"Ikuti alurnya,nikmati prosesnya. Tuhan tahu kapan kita bahagia😇"
Wahana permainan
Saat ini ayah dan anak itu telah sampai di salah satu wahana permainan dekat rumahnya. Mereka sedang mengantri tiket untuk masuk ke wahana
Setelah mendapatkan tiket mereka masuk ke wahana. William menatap Aiden, ia sangat senang sampai berlari larian dan loncat loncat kegirangan disana. William yang melihatnya hanya terkekeh pelan sambil mengejar anaknya itu
"Iden jangan lari lari nanti ja-" belum sempat ia menyelesaikan ucapannya. Dilihatnya Aiden sudah tersungkur di tanah dengan lututnya yang mengeluarkan darah
"Tuh kan ayah bilang jangan lari lari enggak denger" ucapnya kesal sembari mendekati anaknya yang terlihat memegang lututnya sambil meringis kecil
"Naik ke punggung ayah" suruh nya
Aiden pun naik dengan hati hati ke punggung ayahnya. Dengan perlahan William berdiri dan menyamankan Aiden yang ada di gendongannya.
William celingak-celinguk mencari tempat duduk disekitarnya, setelah dapat langsung saja mendudukkan Aiden di kursi panjang itu
"Duduk disini dulu, ayah mau beli obat merah"
"Iya ayah"
Setelah mendapatkan obat merah. William kembali ke tempat Aiden. William jongkok mensejajarkan tubuhnya pada lutut Aiden
"Bandel sih. Ayah bilang gausah lari lari. Kamu tetep lari lari. Liat nih akibatnya" marahnya kesal karena anaknya ini tidak mendengarkan ucapannya
"Ishh ayah aku kan lagi senang. Aku pertama kali main ke wahana permainan. Jadi wajar saja"
William terdiam mendengar ucapan anaknya barusan. Ia terbungkam, karena saat Aiden kecil ia selalu mengabaikan anak semata wayangnya ini
"A-yah? Ayah kenapa? Perkataan aku buat ayah sedih ya? Maaf ayah aku ga mak-"
"Enggak Aiden enggak papa. Ayah yang harusnya minta maaf. Saat kamu masih kecil. Ayah nggak pernah sekalipun ajak kamu ke sini"
Aiden yang melihat itu pun memegang pundak sang ayah lalu menariknya agar duduk di sampingnya.
Setelahnya ia memeluk ayahnya erat hingga membuat terkejut William. Tapi tidak berapa lama, William membalas pelukannya, mengusap sayang kepalanya
"Ayah makasih udah ajak aku kesini. Aku seneng bangeeettt"
"Iya sayang, nanti kalo kamu mau pergi ke suatu tempat atau pengen sesuatu. Kamu bilang sama ayah ya. Ayah pasti akan kabulin permintaan kamu sejauh yang ayah bisa"
"Iya makasih ya ayah. Ayah aku mau naik itu boleh?" Pintanya sambil menunjuk salah satu wahana permainan
"Oke, ayo kesana. Kamu bisa jalan sendiri?"
"Bisa kok ayah. Ayo"
09.00 p.m
Setelah Berjam jam menghabiskan waktunya dengan menaiki wahana permainan. Kini mereka sudah ada di perjalanan pulang dengan Aiden yang sudah tertidur lelap. Lelah mungkin, karena ia sangat hiperaktif saat di wahana tadi
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurted [END]
Short StoryAyah, kenapa sulit sekali menggapaimu? Ayah, aku hanya ingin merasakan pelukmu yang hangat Ayah, tolong sekali saja Lihat aku, peluk aku sekali saja ayah Hanya itu yang aku inginkan . . . Kisah tentang seorang 👇👇👇 ~ Aiden William Abhivandya ~