"Cinta dan kebencian itu bisa tumbuh secara bersamaan, jadi berhati-hatilah"
...
Pagi ini sejin sudah sadar dan di beri makan oleh pelayan sesuai anjuran dokter lay semalam.
Dan disinilah rachel sekarang, lengkap dengan seragamnya berdiri di ranjang nya yang kini sedang di tempati oleh sejin. Hening, begitulah gambaran dari suasana yang di ciptakan oleh kedua gadis itu.
Rachel yang menatap sinis sejin dengan dagu diangkat dan tangan yang dilipat dibawah dada. Sejin yang canggung dan bingung harus bagaimana mengata kan sesuatu pada rachel.
Lelah dengan keadaan konyol itu, rachel merubah posisi nya yang tadi berdiri kini menarik kursi belajar dan duduk disana.
"Katakan kenapa kau datang tadi malam."
"Apa kau tidak senang dengan kedatangan ku rachel?"
Mata rachel yang fokus pada majalah di lempar kan mendadak ke arah sejin, dengan tatapan yang sarat akan kebencian untuk sejin. Seolah tatapan nya mngisyarat kan betapa rachel ingin membunuh hama didepan nya ini.
"Kau sok bodoh atau memang bodoh kim sejin?"
Ya, nada rachel seolah menghina sejin saat ini, namun bukannya marah, sejin malah tersenyum pahit. Dia sudah mempersiapkan diri untuk hal ini jauh-jauh hari, sejin memang pantas mendapatkan itu dari rachel.
"Jangan berlagak seperti seorang idiot, jelas kedatangan mu mengganggu privasi kami, apa ibumu tidak mengajarkan hal itu pada mu?"
Sejin diam, sudah mulai meremas sprai dengan kuat sekarang.
"Eoh, aku lupa. Bagaimana sempat ibumu mengata hal itu padamu, sementara dia sibuk menjadi jalang dan merenggut sebuah keluarga."
Rachel tersenyum puas saat melihat rahang sejin yang mengeras, tampak sekali guratan amarah dari wajah sejin, namun tertahan.
"Tolong jaga mulut mu nona rachel. Niat ku kesini untuk mengatakan bahwa ayah mu sakit dan merindukan mu. Dan jangan mengatakan apapun tentang ibuku."
"Oh.! Kenapa? Kau marah? Ckck tidak seharusnya kau marah atas apa yang sedang aku katakan nona kim yang terhormat, ibumu memang seorang-"
"JAGA BICARA MU RACHEL. IBUKU BUKAN SEPERTI YANG KAMU TUDUH KAN!!"
"DAN SIAPA KAU MELARANG KU MENJAGA BICARA KU HUH?! SEKALI SEORANG JALANG SELAMANYA JALANG. Jangan pernah lupa bagaimana ibumu yang jalang tidak tau diri itu mencoba masuk dengan cara menjijikkan kedalam hidup keluarga ku. Jangan pernah lupa tentang tua bangka sialan itu mengusir ku dan juga eomma ku."
Rachel berjalan mendekat hingga berbisik ditelinga sejin. Halus namun penuh dendam.
"Dan jangan pernah lupa bagaimana eomma ku mengakhiri hidupnya karena tidak kuat menanggung penderitaan yang kalian tabur kan. Tapi aku selalu yakin jika tuhan tidak pernah tidur sejin, dia tau saat yang tepat untuk menjatuhkan hukum untuk orang- orang seperti kalian. Dan lihat lah, dimulai dari tua bangka sialan itu yang mulai sakit-sakitan."
Rachel kemudian menjauhkan tubuh nya dari sejin, detik berikutnya sejin melorot kelantai dengan tubuh bergetar hebat.
"SEJIN!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Is Love //Oh Sehun//
RomanceSehun mencintai Rachel,maka apa pun akan dia lakukan untuk mendapatkan rachel. Apa pun