Paket Misterius

1.9K 188 22
                                    

—————
Cerita ini hanya bisa ditemukan di wattpad VISATOR01 atau dreame AINE, selain kedua platform itu berarti Anda membaca cerita hasil plagiarisme.
—————


G

adis itu mengusap peluh yang menetes dari pelipis, deru napasnya memburu dengan dada naik turun meraup oksigen. Ia membungkuk, menatap sepintas tumpukan buku yang berserakan di lantai.

Ia berdecak, kesal dengan kecerobohannya sendiri. Tumpukan kardus berisi novel di atas lemari, jatuh menimpa kepalanya saat ia mencari baju.

"Ini novel banyak banget, sih," gerutunya.

Sembari bergumam kesal, tangannya sibuk menumpuk novel lalu kembali memasukkannya ke dalam kardus. Wajahnya tertekuk, hari liburnya harus ditunda karena insiden ini.

"Ini paketnya mana, sih? Katanya hari ini sampai, ditunggu dari tadi nggak dateng."

Ria, gadis bersurai sebahu dan berhidung mancung ke dalam, memaki keterlambatan kurir mengantar bukunya. Ia sudah menunggu hampir seminggu dan pihak penerbit berjanji hari ini akan tiba. Awas saja jika mereka bohong, Ria tidak akan menerbitkan bukunya di sana lagi.

Akhirnya, setelah berjibaku dengan puluhan novel, Ria dapat menghela napas lega. Langkah kakinya berlari kecil menuju dapur, mendekati kulkas lalu mengambil sebotol air dingin. Ria langsung meneguknya tanpa menuang ke gelas.

"Paket!"

"Ya-uhuk!"

Ria menepuk dadanya pelan, mencoba menetralkan rasa terbakar di tenggorokan akibat tersedak. Saat merasa baikan, Ria berjalan ke ruang depan. Pasti itu bukuku, pikirnya.

Rumah kosong membuat tidak ada seorang pun yang menerima paket, gadis itu bergegas membuka pintu. Terlihat sebuah kardus besar setinggi satu setengah meter berwarna abu-abu, tidak ada kurir atau seseorang yang tadi mengirim benda itu.

"Ini dari mana, ya? Perasaan aku nggak beli sesuatu kemarin."

Karena penasaran, Ria mendekati paket misterius itu. Jemarinya meraba-raba permukaan kardus, ia menghentikan aksinya saat samar suara aneh terdengar. Walau ragu, Ria mencoba membuka kotak di depannya dengan jantung berdegup kencang.

Bagian atas kardus nyaris terbuka jika saja Ria tidak berteriak dan jatuh terduduk. Matanya melotot ingin keluar, jari telunjuknya terangkat gemetaran saat sebuah kepala menyembul dari dalam kardus.

"Hua ... hantu!"

"Pagi, Kak Ria!" seru sosok yang berada di kardus.

"Halo, Kak Ria!"

Teriakan Ria semakin kencang, jantungnya nyaris melompat melihat tiga kepala tengah memandangnya.

Sesosok laki-laki remaja melompat turun diikuti dua orang gadis, mereka menatap Ria dengan tatapan berbinar. Salah seorang gadis menghampiri Ria yang syok akan apa yang ia lihat.

"Kak Ria baik? Perlu Jasmine bantu berdiri?" Gadis itu memiringkan kepala saat tidak mendapat respon dari Ria.

"Jasmine, menyingkirlah. Kak Ria ingin dibantu sama orang ganteng," ucap Ethan dengan tingkat kenarsisan di atas rata-rata.

"Hei, jangan terlalu kepedean! Kak Ria tidak pernah suka denganmu!" balas Jasmine.

Perdebatan kedua remaja itu tidak terhindarkan, Ria masih dalam posisi duduk memperhatikan adu mulut di depannya.

"Ka-kalian kenapa bisa ada di sini?" tanya Ria setelah sadar dari rasa terkejutnya.

"Kami liburan di sini," jawab Claire, gadis itu tersenyum tipis pada Ria. "Academy tengah libur, jadi kita teleportasi kemari."

Malapetaka! Ria tidak suka kenyataan ini.

Libur ditemani anak-anak Castilia Academy? Demi bukunya yang belum sampai, Ria bisa gila karena mereka!

(๑>ᴗ<๑)

6 Februari 2020

Tamu Tak Diundang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang