"Aku hanya menjalankan takdir, jika aku bisa merubahnya dan kembali ke masa lalu. Aku tidak akan memilih untuk dilahirkan, daripada aku lahir hanya memberi kesialan"
- AidenPagi yang sangat cerah
Terlihat seorang anak yang masih bergulung di dalam selimut nya, terlihat enggan untuk bangun dan bersiap sekolah sampai cahaya yang masuk dari ventilasi jendela menyilaukan matanya"Hahhhh....sudah pagi ternyata"
Omongnya sambil meregangkan badannya, kemudian bangkit dari tempat tidur nya berjalan menuju kamar mandiCklekk
Aiden sudah selesai bersiap siap dan menuju ruang makan untuk sarapan bersama ayahnya. Eh tunggu-
"Kamu ngapain duduk, suruh siapa?"
"Aku mau sarapan ayah!"
"Ayah? Aku tak sudi mendengar panggilan itu dari mulut pembunuh sepertimu"
"M-maaf ayah" Aiden menundukkan kepalanya takut pada sorot mata sang ayah yang menatapnya penuh kebencian
"Angkat kepalamu jika kau sedang berbicara pada yang lebih tua" lanjut ayahnya membentak
Aiden mengangkat kepalanya menatap sorot mata tajam sang ayah
"M-maaf Aiden ha-"
Plakk
"Pergi kamu" bentaknya lagi sambil menunjuk pintu keluar
Aiden langsung pergi berbalik menuju pintu keluar
"Pagi ini sarapanku adalah tamparan di pipi kanan, besok? Entahlah aku tidak bisa membayangkannya"
"Kapan ayah nerima aku? Kapan ayah berhenti pukul aku? Aku pengen banget ngerasain pelukan ayah" batinnya sambil menangis dalam diam
Aiden berjalan menuju sekolah nya
Mengapa berjalan? Karena ayahnya melarangnya memakai sopir dan ayahnya pula tidak memberi sepeserpun uang untuk Aiden
Sungguh malang bukan?
Tapi ia harus kuat menahan ini semuaSesampainya disekolah dia langsung menuju ke kelasnya, dia duduk di tempat duduknya dan menelungkupkan kepalanya pada kedua lipatan tangannya karena tiba tiba merasakan sakit kepala yang menghujam nya
"Heiiii Broo" sapa kenza pada Aiden
Aiden mengangkat kepalanya
"Hei kenza" jawabnya lirih
Kenza bingung kenapa sahabatnya ini terlihat lemas dan tunggu! Pucat?
"Iden lo kenapa?" Tanyanya khawatir
"Ngga kok gue gapapa"
Merasa tidak mendapat jawaban yang meyakinkan, Kenza menyentuh dahi Aiden
"Panas. Lo demam, kenapa sekolah?"
"Udah dibilang gue gapapa" jawabnya keukeuh
"Gapapa gimana? Lo demam dan lihat wajah lo kaya mayat hidup gitu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurted [END]
Short StoryAyah, kenapa sulit sekali menggapaimu? Ayah, aku hanya ingin merasakan pelukmu yang hangat Ayah, tolong sekali saja Lihat aku, peluk aku sekali saja ayah Hanya itu yang aku inginkan . . . Kisah tentang seorang 👇👇👇 ~ Aiden William Abhivandya ~