Sudden Fall

1.4K 90 23
                                    


“nona apa kau baik baik saja?”
“ne aku merasa sangat baik sekarang, karena dia sudah mati!” ucap yeoja itu dan menghela nafas panjang.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.























~Klinik~




~Klinik~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Rose tengah menunggu Taeyong yang tengah diobati oleh perawat dan di sampingnya terdapat yeoja dengan luka di sudut bibirnya karena tamparan ayahnya yaitu Kim Jisoo.

Taeyong telah selesai dengan pengobatan nya, dan kini rose dan kedua teman barunya tengah berada di perjalanan untuk pulang.

“Jisoo-shi rumah mu dimana?” tanya Taeyong.

“Untuk sekarang aku tinggal di rumah seseorang, namun aku tidak mau kembali!”

“Wae? Memang siapa seseorang yang kau maksud?”

“Seseorang yang membeliku! Ayah ku menjualku padanya selama satu bulan, dan belum juga satu bulan aku sudah merasa tidak nyaman tinggal di rumah itu karena pemiliknya yang selalu memperlakukan ku dengan prilaku yang kasar….”

Perkataannya terpotong, langkah Jisoo terhenti dan kemudian ia menghadap kearah rose.

“Rose apakah kau punya tempat tinggal? bolehkah aku tinggal ditempatmu?”

Rose binggung bagaimana menanggapinya karena ia juga tinggal di tempat orang lain, ketika Rose akan menuliskan jawabanya di memo seseorang memanggil dirinya dari belakang.

“Rose?” suara seorang namja tengah memanggilnya dari belakang, Rose pun berbalik dan ternyata namja itu adalah Jimin.

Terlihat Jimin tengah berjalan mendekatinya bersama dengan teman-temannya dan di sampingnya terdapat yeoja yang bernama Seulgi.

“Rose apa yang kau lakukan disini?’’ tanya Jimin penuh selidik dengan tatapanya yang mengarah pada Taeyong dan Jisoo.

“Annyeong Rose!” sapa Yoongi.

Rose hanya tersenyum menanggapi sapaan Yoongi, namun setelahnya Rose menulis beberapa kata untuk menjawab pertanyaan Jimin.

“aniya, tadi siang aku mengunjungi pemakaman eomma dan appa, lalu aku merasa bosan di rumah dan kuputuskan untuk mencari angin hingga akhirnya bertemu dengan kedua teman baruku yaitu Taeyong dan Jisoo, jangan terlalu menghawarirkanku. hmm Jimin-shi apakah kau mengizinkan temanku untuk tinggal di tempatmu? Karena ia baru saja kehilangan Ayahnya dan juga tempat tinggalnya, boleh kah?”.

Rose memberikan memonya dengan menundukan kepalanya, ia sengaja menghindari tatapan Jimin karena baru kali ini ia berbohong untuk mengunjungi makam orangtua nya.

Love StruggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang