Part_6

4.9K 396 8
                                    

Belum END







"Shani!" Panggil aya ke shani yang baru saja keluar dari ruang guru

"Eh aya, ada apa?" Tanya shani

"Ada apa kamu bilang? Kenapa tadi kamu gak jemput aku? Hampir aja aku telat gara-gara nungguin kamu yang gak dateng-dateng shani!" Marah aya sambil mendorong shani di bahu nya

Gracia yang kebetulan melihat kejadian itu seakan tak Terima melihat shani diperlakukan seperti itu. Bahkan gracia sendiri sekalinya bertengkar hebat dengan shani tidak sampai bermain kasar.

"Ay maafin aku ya, aku lupa kasih tau kamu kalo tadi aku bareng gracia. Dan aku--"

"Apa? Jadi tadi kamu bareng sama gracia?"

Shani mengangguk

"Keterlaluan kamu ya shan,  bugh!" Didorongnya shani oleh aya, membuat punggung shani terbentur pintu ruang guru

"Aww!" Shani meringis sakit di punggung nya, dan saat itu juga gracia langsung mendekati mereka

Gracia tiba-tiba saja menjauhkan aya dari shani, lalu gracia berdiri di depan shani untuk melindungi sahabatnya itu.

"Ay, tolong jangan kasar sama SAHABAT AKU!" kata gracia sambil menekan kata-kata terkahir nya

"Huhh, ambil tuh sahabat lo! Gue udah gak butuh!" Aya ganti mendorong gracia, membuat gracia terhuyung ke belakang shani. Tapi untung saja shani berhasil menangkap gracia dari belakang

"Kamu gpp ge?" Tanya shani yang menatap khawatir pada gracia

"Enggak kok, aku gpp. Kamu sendiri gpp?"

"Hmm... Lumayan sakit sih punggung nya. Tapi sekarang udah mendingan kok"

"Yaudah syukur lah"

Shani mengangguk

"Yaudah yuk kita ke kelas" Ajak shani sambil menggenggam tangan gracia

"Yuk!"

Kini keduanya kembali ke kelas, sementara aya sudah keluar dari sekolah. Yang seperti nya gadis itu akan bolos untuk masuk kelas.

••

"Ge, kita mampir beli kue putu sama klepon dulu yuk!" Ajak shani

"Boleh ci boleh, yuk!" Setuju gracia

"Yaudah kita sekarang kesana ya"

Gracia yang duduk di jok belakang motor shani pun menganggukan kepala.

"Kalo gitu let's Go!!!" Shani menambah kecepatan motornya, dan gracia langsung mengeratkan pelukannya pada perut shani

Shani yang merasakan pegangan gracia di perutnya sangat erat pun tersenyum sambil memegang tangan gracia.

Mulai hari ini dan seterusnya aku gak akan biarin tangan kamu ini peluk orang lain selain aku. Cuma aku sahabat kamu yang boleh merasakan pelukan kamu yang tulus ini. Batin shani

"Ci, nanti yang bayar kue nya siapa?" Tanya gracia sambil menaruh dagu nya di bahu shani

"Hmm... Gimana kalo kamu yang bayar? Gpp kan?"

Gracia mengangguk

"Gpp, yaudah nanti aku yang bayar ya"

"Heem" Dehem shani, dan shani kembali fokus dengan kemudi nya

10 menit menempuh perjalanan dari sekolah ke tempat tukang kue putu. Akhirnya shani dan gracia sampai disana dengan senyum yang merekah. Lalu mereka secepat mungkin memesan kue putu dan juga klepon.

Sambil menunggu pesanan mereka jadi, shani mengajak gracia bermain ular tangga di handphone nya.

"Ci ih gak boleh curang!" Omel gracia, membuat shani justru tertawa

"Haha curang adalah positionku" Kata shani

"Ih, yaudah ah udahan aja" Ambek gracia

"Ulululu pinokio nya cici ngambek nih, jadi pengen..."

"Pengen apa???"

"Pengen.....cup!"

"Maksudnya cium?"

Shani mengangguk, sambil tangannya yang menguncup di pipi gracia ia mainkan seolah-olah sedang mencium.

"Gak boleh, nanti dimarahin" Kata gracia

"Hah? Dimarahin? Sama siapa?"

"Sama pacar aku lah"

"EH!"



⏩⏩⏩

Ini cerita genre nya apa coba?

Menanti [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang