part 5

400 22 5
                                    

Halo guys sorry agak ngaret updatenya.

Ada sedikit kendala karena bertepatan dengan proses skripsi aku sebentar lagi !!

Doain dipermudah sampai selesai ya !!

Sukses selalu untuk kita semua.

Jgn lupa kalau ada typo ingatkan author yang satu ini oke 👍🏻

Eitsss sebelum baca jangan lupa klik vote dipojokkan bagian kiri ya !!

Tinggalkan jejak comen juga Biyar aku semangat update 👀

.__________.

•Vallerio Mansion

Felora bergerak gelisah kesana kemari sendari tadi. saat ini dirinya tengah berada di taman belakang.

Bagaimana ini felora baru saja ingin mengundurkan diri dari pekerjaannya akan tetapi melihat situasi saat ini tidak mendukung felora mengurungkan niatnya.

Ia tidak bisa meninggalkan Delana yang baru saja mengalami kecelakaan yang menyebabkan kakinya patah, tidak bisa!!.

“ setelah semuanya membaik bunda akan mencari jalan keluarnya” ujarnya seraya mengelus perutnya yang masih rata dengan sayang.

Akan tetapi ia tidak sadar ada sepasang mata yang sendari tadi memperhatikannya dari kejauhan.

Wanita tersebut menekan tombol off pada benda pipih yang sebelumnya bermode on lalu setelahnya melangkah pergi beranjak menjauh sebelum ada yang menyadari keberadaannya.

****
•keesokan harinya.
06:45.

" Untuk sementara ini tetap awasi dia jangan lengah ".
Elvano mematikan sambungan telponnya, baru saja seseorang suruhannya yang bertugas mengawasi Felora memberi kabar terbaru untuknya.

Jarinya menekan layar ponselnya untuk membuka email yang baru saja masuk dari seseorang Yang beberapa menit lalu menghubunginya, Elvano mantap ponselnya dengan raut wajah datar tanpa ekspresi,

Sebelah sisi tangannya memegang secarik kartu undangan yang didapatnya pagi ini, bertuliskan nama mantan kekasihnya yang akan segera bertunangan terjadwal minggu depan dengan seorang bernama Xander Winston salah satu  kolega bisnis di perusahaannya.
Ia tak menyangka secepat itu Lavanya berpaling darinya.

Elvano menaikkan pandangannya ke arah hamparan tumbuhan dan pepohonan hijau  dihadapannya dari atas balkon kamarnya, mencoba menarik nafasnya dalam kemudian menghembuskannya dengan perlahan ia harap keputusan yang di ambilnya saat ini sudah benar, Elvano tidak pernah ragu akan keputusannya akan tetapi untuk pertama kalinya ia merasakan ketidak yakinan akan keputusannya.

Elvano melangkah kan kaki dari posisinya sebelumnya sebagai pengalihan atas keputusan yang akan di ambilnya Elvano beranjak turun untuk melihat keadaan ibunya.

***

Alerick mengakui bahwa Felora begitu cantik bahkan tanpa riasan tebal di wajahnya, buktinya saat ini wanita yang di ajaknya untuk menemaninya pergi ke pameran begitu berpenampilan sederhana akan tetapi hal tersebut tidak menghilangkan kesan cantik dari dirinya sedikitpun.

" Cantik " gumamnya seraya memandangi wajah Felora yang begitu menenangkan.

Meski samar Felora masih dapat mendengar pujian Alerick beberapa detik yang lalu, yang membuat pipinya sedikit memerah, akibat pujian tuannya.

" Maaf tuan sebelum kita pergi saya ingin berpamitan terlebih dahulu kepada madam jika anda tidak keberatan" tanyanya meminta persetujuan dari seorang Alerick.

Alerick merasa tak nyaman dengan sebutan yang di sematkan Felora pada kalimatnya yang lalu.

" Em, sepertinya aku lebih suka kau memanggilku tanpa embel-embel (tuan) Lora " pintanya menatap fokus pada Felora.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 21, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Ultimate ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang