1. PANGERAN DUYUNG (PROLOG)

4.5K 305 44
                                    

Patut digarisbawahi kalau cerita ini mengandung unsur YAOI, GAY alias LGBT. Untuk pembaca yang tidak menyukai diharap jangan membaca cerita ini dari pada nanti kalian marah-marah diakun saya sampai komen tidak mengenakkan. Karena sebelumnya sudah saya ingatkan mohon pengertiannya.








Sluuprrrttttt

Sluuuuppprrrtttttt

Lelaki manis itu menyedot bubble tea-nya sampai habis. Efek kekesalannya yang memuncak, minuman rasa manis itu berhasil ludes hanya dalam hitungan menit.

Didepannya sekarang duduk sepasang kekasih yang ditenggarai sedang kasmaran tingkat tinggi. Lihatlah salah satu tangan dari lelaki yang lebih tinggi tak berhenti membelai pipi si lelaki yang agak pendek.

"sayang, yang tadi masih sakit ya?" tanya si lelaki berkulit tan dengan ekpresi super perhatian.

Si lelaki pendek menggeleng pelan dan bersandar didada kekasihnya dengan raut malu-malu kucing.

Please, siapapun kaum single pasti akan memilih menenggelamkan diri dilaut daripada melihat adegan sepasang kekasih menggelikan sekaligus membuat iri seperti itu.

"ekhem." Baekhyun merasa transparan, tak dianggap. Bisa-bisa kalau dia kabur darisini kedua makhluk yang tengah bermesraan itu tidak akan sadar kalau teman mereka telah raib.

"mau tambah lagi Baek?" tanya Kyungsoo dengan wajah terlalu polos. Jangan percaya itu hanya casingnya saja yang terlihat bahwa seorang Do Kyungsoo adalah anak baik-baik. Padahal didalamnya tak kalah bejat sama dengan kekasih berkulit gelapnya.

"kau tak lihat sudah tiga gelas yang masuk ke kelambungku." ujar Baekhyun menyindir Kyungsoo. Dia bisa hamil bubble tea jika tambah satu gelas lagi.

Mereka bertiga kesini berniat ingin menyelesaikan tugas kuliah dari profesor Choi. Namun sialnya Baekhyun harus kebagian kelompok yang berisi pasangan yang sedang kasmaran. Bukannya iri atau merasa mengiba dengan statusnya yang single tapi hampir satu jam mereka duduk di cafe belum ada satupun tugas yang tersentuh akibat kesibukan Kai dan Kyungsoo.

"tugasnya dikumpulkan minggu depan Baek. Masih lama, kau tenang saja kita masih punya waktu yang banyak." ujar Kai terlihat santai. Baekhyun menghembuskan nafas kesal sekaligus merasa persediaan kesabarannya telah habis.

"kalau begitu kenapa kalian menyeretku kesini kalau berniat bukan sekarang mengerjakannya. Aku punya kesibukan lain juga. Kalian pikir-"

"jangan marah Baek nanti kau cepat tua." potong Kyungsoo tanpa sadar semakin membuat kepala Baekhyun berasap.

"aish, aku pulang saja. Dan kau Do Kyungsoo kalau diapa-apakan oleh si hitam ini jangan lagi merengek padaku!" Baekhyun merapikan buku dan laptopnya.

"Baek kau mau kemana? Lalu tugasnya bagaimana?" Kyungsoo panik ketika Baekhyun mengemasi semua barang-barangnya kedalam tas.
"ke neraka mau bertemu malaikat maut dan meminta agar nyawa kalian segera dicabut dan tugasnya kau pikirkan saja sendiri. Permisi!" Baekhyun pergi meningglkan Kyungsoo dan Kai yang melongo melihat kepergian Baekhyun.


.
.
.




"libur telah tiba libur telah tibaaaa hatiiiku gembiraaaa."

"libuur telaaah tibaaaaa-"

Satu lemparan buku setebal sepuluh centi berhasil menghantam kepala Yeri. Remaja tanggung itu meringis kesakitan mengelus kepalanya. Ini penganiayaan, patut dikasuskan.

"ibuuuuuuu, Baekhyun hyung berniat membunuhkuuuu." adu Yeri pada sang ibu.

Tak ada jawaban sama sekali dari dapur. Yeri mengernyit bingung, kenapa ibunya tak menjawab rengekannya.

PANGERAN DUYUNG (CHANBAEK) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang