Bertemu dengan cowok santai dan bodo amat dengan hidupnya membuat Dena menghela napas panjang. Belum lagi, mereka harus bersama karena suatu hal. Camkan, 'harus' bersama. Selain itu, Kenzo tahu bahwa Dena sangat lemah dengan es krim matcha. Kenzo me...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Denasha Aratha
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Kenzo dan Dena; keduanya berbeda. Semua temannya sudah maklum apabila mendengar Dena yang berteriak di depan Kenzo. Dena yang galak, tukang marah-marah, dan jutek akan selalu kesal dengan Kenzo yang malas, supel, dan bodo amatan.
Motto hidup Kenzo mudah. "Santai aja. Gak perlu meribetkan diri. Nanti juga beres." katanya setiap Dena memarahinya yang membuat gadis itu menghela napas panjang.
Mereka tidak dekat. Hanya terikat karena satu kelompok praktikum. Awalnya mereka tidak saling mengenal, tentu saja, kan, mahasiswa baru. Dena juga baru tahu bahwa teman sekelompoknya itu merepotkan. Mencontek laporannya, menyuruhnya ini-itu, melongos pergi setiap Dena meminta bantuan, membuat alasan saat dirinya bersalah dan Dena kesal apabila Kenzo sudah nyengir. Karena bagi Dena, Kenzo akan terlihat seperti benalu dalam hidupnya.
Namun anehnya, Dena tidak bisa mengabaikan Kenzo begitu saja. Tidak tahu mengapa. Seperti sekarang. Cowok itu bolos, untuk apalagi selain menyalin laporan Dena. Karena sehabis mata kuliah fisika dasar, ada praktikum. Jadi harus sudah selesai sebelum jam satu siang.