Menginap

14 1 0
                                    

PERJAKA HOK A HOK E


Chandra: HE lix @Felix, ini ada cewe nyariin
Jihan: Wah, Lix tumben ada yang nyariin. Cewek lagi, habis diapain anak cewenya? Wah Felix sekarang sudah berani ya
Chandra:@Felix
Chandra: @Felix
Chandra: @Felix
Leon: Kok, ngegas banget sih Chank??
Jihan: Nah iya, apakah yang nyariin Felix ceweknya hamil ya Chank?
Chandra:  Hamil,matamu suwek!(hamil,matamu sobek)
Felix: Iya, dia udah ngabarin ibu, titip dia ya Chank, besok shubuh langsung Cus pulang Surabaya duluan.

Begitu selesai dengan chat grup miliknya yang berisikan anak-anak kampung desanya, Chandra keluar dari kamarnya, menghampiri Cahya yang sedang makan, ditemani Ibu Chandra yang sudah sibuk menanyai Cahya dengan pertanyaan ini itu. Padahal Cahya ini saudara Felix, ditanyai begitu sudah seperti Chandra mau memperkenalkan mantu untuk Ibunya saja.
“Felix besok shubuh pulang duluan” katanya, begitu duduk di salah satu kursi.
“Lah mamanya piye le?” (lah mamanya gimana ?)
“ya gak gimana-gimana wong ya ada Bapaknya Felix bu” (Ya gak gimana-gimana,kan ada bapaknya Felix)
Chandra, berdiri kembali, hendak kembali ke kamarnya. Namun sang Ibu berseru “Loh nang ndi? Ya ini nduk Cahya nya dianter ke kamar, biar istirahat. Kasian dia capek” (Loh mau kemana? Ya ini Cahya nya dianter ke kamar dulu, biaristirahat. Kasian dia capek) Chandra hanya mendengus mendengar Ibunya, kenapa harus dia, dia cowok kenapa bukan Ibunya saja yang mengantar.

“Kamarnya disini, istirahat dulu” kata Chandra, begitu membukakan kamar milik kakak perempuannya yang sudah tidak ditempati, karena sang pemilik kamar sudah menikah dan sekarang ikut dengan suaminya.
“Em,mas maaf kamar mandinya disebelah mana ya?” tanya Cahya,yang membuat Chandra memberhentikan langkahhnya setelah mempersilahkan Cahya menempati kamar yang disiapkan untuknya “Ah, dapur tadi belok kiri aja”
“mau diantar ke kamar mandi dulu?” Cahya tergagap mendengarnya “nggak usah mas, mau naruh tas dulu. Saya bisa sendiri”
“Yaudah kalau butuh apa-apa ngomong aja, gak usah sungkan” Kata Chandra dan segera berlal, kembali ke kamarnya.






.......
Waktu menunjukkan pukul 01.00 Dini hari, sudah biasa seorang Chandra Saputra masih terjaga. Padahal kegiatannya cuman nontonin Youtube, atau membalasi chat dari teman-temannya saja.

Dengan segelas kopi hitam yang dia seduh sendiri, juga beberapa bungkus snack yang memang disediakan Ibunya untuk camilan dirumah, selalu menjadi teman begadangnya pemuda yang akrab dipanggil Ichank ini. Pintu kamarnya memang selalu dia biarkan terbuka seperti ini, jika dia belum terlelap dalam tidurnya. Katanya sih patuh terhadap perkataan ibunya "Kamu ya le, kalau begadang mbok ya yang faedah. Jangan ngurung diri dikamar. Pintunya dibuka biar tau kalau ada maling masuk".

Asik-asiknya Chandra membalasi chat teman-teman sekompleks nya, yang sama-sama terjaga suka begadang, biasanya sih begadang di Pos Kamling, markas mereka. Namun malam ini pasukan tidak mendukung, kekurangan Felix, Bachtiar, juga Januar, jadilah mereka memilih untuk tidak berkumpul sajam daripada rasanya ada yang kurang kalau tidak formasi lengkap.

Samar-samar Chandra mendengar derap langkah yang melangkah ke arah kamarnya, reflex Chandra segera segera bangun dari duduknya, melangkahkan keluar kamar, melihat siapa yang datang. Siapa tau maling beneran.
"ASTAGHFIRULLAHALADZIM!" Chandra kaget, begitu muncul wanita dengan rambut panjang yang di gerainya, dan jangan lupakan masker yang masih tertempel di wajahnya.
"Kaget ya mas? Hehehe maaf" Cahya meringis, begitu mendapati Chandra yang masih terbengong-bengong dengan kehadirannya,"Anu mas," Cahya menggaruki tengkuknya yang tak gatal "Itu, mau ke kamar mandi. Tapi lampunya mati, nggak tau dimana stop kontaknya."

Chandra & CahyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang