chapter ||11||

7 2 0
                                    

Happy reading.

"papa kaget aja kamu ngomong sepanjang itu"Ujar Jhonson

"Jangankan papa, atip aja tercengang"timbal atip

"Sekalian,mulai sekarang atip tinggal di rumah ini"

"Terus rumah gua gmna nasibnya?!"tanya atip bingung

"Kontrakin aja dek"ucap Delisa yang tiba-tiba masuk ke ruangan

"Bener tuh,mama emng cerdas"ujar atip

"Bener jga tuh, nanti kmu jga dpt keuntungan dek, jalan alternatif itu daripada rumahnya nggak kepake gtu"jelas Jhonson

"Atip setuju, tapi--"atip menjeda kelimatnya

"Tapi apa lgi sih lu congek"geram alben

"Atip beneran nggak ngerepotin kalian?"tanya atip hati2

"Hus kamu itu ngomong apa sih dek? Gak ngerepotin sama sekali bahkan papa seneng kmu mau jdi anak papa sma mama"ujar Jhonson

"Makasih"ujar atip sambil memeluk Delisa

"sekali lagi lu bilang makasih, gua cipok lu!"tukas alben

"Hilih, kebanyakan micin sih lu, smpe itu otak ga berfungsi sebelah"ujar atip sambil bergidik ngeri

"Acaranya kapan pa?"tanya alben

"Malam ini"ujar Jhonson enteng

"HAH? MALAM INI? YANG BENER AJA!!"kaget Delisa,atip, dan jga alben bersamaan

"Santai buk,pak,dek,mas,kang"ujar Jhonson

"Kamu yang bener aja? Mana bisa nyiapin semuanya hanya dalam hitungan jam Jhonson?"tanya Delisa heran

"Kamu nggak kenal siapa suami kamu?"

"Up to you lah"pasrah Delisa

"Atip,alben sebaiknya kalian cari pakaian atau jas yang cocok buat nanti malem" saran Delisa dan atip maupun alben pergi ke kamar masing-masing

"Ke mall koy"ajak alben

"Boleh,tapi ke yang deket2 sini aja ya kak,lebih murah. Dompet gua kurang gizi soalnya"cengir atip

"Bego,mana ada dompet kurang gizi"

"Ada lah, semakin berkurang isi didalamnya maka secara otomatis dompetnya akan mengalami pengurangan gizi"jelas atip sok.iye

"Serah Lo nyet, ngomong sama orang yg otaknya pudar setengah emng susah"

"Tai sia"ujar atip lalu melangkah tapi di tahan oleh alben dengan menarik kerah belakang atip

"Woi lu kira gue anak kucing hah? Sialan lu!"

"Mau kemana lu?"tanya alben kemudian melepaskan tangannya di kerah atip

"Sawah, yah ke garasi lah goblok ngambil motor"

"Mulut lu yah"

"Napa emng?"

"Sama Kya gua, ga ada filternya sama sekali asal ceplas ceplos aja"ujar alben yang membuat mereka berdua ngakak di depan pintu rumah, udah kaya orang gila nyasar

"Pake mobil gua aja"ajak alben sambil merangkul atip

"Serah lu nyet, capek gua"

Alben dan atip menaiki mobil sport milik alben,tanpa mereka sadari Jhonson dan Delisa melihat tingkah mereka dan tersenyum melihat tingkah alben dan atip yang terlihat konyol,mobil alben meleset meninggalkan rumah dan menembus padatnya jalanan kota.
Karena sebenarnya ini msh jam sekolah, jadi jalan masih sepi dan ini menjadi peluang bagi alben untuk mengendarai mobil dengan kecepatan di atas rata-rata

"WOI KOLOR IJO!! PELANIN MOBILNYA, BEDEBAH LU ANJIR!!"teriak atip

"Ck,gak di motor gak di mobil bacot Mulu lu, mending naik odong-odong ae sono"

"SADIZ YOU KNOW?"

Alben menurunkan kecepatannya karena daripada gendang telinga nya pecah gara2 mendengar teriakkan atip

"Gtu kek dari tadi, jga ga usah buang2 tenaga kan gua"ujar atip sambil mengelus dadanya lega

"Berisik lu"

Setelah 15 menit mereka sudah sampai di mall terkenal dan besar, apalagi kalau bukan mall fashion JVS, semua mata tertuju pada mereka saat memasuki area mall

"Kak-"

"Alben aja,sekali lagu lu panggil gua kak, gua lempar lu ke Seoul," ujar alben yang membuat atip bergidik ngeri tapi ada saja di otaknya yg membuat alben naik pitan seketika

"Emng lu bisa lempar gua ke Seoul?"

"Gua emng gak bisa,tpi gua bisa lempar lu dari pesawat di atas Seoul, mau?"jawab alben tenang tapi membuat atip menelan salivanya sendiri dan langsung menggeleng cepat

"Ben"panggil atip sekali lagi

"Apaan"

"Mbak mbak kasir dan mbak mbak spg kepada pada ngeliatin kita ya?"

"Nggak pernah ngeliat cogan kali mereka"

Alben dan atip berkeliling mall dan berbelanja tanpa kenal lelah, yah sepertinya ibu2 akan kalah telak dengan alben dan atip jika sedang berbelanja seperti ini, karena mereka akan lupa waktu dan mungkin lupa


Lupa doi?


Sudah 2jam lebih alben dan atip berkeliling mall tapi tidak ada satupun baju yang cocok buat mereka

"Gila aja ini mall nggak ada baju yang cocok! Kurang pemasukan apa gimana?"heran alben

"Ceilah, sabar kali mbah! Ini jga msh di lantai dua kita belum liat yang di lantai tiga"ujar atip sambil mengibaskan tangannya sebagai kipas

"Jadi selama 2jam kita cuma puterin lantai satu sama lantai dua doang? Yang bener aja lu!"

"Emng kenyataan nya gtu, lu lupa kalo ini mall ada tiga lantai?"ucap atip enteng, nggak kaya dosa author berat cuy

"Ck, gua lupa anjai"

"Cuih, belum tua aja Lo, udh pikun duluan! Gimana kalo ntar tua duluan?otak lu bakalan blank kayanya"ujar atip sambil menyenderkan kepalanya ke dinding

"Siap, bedebah anjir, sialan lu"umpat alben

"Kurang asupan sih lu"

"Belom ae gua sleding otomatis nih bocah"Gumam alben

"Makanya jangan bokep ae yg lu pantengin, gua kirimin video azab kubur baru tau rasa lu!"ujar atip yg membuat alben diam TDK bisa menjawab karena yg di katakan atip memang benar adanya

"Kicep kan lu"gumam atip sambil tersenyum penuh kemenangan

"Bacot lu kambing! Tau ah dark"ujar alben kemudian menaiki tangga yang menuju ke lantai tiga

---------------------------------------------------------

Tbc.
Slow update!

RivalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang