Penyesalan

50 10 2
                                    

Rasa cemburu mampu membuat kita melakukan sesuatu yang tak seharusnya dilakukan.

-as.

6.Penyesalan

Nigel menghentikan laju motornya tepat di depan rumah Adiba.Adiba menuruni motor Nigel,mereka berjalan ke arah pintu.

"assalamualaikum." ucap Adiba.

"waalaikumsalam." ucap seseorang di dalam seraya membuka pintu.

"yaallah Adiba,kamu kenapa sayang." ucap Rumi -ibu Adiba-.

"kenapa mi kok teriak-teriak." tanya Ahmad -ayah Adiba-.

"ini bi,Adiba bajunya basah gini bi."

Ahmad mengahampiri depan pintu. "yaallah Dib,kamu kenapa?ayo masuk sayang."

Adiba memasuki rumah di ikuti dengan Nigel.

"maaf sebelumnya om,tante,saya Nigel teman Adiba." ucap Nigel lalu menyalimi orang tua Adiba.

"Adiba tadi di--" ucap Nigel terpotong.

"tadi ada yang siram Adiba pakai air bi di jalan." potong Adiba.

Nigel menatap Adiba dengan alis terangkat,Adiba hanya tersenyum membalasnya.

"tapi kamu gak apa-apa kan Dib?" tanya Rumi.

"gak apa-apa mi,cuma dingin aja."

"ya sudah kamu ganti baju dulu sana." suruh Ahmad.

Adiba beranjak berjalan menuju kamarnya.

"nak Nigel terima kasih sudah mengantar Adiba pulang." ucap Ahmad.

"iya om,sudah kewajiban seseorang untuk menolong orang lain yang sedang kesusahan." ucap Nigel.

"panggil abi saja nak."

"i-iya bi."

"kok gue gugup gini si." batin Nigel.

"nak Nigel mau minum apa?" tanya Rumi.

"eh makasih tante,Nigel mau langsung pulang aja,takut mama khawatir di rumah." ucap Nigel.

"umi saja,jangan tante,benar tidak mau minum dulu?"

"iya mi."

"ya sudah Nigel pamit ya umi,abi." ucap Nigel menyalimi kedua orang tua Adiba.

"iya hati-hati ya,bawa motornya pelan saja." ucap Ahmad.

Nigel keluar di ikuti Ahmad dan Nigel menaiki motornya. "assalamualaikum ."

"waalaikumsalam."

Nigel melajukan motornya meninggalkan rumah Adiba.

"cocok buat jadi menantu." celetuk Rumi.

"umi ini,anak masih sekolah sudah memikirkan menantu."

"ya gak apa-apa dong bi."

PENANTIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang