Hurted 4

7.3K 341 8
                                    

"Aku percaya kebahagiaan akan datang setelah kesakitan"
-Aiden

Rumah sakit

Sudah setengah jam lamanya Kenza mondar mandir di depan pintu UGD rumah sakit

Lain halnya dengan Willian, pria paruh baya itu hanya duduk diam sedari tadi sambil menatap kosong

Cklekk

Suara pintu terbuka mengalihkan perhatian dua orang itu

"Bagaimana keadaanya?"

"Dia kritis, ada gumpalan besar di kepalanya. Apakah dia sering terbentur? Karena gumpalannya sangat parah. Jika tidak dioperasi sekarang akan sangat fatal nantinya" jelas dokter itu

"Operasi sekarang dok. Saya yang akan membayar semua biaya nya. Berapapun itu"  jawab William yang hanya diam sedari tadi

"Baik pak, kami akan menjalankan operasi beberapa jam lagi. Untuk saat ini pasien bisa dijenguk"

"Iya makasih dok" jawab Kenza

Setelahnya dokter itu pergi

"Maaf kamu siapa ya?" Tanya William pada Kenza

"Saya sahabatnya Aiden" jawab Kenza datar. Sangat datar karena dia tahu yang ada dihadapannya ini adalah ayahnya Aiden

"Saya a-"

"Oh ini ayahnya Aiden, yang sering memberi luka di tubuhnya. Bapak tau enggak sebelum saya mengetahui semuanya Aiden selalu bilang ayahnya adalah orang yang paling dia sayang,ayahnya juga yang bisa bikin dia bahagia. Ayahnya selalu baik padanya. Jika dia luka sedikit saja ayahnya selalu khawatir padanya dan setelah saya tahu semuanya kamu adalah ayah yang sangat buruk"

"Ma-af saya menyesal, saya akan melakukan apapun agar bisa membuat Aiden memaafkan saya"

"Saya berikan kesempatan untuk om. Tolong bahagiakan Aiden. Dia sudah sangat rapuh"

"Iya saya janji. Saya akan membahagiakan Aiden sejauh yang saya bisa"

"Saya pegang janji om. Tapi jika saya melihat ada luka lagi di tubuh Aiden, saya akan bawa pergi Aiden jauh jauh om mengerti apa maksud saya?"

"Iya saya mengerti"

"Oke kalau begitu, om masuk temui Aiden, biar saya masuk setelah om, selesaikan permasalahan om baik baik"

Setelah nya Willian melangkah masuk ke kamar rawat anaknya. Ia terpaku melihat banyak alat yang menancap tubuh anaknya itu. Ia berjalan mendekati ranjang pesakitan anaknya dan duduk di kursi samping anaknya

Tangan kiri William menggenggam tangan anaknya dan tangan kanannya mengusap surai sang anak

"Iden, ayah disini. Iden harus kuat ya, maafin ayah, maafin semua kesalahan ayah. Ayah janji setelah kamu bangun hanya akan ada kebahagian. Nggak ada lagi rasa sakit, bentakan, cacian atau apapun itu yang membuat Iden tersiksa, ayah janji

Ayah juga akan masakkin makanan kesukaan Aiden, ayah akan kasih cinta dan kasih sayang hanya untuk anak ayah satu-satunya, tolong bangun ya nak ayah minta maaf, sungguh ayah menyesal"

Hurted [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang