10-Lebih dekat-

13 4 0
                                    

Penantian atau menunggu itu memang sulit, tapi percayalah penantianmu akan mendapatkan hasil yang kau inginkan

~Nada sestila~











.
Nada melirik jam ditanganya, 5 menit lagi. Dia mulai merapikan semua buku dan alat tulisnya yang berserakan diatas meja.

Nada menghentikan kegiatanya saat melihat Risa melakukan hal yang sama, dia memperhatikan Cewek itu.

"Lo ngapain"

Risa berhenti, menatap Nada yang menunggu jawabanya.
"Masukin buku ke tas" katanya

"Gue tau, maksudnya kenapa lo masukin buku padahal belum bell?"

"Karena Risa udah selesai nyatat, dan kenapa Nada melontarkan pertanyaan seperti itu padahal Nada melakukan hal yang sama?" Risa menatap Nada aneh.

Nada menggaruk kepalanya sendiri. "Karena__"

Ucapan Nada berhenti saat mendegar bell, dia langsung mengambil tas dan keluar dari kelas.

Risa melihat Nada kesal, apa-apa tingkahya itu. Dia bahkan meninggalkan buku catatanya diatas meja.

Risa mengambil buku Nada, lalu mengambil tasnya sendiri sebelum keluar menyusul Cewek aneh itu.

***

Nada celingukan saat sudah sampai diparkiran sekolah, sepertinya dia belum keluar.
Parkiran saja masih kosong saking cepatnya dia keluar kelas.

Cewek itu melihat satu persatu orang yang mulai memasuki parkiran sekolah, dia bahkan menghitung berapa banyak orang yang sedang berlalu lalang.

"Nada"

Cewek itu cemberut saat tau orang yang memangilnya bukan orang yang sedang dia tunggu.

"Dasar ya, Risa capek tau nyariin Nada dari tadi, eh taunya disini"

"Siapa juga yang nyuruh lo nyariin gue. Gue kan bukan anak ilang"

Risa memutar bola mata jengah, apa katanya tadi?. "Buku Nada ketinggalan makanya Risa nyariin Nada"
Risa menyodorkan buku ke hadapan Nada "Kalau bukan karena buku ini ketinggalan dikelas Risa juga ogah nyariin Nada" katanya kesal

Nada mengambil bukunya, melirik Risa yang terlihat kesal didepanya. "Makasih bukunya, dan maaf, gue cuma seneng karena mau pulang sama kak Arga" Nada menusuk pipi Risa pelan.
"Maafin gue ya?, saking senangnya gue jadi nggak sadar udah buat kesalahan"

Risa menghelas napas sebelum melihat Nada yang tersenyum dihadapanya "Risa nggak marah sama Nada, Risa cuma kesel aja sama tingkah Nada"

"Jadi?" Nada bertanya, dia mendekatkan mukanya ke arah Risa agar Cewek itu tersenyum.

Risa menjauhkan muka Nada dari hadapanya "Mana bisa Risa marah sama Nada" Risa tersenyum.

Nada tertawa kecil, sekarang mereka sedang berpelukan. Mana bisa mereka bertengkar.

"Eh kalian berdua ini tempat umum tauk"

Mereka langsung melepaskan pelukan mereka, melihat ke arah orang yang bicara.

Nada tersenyum canggung, bukan karena orang yang bicara itu, tapi karena sekarang dia sedang dilihat oleh orang yang dia tunggu dari tadi.

"Udah lama nunggunya?"

Nada menggeleng kecil, dia tersenyum "Belum lama kok kak" katanya.

Arga mengganguk.

Risa berdehem kecil melihat tingkah mereka berdua, gemes pengen Risa tabok deh rasanya.
"Kalau gitu Risa sama kak Awan duluan" Risa menarik Awan menjauh dari mereka.

Nada melihat ke arah Dimas dan Nicol, mereka berdua masih berdiri disamping Arga.

Nicol tersenyum kecil, dia mengikuti apa yang dilakukan Risa sebelumnya menarik Dimas pergi dari situ, dia bahkam menutup mulut Dimas yang ingin protes.
"Kita duluan" itu katanya.

Sekarang tinggal mereka berdua, Nada mengeluarkan sesuatu dari tasnya, lalu menyerahkanya ke Arga. "Buat kak Arga, maaf yang kemarin"

Arga mengangguk, kado yang dia tolak kemarin "Makasih"

Nada tersenyum sebagai respon, Arga masih saja singkat bicaranya saat bersama Nada. Nada menggeleng pelan, dia tidak boleh begitu, yang penting Arga sudah mau membuka hati untuknya. Nada yakin pelan-pelan sikap Arga yang seperti itu akan berubah.

"Oh iya karena hari ini kak Arga ultah, gimana kalau nanti malam kita adain acara kecil-kecilan, BBQ an gitu. Nanti yang datang cuma teman dekatnya kak Arga sama aku ajak temen aku juga gimana?, boleh kan aku aja temen aku?"

Arga tampak berpikir sebentar sebelum mengangguk "Boleh, gue setujuh"

"Berarti kita harus beli perlengkapan buat nanti malam" Cewek itu tersenyum senang memikir nanti malam akan seperti apa.

Arga mengangguk "Berarti loh harus bantuin gue, emang nggak apa-apa?"

Nada tersenyum mendengar pertanyaan Arga "Nggak apa-apa kan kak Arga pacar aku" Nada tersenyum malu ditempatnya, dia yakin mukanya sekarang memerah.

"Ayo"

Nada berkedip dua kali, dia tak fokus saking malunya "Ha?"

Arga langsung menarik tangan Nada pelan, membawanya ke dekat motornya. "Ayo naik"

Nada mengangguk, ah dia mengerti sekarang. 

Arga menyodorkan helm kepadanya. Nada menerima dan langsung memakainya

"Jaket"

Nada mengangguk mengerti, dia langsung mengambil jaket Arga yang dia simpan ditasnya lalu mengikat ke pingangnya.

"Udah nih" Nada langsung naik ke motor Arga, dan jangan lupakan tangan Arga yang menjadi penganganya saat menaiki motor tadi.

"Pegangan"

Nada memengang ujung jaket Arga, "Udah" katanya

Arga mengambil tangan Cewek itu lalu meletakanya melingkari pingangnya. "Gue nggak mau lo jatuh"

Nada tak bisa berkata apa-apa selain hanya mengangguk, dia malu, sangat malu sekarang.

Arga melajukan motornya meninggalkan parkiran sekolah, Nada sangat bahagia sekarang.

"Makasih"

"Untuk?"

"Untuk penantian lo selama ini, dan maaf"

Nada tersenyum "aku yang harusnya makasih sama kak Arga, makasih udah mau buka hati buat aku, maaf buat apa ya kak?"

Arga menggeleng pelan, dia tidak mau membahasnya kebodohnya selama ini. Nada mengerti makanya dia hanya diam saat mendapat respon seperti itu.

"Lupain yang lalu, kita mulai yang baru. Lo maukan mulai semuanya dari awal sama gue?"

"Nggak mungkin aku bilang nggak untuk hal yang udah aku tunggu selama ini, jawabanya iya kak, aku mau memulai hubungan ini dari awal"  ternyata penantianya selama ini tidak sia-sia, Nada senang dengan fakta itu.

"Sekali lagi makasih" kata Arga

"Udah ah makasih mulu dari tadi udah kayak apaan" Nada tertawa kecil.

Nada memejamkam mata, semoga ini semua bukan mimpi.
Bukan mimpi yang indah namun kenyataan yang buruk.

Semoga.














...
..
.

Hai hai
Udah lama sekali saya tidak up..hehe
Ada yang kengen sama cerita ini?

Makasih buat kalian yang masih nunggu cerita ini.

Jangan lupa vote dan komen..




















































Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Not NadaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang