9-Berhasil?-

23 11 5
                                    

Bersabarlah untuk mendapatkan sesuatu yang paling berharga.

-Nada sestilah-
.






Nada membuka ponsel, melihat foto cowok yang dari kemarin selalu nyangkut di pikiranya, bagaimana tidak nyangkut, orang dari kemarin Risa selalu menerornya dengan spam chat untuk hari ini. Padahal dia sudah tau dan sangat mengerti.

Risa bawel
Ingat, jangan lupa datang sama Risa.

Jemput Risa hari ini, oke👌

Lihat, lagi-lagi dia mengirim Nada chat yang sama dari tadi malam.

Me
Otw

Risa bawel
Beneran?, jangan boong.

Me
Iya, bawel dehh..😑

Nada mematikan ponselnya, lalu meletakanya kembali ke dalam tas, bisa-bisa dia tidak jadi menjemput Risa kalau meladenin anak itu terus.

Hari ini Nada di antar supirnya, biasanya dia lebih memilih naik bus dari pada diantar ke sekolah, tapi karena hari ini Risa menyuruhnya menjemputnya, maka dari itu dia diantar hari ini.

Rumah Nada dan Risa tidak terlalu jauh, hanya berjarak satu blok saja.

"Bentar ya pak, aku panggilin teman aku dulu ke dalam" Nada turun dari mobil, saat sudah sampai di depan Rumah Risa.

Ternyata Risa sudah menunggu di luar, di depan rumahnya.

"Cepat juga, ayok" Risa langsung menarik tangan temanya itu.

Nada hanya pasrah, mengikuti arah tarikan dari cewek yang sedang tersenyum itu.

"Kenapa sih lo senyum-senyum"  Nada bersuara saat mereka sudah duduk di dalam mobil.

"Kayaknya rencana ini akan bener-bener berhasil. Kata kak Awan, kak Arga itu udah kesel banget hari ini karena" Risa menggantung kalimatnya yang membuat Nada memutar bola matanya jengah melihat kelakuan temanya ini.

"Apa?, kalau ngomong jangan setengah-setengah"

"Nanti Nada juga tau" 

Lihat kelakuan anak ini sekarang, setelah membuat Nada penasaran. Dengan tidak merasa bersalah sama sekali dia malah memainkan ponselnya sambil senyum-senyum sendiri.

"Aneh lo tau nggak"

***

Nada masih merasa aneh, di sebelahnya sudah berdiri seorang cowok yang kata Risa bisa membantunya.
Tadi pagi, mereka sudah merencanakan semuanya.

Flasback on

"Tunggu sini bentar, kita nunggu orang yang mau bantuin kita hari ini"

Nada hanya mengangguk di tempatnya, pasrah, mungkin itu kata yang tepat untuk Nada sekarang.

"Nada udah bawak kadonya?" 

"Ada di tas" Nada mengoyangkan tasnya pelan.

"Maaf telat, udah lama yah?"

Not NadaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang