07. Taruhan

214 41 26
                                    

"Maafin aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Maafin aku..."

Nggak lama Haechan lepasin pelukannya. Dia nyeka air mata dulu, malu kali udah gede masih nangis. Kenapa coba? Kayak habis diputusin pacar aja.

"Kok tiba-tiba?" tanya gue ragu-ragu.

"Nggak apa-apa. Aku minta maaf aja sama Thania—"

"Minta maaf artinya kamu merasa punya salah, Chan." selak gue.

Haechan sempat diam menatap gue.

"Bahkan kalau disebutin satu-satu apa Thania mau maafin?"

"Nggak!"

"Tuhkan!"

"Thania maafin Haechan kok." Raut wajah gue berubah sedih.

"Jadi... kita balikan?" tanya Haechan dengan wajah berseri.

"Baikan kali haha!" Gue noyor kepalanya.

"Lho?"

"Thania udah punya pacar baru."

"HAH?! SIAPA?!" Asli suara Haechan kayaknya bakal ngebangunin tetangga.

"Ssstttt! Berisik, Chan."

"Thania kapan jadian? Sama siapa juga?"

"Baru beberapa jam yang lalu. Kan sekarang pas, Haechan punya pacar baru, Thania juga." Oh bagus sekali Thania, kamu lagi-lagi membohongi diri sendiri. Siapa yang jadi pacarmu? Goblok banget gue kalau nyaut asal-asalan.

"Siapa?"

"Nggak perlu tahu lah... Oh iya tadi nangis-nangis kenapa sih? Sebelumnya kedengeran kayak berantem."

"Biasa ada perdebatan kecil sama Michelle."

Gue cuma ngangguk-ngangguk sok ngerti, dalam hati mah udah pecah belah. Sakit tahu ternyata mereka masih pacaran. Padahal daritadi gue mancing doang pengin tahu masih pacaran nggak sih. Ternyata masih. Ya udahlah.

"Udah ah mau tidur." Gue buru-buru keluar dari kamar Haechan.

"Yang nyenyak ya."

Gue senyum maksa banget dengar itu. Ngarepin apa sih?

°°°°

Gue melamun di meja, ngelihatin coretan guru fisika di papan tulis. Asli nggak ngerti. Ya udah nggak penting juga sih. Masih keinget yang semalem, Haechan meluk erat banget. Suka deh. Mana lumayan lama.

"Ah ngaco!" Gue nampar-nampar pelan pipi gue sendiri biar sadar.

Laura sama Noni pake nggak masuk barengan gimana ceritanya coba. Berasa sengaja, jadi ditinggal sendirian gini. Oh iya, tadi pagi gue berangkat sekolah sama Haechan tapi cuma sampai gerbang komplek. Gue yang minta turun. Takut kalau sampai sekolah nenek lampir ngelihat.

Aksa | HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang