Kasih Sayang.

49 13 1
                                    

Jangan terlalu mengarungi dunia sampai lupa tujuan hidup di dunia.

-as.

1.Kasih Sayang.

Sore ini Alena dan Nigel ikut berkumpul dengan teman-temannya,seperti biasa mereka berkumpul di cafe terdekat dari sekolah mereka.

Nigel datang bersama Alena,mereka memang pulang dan berangkat sekolah bareng.Maka tak aneh jika banyak yang menganggap mereka menjalin hubungan.

Padahal mereka hanya sebatas sahabat,tapi bukankah persahabatan cowok dan cewek tidak benar adanya?pasti salah satu dari mereka memiliki perasaan lebih,pengalaman author hehe...

"gue kira gak kumpul lagi," ujar Danis.

"ya kumpul dong,masa gue berduaan mulu sama Nigel," jawab Alena.

"tapi senang kan berduaan terus sama Nigel," goda Alvin membuat pipi Alena memerah.

"yah Vin pipinya merah tuh,tanggung jawab lo," ujar Laura lalu terkekeh.

"apaan sih kalian,ini tadi kepanasan," elak Alena.

"tadi gak gitu tuh." ujar Alvin.

Alvin senang menggoda Alena,karena ia tahu jika Alena memiliki perasaan lebih kepada Nigel,bukan hanya Alvin saja teman-temannya yang lain pun tahu kalau Alena memiliki perasaan lebih,entah Nigel tidak peka atau pura-pura tidak peka karena ikatan persahabatan.

Alena tidak menggubris,Nigel pun begitu.

"gimana pendekatan sama anak barunya El?" celetuk Danis,membuat teman-teman Alena dan Alena pun saling pandang.

"maksudnya?" tanya Shiren.

"eh lo gak tahu?kalau Nigel lagi deketin anak baru?" tanya Alvin,Shiren menggeleng.

"yah ketinggalan berita lo,masa tentang teman sendiri aja gak tahu," ucap Danis.

Alena yang mendengar itu pun memaksakan senyumnya,teman-temannya menatap Alena iba.

"eh sorry Len," ujar Alvin.

Nigel menatap Alvin bingung,kenapa ia meminta maaf?

"udah-udah lupain," ujar Laura mencairkan suasana.

Mereka pun mengalihkan pembicaraan dan mulai tertawa dengan apa yang di lontarkan oleh Alvin.

Sedangkan Nigel ia hanya tersenyum saja,dan Alena ia tidak semangat seperti tadi setelah ucapan itu seperti ada palu besar yang menghantam jiwanya.

"Ren lo tahu gak apa persamaan lo sama kacang," tanya Alvin.

"gak tahu," balas Shiren ketus.

"sama-sama garing haha," ujar Alvin lalu tertawa.

Semua temannya menatap Alvin melongo,apa yang lucu?

"lo tuh yang garing,dasar fakboy kurang belaian," Shiren melemparkan makanan yang sedang ia makan pada Alvin.

Alvin hanya menyengir,ia sengaja menggoda Shiren karena hanya cewek itu saja yang tak tergoda padanya.

Lama mereka bergurau,ini sudah sore dan mereka pun pulang ke rumah masing-masing.

Di perjalanan Alena masih penasaran dengan apa yang tadi ia dengar,ia ingin menanyakan langsung pada Nigel tapi ia takut dengan kenyataan.

Nigel sampai di depan rumah Alena,Alena pun menuruni motor Nigel.

"mampir?" tanya Alena.

"gak." jawab Nigel.

"El?" ujar Alena,Nigel menaikkan sebelah alisnya.

"l-lo beneran suka sama Adiba?" tanya Alena gugup.

"kenapa emangnya?" tanya Nigel.

"hmm,gak apa-apa cuma mastiin aja," ujar Alena.

"bukan urusan lo." ucap Nigel ketus.

Alena menghela napasnya kasar,Nigel masih saja tak berubah,pikirnya.

"gue pulang." ujar Nigel lalu melajukan motornya.

Alena memperhatikan punggung Nigel yang sudah menghilang,ada rasa sesak di dadanya ketika mendengar jawaban Nigel.

Alena memasuki rumahnya,sepi itu yang menggambarkan keadaan rumahnya,sudah biasa ayah dan bundanya selalu sibuk kerja.Alena ingin ia hidup dengan kasih sayang dari orang tuanya,ia tidak butuh uang ia hanya butuh sebuah kasih sayang.

***

Nigel sampai di rumahnya,ia langsung berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Setelah selesai membersihkan diri ia mengambil ponselnya melihatnya,barang kali Adiba sudah mengechatnya.

Namun setelah ia mengeceknya tak ada satupun pesan dari nomor yang tak ia kenal,hanya ada pesan dari Alena dan beberapa temannya yang lain,Nigel menghela napas dalam-dalam.

"Nigel,makan dulu yuk!" teriak mama Nigel -Sinta-.

Nigel pun langsung ke ruang makan.

"eh anak mama,gimana tadi sekolahnya?" tanya Sinta.

"baik." ujar Nigel cuek.

"gak capek dengan sikap seperti itu?selalu dingin," tanya papa Nigel -Anton-.

"udah lah pa,memang karakter anakmu seperti itu," ujar Sinta.

Mereka menikmati makan malam dengan tenang,hanya ada suara sendok dan garpu yang beradu saja.

Setelah selesai Nigel memutuskan untuk kembali ke kamar.

Tak lama papa Nigel datang menghampiri Nigel ke kamarnya. "sampai kapan kamu terus seperti ini?papa ingin kamu berubah El,"

"bisa kamu berhenti untuk berantem?" tanya Anton.

Nigel tak peduli dengan apa yang diucapkan papanya,ia hanya diam saja.

"papa hanya ingin kamu menjadi lebih baik lagi dan taat dalam beribadah El,jangan tinggalkan ibadah hanya untuk kesenangan dunia," ujar Anton.

"ingat dunia hanya sementara,jangan terlalu asik mengejar sesuatu yang sifatnya sementara," lanjut Anton.

"seharusnya kata-kata itu dilontarkan untuk anda." jawabnya ketus.

Anton menghela napasnya kasar,ini memang salah dia karena dulu ia terlalu mementingkan dunia sampai tak ingat dengan anaknya yang membutuhkan sebuah kasih sayang.

Dan sekarang terbentuknya Nigel yang seperti itu,sering berantem,tak taat ibadah,membantah orang tua,tak peduli dengan sekitar.

Sampai Anton menyekolahkan Nigel di sekolah itu,yang memiliki latar belakang tentang islam.Meskipun Nigel menolaknya tapi ia tetap memaksa dengan alasan jika Nigel tak mau menurutinya ia tidak akan menganggap Nigel sebagai anaknya.

Betapa pentingnya kasih sayang orang tua pada seorang anak dalam pertumbuhannya,Anton pun menyesal karena dulu ia sibuk mengurusi pekerjaannya dan tak memperhatikan Nigel.

Anton pun keluar dari kamar Nigel menuju ruang keluarga.

Sinta melihat Anton yang terlihat gelisah.

"pa?kenapa lagi?" tanya Sinta menghampiri Anton.

"biasa Nigel," ujar Anton.

"mama bingung harus melakukan apalagi,ini semua karena kita dulu terlalu sibuk mengejar dunia," ucap Sinta merasa bersalah.

"sudah menjadi takdirnya seperti ini,yang terpenting sekarang kita harus terus mendampingi Nigel agar anak itu tidak salah jalan," ucap Anton menenangkan.

______________________________________

MAAF KALAU ADA KATA YANG TIDAK BERKENAN,JIKA MEMANG ADA TOLONG KOREKSI LAGI:)

PENANTIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang