CHAPTER 2

25 5 0
                                        

Sang surya mulai muncul dari persembunyiannya, menampakkan kemilau indah nan hangat cahaya yang di sinarkan olehnya. Hiruk pikuk dan berbagai aktivitas pun telah dimulai. Namun, sepertinya hal itu tak berlaku bagi gadis bernama Keyra yang kini masih tertidur lelap di kamar kosan yang ia singgahi. Berkali-kali suara alarm dari telepon genggamnya menggema di ruangan berukuran sedang itu, namun tetap saja hal itu tidak membuat sang gadis terbangun. Sampai ada suara ketukan pintu yang cukup keras menyita perhatiannya.

Tok.. tok.. tok..

"Anjir... siapa sih pagi-pagi ganggu aja?!" umpatnya masih dengan mata terpejam.

Dengan nyawa yang belum terkumpul sempurna, Keyra mendekati pintu itu untuk membukanya. Dan terpampanglah sosok laki-laki tampan yang terlihat telah siap dengan seragamnya sambil membawa susu kotak di tangan kanannya.

"Jevan? Ngapain sih masih pagi dah ganggu gwe?" tanya Keyra sambil mengucek matanya yang tertutup.

"Masih pagi kata lo? Ini dah jam setengah 7. Sana cepet mandi!" kata pria bernama Jevan sambil meminum susu kotak pisang yang dibawanya.

Keyra yang awalnya terlihat santai, kini tampak terkejut dengan perkataan Jevan, dan langsung melihat ke arah jam dinding di kamarnya. Benar saja ternyata sudah pukul 06.30 yang berarti 30 menit lagi bel masuk akan berbunyi. Sementara, perjalanan dari kosannya ke sekolah membutuhkan waktu 15 menit, itupun saat tidak macet, kemungkinan kalau sedang macet dapat menghabiskan waktu sekitar 25 menit. Dan belum lagi waktu untuknya mandi.

"LAH?! Lu kok gak bangunin dari tadi sih?!" maki Keyra yang terlihat kesal dan panik.

Brakk..

Dan berakhir dengan ditutupnya pintu kamar miliknya secara keras tepat di depan wajah Jevan.

"Masih syukur gwe bangunin, lagian jadi cewek kebo amat sih?!" gumam Jevan sedikit kesal sambil mengelus dadanya.

"GAK USAH NGOMONGIN GWE!! GWE DENGER!!" teriak Keyra dari dalam kamar.

"Eh anjir nih anak.." gumam Jevan yang kaget sekaligus bingung darimana Keyra bisa mendengar gumamannya. Aneh, mungkin gadis satu itu memiliki seribu telinga dan termasuk dinding juga dipasang telinga olehnya. Tak mau terlalu bingung Jevan akhirnya meninggalkan kamar Keyra dan menuju ke ruang makan.

--

Kini jam telah menunjukan pukul 06.55 dimana 5 menit lagi bel masuk akan berbunyi. Namun, kedua siswa SMA Harapan II – Jevan dan Keyra—masih terjebak oleh padatnya kendaraan di pagi hari. Selama di dalam mobil Keyra terus saja mengomel pada Jevan, dan berakhir tidak ditanggapi oleh lelaki tampan itu.

"Aduh, makanya kalo bangunin gwe itu yang pagi!!! Pokok sampai telat ini salah lo, gwe gak peduli." Omel Keyra di sebelah Jevan yang masih santai sambil mendengarkan musik dari stereo mobilnya.

"Kok salah gwe? Yah lu lah... siapa suruh tidur malem banget sampai ngebo kayak tadi?" balas Jevan dengan pandangan masih lurus ke jalanan.
"Lagian tumben amat sih lo marah-marah gini? Biasanya juga telat lu santai" lanjutnya karena merasa bingung dengan sikap Keyra.

"Duh lu g tau sih. Hari ini gwe ada ulangan Fisika, jam pertama lagi. Kemarin juga gwe tidur sampai malem gegara belajar" balas Keyra dengan raut wajah yang panik.

"Alah biasanya ya lu bisa ngerjain soalnya. Buktinya nilai fisika lu 9 semua." Kata Jevan menanggapinya dengan santai.

"Enak amat lu kalau ngomong. Kali ini tuh soalnya susah pakai banget. Mendingan lu yang anak IPS diem aja deh!!" titah Keyra yang kini sedang berkutat dengan buku pelajarannya.

Jevan dan Keyra memang memiliki jurusan yang terpisah. Dimana Keyra memilih IPA karena merasa bahwa ia bagus dalam hal itu, sedangkan Jevan memilih IPS karena ia bosan jika harus melihat bagian tubuh manusia, hitungan soal-soal fisika, belum lagi tentang zat-zat kimia. Bisa-bisa meledak otaknya.

"Ini masih lama nih?" tanya Keyra yang masih terlihat panik sambil melihat jam yang ada di tangan kirinya.

"Lumayan mungkin, depan belum gerak sama sekali" jawab Jevan santai.

"Anjir.. tau gini tadi naik motor aja, udahlah gwe turun disini, mau lari aja" kata Keyra sambil membuka seatbelt-nya.

"Hah beneran lu mau lari?" tanya Jevan memastikan. Sementara Keyra hanya mengangguk dan mulai merapikan bukunya untuk dimasukkan pada tas punggung hitamnya.

"Gwe duluan. Bye!! Nanti lu gwe absenin kok, jadi kalau mau bolos, bolos aja" kata Keyra sambil keluar dari mobil Jevan. Sementara sang pemilik mobil hanya menggelengkan kepalanya.

"Keyra Keyra..." gumam Jevan sambil menggelengkan kepalanya.

--

Sementara itu di SMA Harapan II sudah banyak siswa yang masuk ke kelas mereka masing-masing, karena sebentar lagi pasti bel masuk akan berbunyi. Sambil menunggu bel berbunyi yang menandakan guru akan segera masuk ke dalam kelas, mereka menyempatkan untuk mengobrol sejenak maupun belajar. Tak terkecuali di kelas 12 IPA III.

"Eh gaes lihat Keyra gak?" tanya Cemara pada teman sekelasnya.

"Gak kelihatan tuh gwe dari tadi. Padahal mau minta ajarin sama dia" jawab teman satu kelasnya yang bernametag Jessica.
"Tumben amat sih dia. Padahal kalau pelajaran Fisika dia selalu yang pertama buat hadir" timpal Jessica.

"Hufthh.. Kemana ya?" gumam Cemara bertanya pada diri sendiri.

Kingg... kringg... kringg...

Dentuman bel berbunyi keras, menandakan pelajaran akan dimulai. Para siswa 12 IPA III mulai bersiap-siap menyambut adanya ujian Fisika. Namun, tidak pada gadis bernama Cemara yang masih menunggu kehadiran sohib sejatinya, Keyra.

"Duh Keyra lu kemana sih?" gumamnya saat guru telah memasuki kelas dan membagikan kertas ulangan.

--

"Duh gerbangnya dah ditutup lagi. Harus cepet nih" gumam Keyra sambil mempercepat langkahnya menuju gerbang sekolah yang sudah ditutup.
"Ya elah pakek udah ditutup lagi nih gerbang. Mana sekarang OSIS yang jaga bukan Cemara sama Mark..." keluh Keyra.

Memang biasanya saat Keyra terlambat masuk akan ada 2 sahabatnya yang akan melindunginya dari point pelanggaran, yah siapa lagi kalau bukan Mark dan Cemara yang keduanya kebetulan adalah anggota OSIS. Dan tentu saja berkat mereka sampai sekarang Keyra bersih dari point pelanggaran.

"Lewat pintu belakang aja deh" kata Keyra melangkahkan kakinya ke bagian belakang sekolah sambil sesekali mengomel tidak jelas.

Kini Keyra telah sampai di pintu belakang sekolah. Bukan, bukan 'pintu' yang sebenarnya, melainkan sebuah tembok besar dengan beberapa kursi yang sering digunakan siswa untuk masuk atau keluar sekolah tanpa sepengetahuan guru. Yah sampai sekarang tempat ini masih 'bersih' dan sering digunakan, dan tentu saja tidak ada guru yang tau sampai sekarang.

"Ok, Lets get it Keyra!" kata Keyra dan mulai melempar tasnya melewati tembok itu. Dan akhirnya menaiki kursi dan meloncat ke dalam tembok itu.

--

Jam istirahat telah berbunyi dari 5 menit yang lalu. Tapi jujur, untuk saat ini Cemara benar-benar malas untuk melakukan aktivitas apapun termasuk pergi ke kantin. Bagaimana tidak malas, jika sahabat sohibnya, yaitu Keyra belum datang sampai sekarang, atau bahkan tidak datang.

"Cemara!!" teriak seorang wanita membuat sang empunya nama menoleh.

"Kenapa Jes?" balas Cemara yang terlihat masih kaget akibat teriakan melengking seorang Jessica.

"Itu, si Keyra berantem, eh debat maksudnya sama si Ketos Ganteng" kata Jessica.

"HAH?1"

Hai Hai Hai agu back egen :v

Kangen gak? Pasti kangen dong #authorngarep
Ini chap terpanjang yang pernah aku tulis, semoga kalian suka dan gak ngebosenin.

Beberapa hari ini ada berita yang lagi trending banget yaitu tentang Virus Corona (sorry baru bahas sekarang) dari kemarin pingin banget ngucapin semoga saudara, teman, maupun orang-orang yang terjangkit virus corona segera disembuhkan dan yang penting obatnya cepet ketemu, terus Indonesia gak terjangkit Aamiin...

Udah sekian aja jangan lupa Vote+Commentnya Author tunggu...

See You...

SENJA //Love or Leave//Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang