pada sore itu.

"Indahnya senja." Gumam Deva.

Senja telah berganti dengan malam. Saat Deva tengah asyik menonton film kartun kesayangannya itu di kamar, kemudian ia beralih pandangan saat suara itu terdengar.

Dert Dert...

Ya, itu bunyi bunyi ponselnya. Deva langsung mengambil benda pipih itu diatas kasur kemudian ada notifikasi pesan whatsapp yang masuk dan itu juga nomor gak dikenal.

No name
Hai Eva, gue Nando

Adheeva Larina A.
Oh, kak Nando. Ada apa ya malam malam chatt?

No name
Nggak papa Va, Simpan nomor gue ya

Adheeva Larina A.
Ok.

Deva merasa kantuk yang menyerang kemudian ia mematikan lampu dan berniat untuk tidur. Jam sudah menunjukan pukul 10.25 biasanya Deva sudah tidur, tapi mengapa ia tak bisa tidur?? Tiba tiba Deva ingat akan pria itu, ya Nando.

"Kenapa gue jadi mikirin diaa sihh bodoo!!."

Lalu Deva meneguk segelas air putih agar bisa tidur, Dan pada jam 11.00 dia baru bisa tertidur.

____

Sampai disini dulu yah guys

Seru gk sihh?:(

Coment Dong comentt, Vote juga jan lupa sayangg...

Tunggu kelanjutannya yah...

Byee❤

Cinta & SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang