BAGIAN (IV)

16 3 2
                                        


Apakah bunga yang tumbuh dimusim dingin akan mekar dengan sempurna?


Penyihir Merah

..._...

       "Hy, sayang" ucapnya pada seseorang yang baru keluar dari lift. Membuat beberapa orang disana tercengang. Lihatlah betapa sumringahnya senyuman yang dimiliki Levi. Sedangkan yang di "Hy" hanya bisa menunjukkan wajah datarnya.

       "El, kapan kau disini?  Kenapa tak masuk? Ahh, kau tahu aku merindukanmu" Levi yang melihat kedatangan Grizelle menyambut dengan hangat dan memeluknya didepan para karyawannya. Mereka yang melihat kejadian itu nampak yakin akan rumor yang ada.

       "Hey, kau ingin membunuhku" Grizelle yang merasa Levi memeluknya terlalu kuat langsung melepaskannya.

       "Owh, maaf. Aku merindukanmu" ucap Levi dengan manja. Membuat karyawannya semakin kaget akan sikap Levi, karena yang mereka ketahui Levi adalah bos yang perfeksionis penuh ketegasan. Tak menyangka jika Levi bisa begitu hangat dengan seorang gadis asing yang diyakini mereka adalah kekasihnya.

      "Aish, tak ingat jika dirimu kemarin menghampiriku ke Australia" jedar, ucapan Grizelle memperkuatkan fakta lagi. Namun Levi tampaknya menikmati saja, tak ada niatnya beranjak dari tempat ia dan Grizelle berdiri.

       "Jadi, untuk apa kau kemari Elle ku tersayang" Levi sengaja menekan kata sayang pada Grizelle.

       "R, apa aku harus membicarakannya ditempat seperti ini?" Levi merasa jika Grizelle mulai merasa risih dengan tatapan para karyawannya. Sedangkan para karyawannya merasakan hawa dingin dengan tatapan tajam dari Grizelle. Meskipun tak melihat mereka secara satu persatu, mereka percaya akan aura yang dipancarkan Grizelle mengundang malapetaka yang akan memperburuk keadaan. Maka dari itu,  mereka seolah sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing namun masih saja menguping dan mengintip pembicaraan antara Levi dan Grizelle.

       "Mengapa kau tak masuk saja keruangan ku?" pertanyaan Levi membuat Grizelle mendesah kecil. Ia pun menujuk kearah satpam dan resepsionis tadi dibelakangnya dan beberapa staff lainnya. Seakan mengerti apa yang dimaksud oleh Grizelle.

       "Jika DIA datang kemari lagi, jangan ada yang menghalanginya atau aku memecat kalian. Cepat kembali bekerja, dan kalian juga jangan suka menonton dan kemudian menjadikan bahan gosip, kalian bukan wartawan atau repoter dan hal lainnya " ucapan Levi penuh penegasan. Grizelle hanya menggelengkan kepalanya dan berdecak kecil. Ia pun melangkah ke sebuah pintu yang ada didepannya. Tanpa peduli bahwa Levi sedang memarahi karyawannya.

       Kau bisa memarahi mereka setelah aku pergi dari sini. Jangan membuang waktu berharga ku R. Aku cukup sibuk saat ini" ucapan Grizelle menghentikan omelan Levi. Sebelumnya ia meraih knop pintu dan memasuki ruangan itu. Levi yang sadar akan hal itu segera mengikuti Grizelle yang telah mendahuluinya.

..._...


       "Mom, sudah tiga jam kita berada disini. Apa mom tidak bosan dari tadi hanya memilah dan memilih pakaiannya? Tanpa berniat membelinya, paling tidak satu baju?" Dion sudah merasa jengah dengan kelakuan ibunya yang dari tadi sibuk mengacak pakaian dibutik tersebut.

       "Kau ini sedikit sabar, kenapa sih? Mom, masih mencari gaun yang bagus untuk dipakai nanti malam" omel ibunya yang begitu kesal karena baginya tak ada gaun yang bagus menurutnya.

Penyihir Merah (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang