"Memperjuangkan itu sangat penting,jika kau tidak memperjuangkan nya maka dia akan pergi"
Pokok nya banyak²kin Votement nya ya biar semakin cepet update nya🙆
JANGAN LUPA VOTMEN NYA CHING,, 😊
Warning!!! ⚠⚠ Tinggalkan jejak setelah membaca dengan cara VOTEMENT!! Minimal kalau komentar lumayan banyak, update akan di percepat ++ Dua Chapter sekaligus Kajja komen sebanyak" nya jangan lupa vote juga oke! 🐶👍
******
“Tak lama Rose datang dan Taeyong mengantarkanya tanpa sadar Jimin sudah menatapnya dengan sinis. Langkah Rose berhenti ketika melihat Jimin tengah menatapnya sinis dan tajam, apakah Jimin akan marah?” . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Rose Pov
Jimin tak mengatakan apapun tetapi ia langsung menarik ku membawa ku ke dalam rumah pohon dan meninggalkan Taeyong yang masih mematung di sana. Jimin menyuruhku untuk duduk dan aku pun menatapnya.
“darimana saja kau ?” tanya nya dengan nada dingin.
“aku hanya mencari angin dan berjalan-jalan sebentar!” catatku.
“bersama namja itu?” tanya Jimin masih dengan nada dingin nya.
“aniya aku hanya kebetulan bertemu dengannya!” catatku.
“besok bersiaplah Seulgi mengajak kita makan siang dan makan malam di luar!” ucapnya dingin lalu beranjak ke kamarnya.
Mungkin aku memang bersalah padanya karena sudah pulang larut dan membuatnya harus menungguku dengan begitu sikap dingin Jimin tiba-tiba datang.
********
Author Pov
Kini Rose, Jimin dan Seulgi tengah berada di sebuah Restoran yang bernama ‘Jirisan’ yang berada di daerah 13 Insadong 14-gil,Gyeongun-dong,Jongno-gu Seoul.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ruang yang luas dan tempat yang nyaman, juga dilengkapi dengan berbagai makanan tradisional Korea .
Jimin dan Seulgi tengah asyik membicarakan kenangan mereka selama mereka masih bersama.
“ya! apakah kau tahu? Dulu kita sering mengunjungi tempat ini dan kau sering memarahi ku jika aku tidak menghabiskan supku, padahal keadaan ku saat itu sudah sangat kenyang!” Ucap Seulgi.
“aoh ne aku tahu dan aku mengingatnya.” Jawab Jimin seadanya.
“bahkan kita sering bersembunyi-sembunyi untuk berciuman dan menutupnya dengan ini!” ucap Seulgi menunjukan saputangan yang telah di sediakan pihak restoran tersebut.
