Dulu aku selalu menganggap diriku sendiri itu tidak menarik sebab tidak ada yang menyukai seperti teman-teman.
Aku selalu menyalahkan diriku sendiri karena tidak disukai laki laki manapun, apa pun yang ada ditubuhku aku salahkan karena aku selalu berfikir mereka yang berada dianggota badan adalah penyebab orang lain tidak mencintaiku.
Aku selalu membandingkan diriku dengan orang lain yang kutemui secara tidak sengaja, atau pun dengan teman sendiri. Aku selalu saja berpikir kalau mereka yang cantik dan punya badan bagus ialah beruntung karena banyak disukai oleh orang lain. Mereka selalu dipuji dan terpandang bagus.
Ngga jarang juga aku selalu dapat bodyshame dari mulut temanku sendiri atau pacar dari temanku yang membuat aku semakin minder dan merasa aku ini memang manusia yang paling menyedihkan karena bentuk badanku yang tidak sesuai alias body goals.Selalu terpuruk..
Malu...
Tidak percaya diri..
Menghindari dunia luar...Itu yang sering aku lakukan untuk "aman" dari mereka yang sering mengataiku.
Sampai pada puncaknya, aku mendapati sebuah artikel yang pada intinya dimana cantik itu tidak harus dan tidak selalu yang dilihat atau perihal body yang bagus wajah yang glowing atau putihnya kulit. Bukan tentang semua itu, cantik itu tentang bagaimana kamu menghargai diri kamu sendiri, cantik itu tentang rasa syukur terhadap Tuhan atas apa yang diberikan.Aku merasa artikel tersebut sedang menamparku, yang selama ini aku selalu menganggap diri sendiri rendah karena ketidaksempurnaan yang kumiliki. Padahal wajar semua orang punya kekurangan.
Aku selalu ingin menjadi sempurna, itu salahnya aku. Sampai sampai tidak menghargai diri sendiri dan menyetujui perkataan orang lain tentang bentuk tubuh yang sebaik-baiknya sudah diciptakan.
Yang kukira beruntung karena banyak disukai ternyata memang tidak seberuntung itu, banyak disukai laki laki ternyata bikin mereka yang menurutku sempurna itu tersiksa.
Mereka tersiksa atas kecantikan dan kemolekan tubuhnya sendiri. Aku juga setuju dengan kata kata dalam sebuah buku yang pernah aku baca kalau cantik adalah luka. Memang benar cantik tidak menandakan kamu bahagia.
Dan sekarang, aku tidak ingin berpikir seperti itu lagi, itu sama saja aku menyalahkan Tuhan yang sudah baik memberikanku bentuk seindah indahnya ini. Sekarang menurutku kalau laki laki memang suka ia akan memiliki atas nama cinta, bukan nafsu. Laki laki yang betul mencintai tidak akan semudah itu memamerkan wanitanya dihadapan khalayak dan tidak akan berkata "kamu cantikan begini" atau "begitu"
Sekarang perbanyak syukur supaya Tuhan tambah kecantikanmu.
Aku mencintai diriku sendiri
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepenggal Kata
PoetryKumpulan dari sebagian perasaan bahagia, sedih, patah, merasa hina, bucin, tersingkir dari kehidupan dll. Ini rasaku, mungkin akan jadi rasamu juga kalau berminat baca :)