Siapakah yang bertahan disini?
Singa ataukah ular?
Mana yang paling terbaik?
Racun berbisanya si Medusa, atau mungkin cakaran si Aslan?Penyihir Merah
..._...
Tampak tamu telah ramai berada diruangan tersebut, beberapa orang disana bahkan mengambil posisi. Entah untuk bercengkrama, berbincang, sekedar kenalan, ataupun hal yang lainnya. Beberapa orang disana nampak kagum atas dekorasi malam ini, sang nyonya besar nampaknya tahu selera para orang elit. Acara ini biasanya dilakukan digedung atau tidak hotel, namun entah kenapa sang nyonya besar malah memilih mengadakan acaranya di mansion sendiri. Tamu yang berdatangan bukan hanya para pengusaha saja tapi beberapa tamu seperti selebriti, model, bahkan seniman lainnya. Acara yang merupakan jamuan komunitas kalangan atas yang diadakan setiap tahun oleh nyonya besar Aryana Evren. Tanpa mereka ketahui bahwa sang nyonya telah mempersiapkan sedikit kejutan pada mereka, sedangkan kejutannya itu tak akan pernah sampai seperti harapannya.
Keluarga Evren dan Ghalibie memasuki ruangan tersebut. Segera para tamu menoleh kearah pintu dan memberikan rasa hormat mereka pada dua keluarga yang paling berpengaruh di negara Thousand Islands ini. Mungkin beberapa orang dewasa iri akan tentang hal yang ada pada keluarga tersebut. Sedangkan para kaum muda menginginkan menjadi menantu dari kedua keluarga tersebut. Dua keluarga tersebut berpencar menemui tamunya, sedangkan Dion menghampiri temannya. Zeline, Freya, dan Fira telah lama bergabung bersama temannya.
“Hey, bro. Kau tampak cerah sekali hari ini” canda Adit temannya.
“Hmm”
“Tumben sekali, kau mendatangi acara seperti ini bro?” tanya Naufal.
“Mom punya seribu cara untuk aku ikut acara seperti ini” jawab Dion seadanya. Sedangkan kedua temannya mengangguk kecil.
“Hey!!! Apakah kalian tahu, kenapa acara ini diadakan di mansion ini?” tanya Adit setengah berbisik.
“Memangnya ada yang salahkah?” Naufal menimpali dengan sewot, entah kenapa temannya yang satu itu mulutnya seperti mercon melebihi para kaum hawa. Dion hanya mampu menyimak, ia tak begitu bernafsu untuk sekedar berbincang.
“Ayolah, Fal. Kau pasti terkejut dengan gosip yang beredar saat ini”
“Memangnya ada apa sih?” Naufal terlihat kesel karena temannya yang satu itu.
“Baiklah, dengarkan baik-baik. Ku dengar bahwa anak sulung tuan Evren akan hadir” ucap Adit sedikit berbisik.
“Memangnya kenapa jika dia ada disini” Dion pun bertanya setelah cukup menjadi pendengar setia.
“Kau tidak tahu rumor beredar?” tanya Naufal pada Dion.
“Tidak”
“Dengar ya, anak sulung tuan Evren itu dikenal berdarah dingin. Orang-orang bahkan tak berani mengambil resiko jika berurusan dengannya. Bahkan julukannya amat terkenal dikalangan para kalangan atas seperti kita” ucapan Naufal membuat Dion semakin bingung dan penasaran.
“Julukan seperti apa memangnya?” Dion merasa tertarik akhirnya bertanya lebih.
“PENYIHIR MERAH” jawab Adit dan Naufal bersamaan dengan begitu pelan dan penuh ketegasan.
“Penyihir Merah” Dion masih ambigu dengan pernyataan tersebut.
“Itu sih, karena dia suka memakai produk apapun yang berwarna merah. Dan soal “PENYIHIR” itu karena ia mampu membius orang-orang saat melihatnya. Sorot matanya yang tajam dan pembawaannya begitu sangat anggun, bahkan saking anggunnya model pun kalah olehnya” penjelasan panjang lebar Adit membuat Dion malah semakin penasaran akan sosok tersebut. Percakapan mereka terhenti dikala sang nyonya besar berdiri diatas podium.
“Selamat malam semua, saya Aryana Evren mengucapkan terima kasih banyak pada kalian sekalian yang telah hadir di malam hari ini. Semoga kalian semua menikmati acaranya sampai selesai. Dan aku ingin menggumumkan sedikit tentang hal…” belum sempat Rya menyelesaikan pidato kecilnya.
Tiba-tiba dari arah pintu terlihat bayangan sesosok gadis manis dengan para ajudannya berjalan menuju ke arah nyonya besar. Seketika, semua orang disana menatap kearah pintu. Bertanya-tanya apakah yang sedang terjadi, dan siapakah gadis itu? Apakah ia adalah cucu sulung sang nyonya besar?“Hello, Oma” ucapnya kepada Rya. Sedangkan Salma memandang tak suka terhadap gadis itu.
“Hy, juga sayang” Rya menanggapi dengan tersenyum manis. Gadis itu berdiri disamping nyonya besar Evren. “mungkin kalian bertanya siapa gadis ini dia adalah cucuku, namanya Arabella Zaskia Omera. Dia seorang model sekaligus selebriti, dan mungkin kalian sudah sering melihatnya di media. Dan aku akan memperkenal seseorang lagi, tapi sepertinya kita harus menunggu terlebih dahulu” lanjut Rya dengan tersenyum manis sedangkan tamunya bertanya-tanya.
“Oma, ku rasa Griz tak akan datang malam ini” celetuk Bella dengan suara manis yang dibuat-buat membuat Freya dan Zeline yang mendengarnya muak, sedangkan Salma menahan amarahnya tanda tak suka pada gadis itu.
“Kurasa perkenalan seseorang lagi aku tunda dahulu, sepertinya dia terjebak macet saat ini. Kuharap kalian menikmati hidangan untuk malam ini” Rya menutup pidatonya dan turun dari panggung.
Bella tersenyum penuh tanpa disadari bahwa ia tersenyum dengan licik, setidaknya rencananya berjalan dengan baik karena kedatangannya secara tiba-tiba. Banyak yang tak tahu bahwa ia salah satu anggota dari keluarga yang terpandang dan terhormat yaitu keluarga Evren.
BERSAMBUNG
***Hy, guys. I'm comeback😊
Semoga dengan adanya tulisan ini, kalian terhibur.
Oh, yaaa. Biar aku semangat nulisnya. Jangan lupa follow akun wattpadku, klik⭐nya, and kritik dan sarannya silahkan dikolom komentar.
Terima kasih, untuk kalian yang telah membaca tulisanku selama ini.
See you, next time guys😊Bogor, 4 Februari 2020
Salam Manis
Leana Ardini
