Inspirasi : Seventeen - Jaga Selalu Hatimu
Cover by : Sihastkaa~*Jaga Selalu Hatimu*~
🎶🎶🎶
Kau jaga selalu hatimu saat jauh dariku
Tunggu aku kembaliHaa...
🎶🎶🎶Suasana salah satu rumah besar di daerah perumahan elit di kota Yogyakarta terlihat ramai dengan dekorasi serba putih dan emas. Tampak juga hiasan-hiasan bunga yang melengkapi dekorasi, menambah keindahan dan semaraknya suasana.
Jejeran papan ucapan dari orang-orang juga memenuhi dipinggir-pinggir jalan menuju rumah besar tersebut. Kebanyakan papan ucapan tersebut bertuliskan 'Happy Wedding Days Jiwa & Lettu Raga'..
Tentu saja, karena dirumah tersebut tengah digelar acara pernikahan dari dua keluarga berdarah militer kental. Putri bungsu dari Kapten Faizal Widyantara dan Putra sulung dari Kolonel Hendra Adyanata..
"Aduh Jiwa, baru juga selesai make up-nya kamu udah keringet dingin kaya' gini. Gimana entar kalo pas ijab qobul sama Mas Raga didepan penghulu.."
"Auto banjirlah nih rumah pastinya.."
"Ish kalian tuh nggak ngerasain diposisi aku sih, makanya nggak gugup kaya' aku!"
"Aduh Jiwaa.."
Godaan demi godaan dari kedua sahabat Jiwa semakin membuat dirinya tidak dapat menenangkan jantungnya, malah jantungnya kian berdegub kencang memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi nanti saat ijab qobul.
Apakah Raga juga gugup sepertinya? Jika Raga gugup, bagaimana nanti jika Raga ijab qobulnya berdebah? Terbelit-belit? Atau jika tiba-tiba Raga lupa caranya menjawab ijab qobul. Memikirkan kemungkinan-kemungkinan tadi membuat Jiwa rasanya ingin menemui Raga untuk memastikan jika calon suaminya itu sudah benar-benar lancar ijab qobulnya..
Kejora yang melihat Jiwa semakin bergetar pun malah semakin tertawa kencang, bahkan sampai disikut oleh Senja saking kencangnya tertawa. "Jora, kasian Jiwa. Ntar pingsan, kan berabe urusannya.."
"Abisnya lucu sihh.."
"Awas ya kalian, terutama kamu Jora. Nanti kalo kamu nikah terus ngerasain apa yang ku rasain, aku bakalan tertawa lebih kencang daripada ketawa kamu sekarang!"
"Liat aja nanti.." Ancam Jiwa ditengah kegugupannya menunggu waktu ijab qabul.
"Santuy mbak, santuy.."
"Santuy palamu kepental!"
"Udah-udah, sekarang ganti baju gih Wa.."
Jiwa menatap gaun pengantinnya yang tengah dilepas dari boneka mannequinnya oleh WO, gaun putih panjang yang berbahan kain lembut yang mahal dengan hiasan broklat dan manik-manik yang indah. Gaun yang pertama kali dipilihkan oleh Raga, satu-satunya gaun yang Raga rekomendasikan karena mirip dengan model gaun yang digunakan Fanny ibunya saat menikah dengan ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Dan Kegabutan Ku
RandomIsinya cuma karya-karya yang kalo dibuang sayang, khehe (^_^;). Sama curhatan-curhatan gaje diriku.. Mau mampir? Silahkan, terbuka lebar untuk siapapun kok.. Semoga betah yakk, dan siapa tau menjadi tempatmu untuk pulang :) Let's cekidottt.. (。♥‿♥。)...