Seorang putra yang tak suka tinggal dirumah

94 14 2
                                    

Seorang putra tidak suka tinggal dirumah,karena ayah dan ibunya selalu 'ngomel',ia tak suka bila ibunya mengomelinya untuk hal-hal kecil ini.....

"Nak!kalau keluar kamar matikan kipas anginnya."
"Matikan TV,jangan biarkan hidup tapi tak ada yang menonton!

"Simpan pena yang jatuh ke kolong meja ditempatnya!"

Tiap hari dia harus ta'at pada hal-hal sejak kecil,saat bersama keluarga dirumah.

Maka tibalah hari ini,saat dia menerima panggilan untuk wawancara kerja....

"Dalam hati ia berkata:"Begitu mendapat pekerjaan,saya akan sewa rumah sendiri.Tak akan ada lagi omelan ibu dan ayah,"begitu pikirnya.

Ketikan hendak pergi interview,ibunya berpesan:

"Nak! jawablah pertanyaan yang diajukan tanpa ragu-ragu.

Bahkan jika engkau tidak tau jawabannya katakan sejujurnya dengan percaya diri....

Ibunya memberinya uang lebih banyak dari ongkos yang dibutuhkan untuk menghadiri wawancara.....

Setiba di pusat wawancara,diperhatikannya tidak ada penjaga keamanan digerbang.

Meskipun pintunya terbuka,gerendelnya menonjol keluar,dan bisa membuat yang lewat pintu itu menabrak atau bajunya tersangkut grendel.

Dia geser gerendel ke posisi yang benar,
Menutup pintu dan masuk menuju kantor.

Dikedua sisi jalan dia lihat tanaman bunga yang indah.
Tapi ada air yang mengalir dari selang dan tak ada seorang pun disekitar itu.
Air meluap ke jalan setapak.

Diangkatnya selang dan didekatkannya salah satu tanaman dan melanjutkan kembali langkahnya.

Tak ada seorang pun diarea resepsionis.
Namun,ada petunjuk bahwa wawancara dilantai dua....

Dia perlahan menaiki tangga.

Lampu yang dinyalakan semalam masih menyala,padahal sudah pukul 10 pagi.

Peringatan ibunya terngiang ditelinganya:

"Mengapa kamu meninggalkan ruangan tanpa mematikan lampu?"

Dia merasa agak jengkel oleh pikiran itu,namun dia tetap mencari saklar dan mematikan lampu.

Di lantai atas di aula besar dia melihat banyak calon duduk menunggu giliran.

Melihat banyak nya pelamar,dia bertanya-tanya, apakah masih ada peluang baginya untuk diterima?

Diapun menuju aula dengan sedikit gentar dan menginjak karpet dekat pintu bertuliskan "selamat datang"....

Diperhatikannya bahwa karpet itu terbalik.spontan saja dia betulkan,walau dengan sedikit kesal.

Dilihatnya di beberapa baris didepan banyak yang menunggu giliran,sedangkan barisan belakang kosong.

Terdengar suara kipas angin,dimatikannya kipas yang tidak dimanfaatkan dan duduk di salah satu kursi yang kosong.....

Banyak pria memasuki ruang wawancara dan segera pergi dari pintu lain.

Tibalah gilirannya,dia masuk dan berdiri di hadapan pewawancara dengan agak gemetar dan pesimis....

Sesampainya didepan meja,pewawancara langsung mengambil sertifikat,dan tanpa bertanya langsung berkata:
"Kapan anda bisa mulaj berkerja?"

Dia terkejut dan berpikir,"apakah ini pertanyaan jebakan,atau tanda bahwa telah di terima untuk bekerja disitu ?"
Dia bingung.

Apa yang anda pikirkan?tanya sang boss lalu melanjutkan:

"Kami tidak mengajukan pertanyaan kepada siapa pun disini.

Sebab hanya dengan mengajukan beberapa pertanyaan,kami tidak akan dapat menilai siapapun.

Tes kami adalah untuk menilai sikap orang tersebut....

Kami melakukan tes tertentu berdasarkan sikap para calon....

Kami mengamati setiap orang dari CCTV,apa saja yg dilakukannya ketika melihat gerandel di pintu,selang air yg mengalir,keset"selamat datang",kipas atau lampu yg tak perlu....

Anda satu-satunya yang melakukan itu sebabnya kami memutuskan untuk memilih anda!

Hatinya terharu,dia ingat ibunya....
Dia yg selalu merasa jengkel terhadap disiplin dan omelan ibu ayahnya.

Kini dia menyadari bahwa justru omelan dan disiplin yg ditanamkan orangtuanya lah yg membuatnya diterima pada perusahaan yg diinginkannya....

Kekesalan dan kemarahan pada ibunya seketika sirna....

......Hanya ada satu-satunya yg melakukan apa yg kami harapkan dari seorang manajer,maka kami putuskan untuk menerima anda bekerja disini......

Ibu!maafkan anakmu,bisiknya dalam hati penuh rasa haru dan bersyukur.

Dia akan minta maap kepada ibunya,dia kan mengajak ibunya melihat tempat kerjanya....
Dia pulang ke rumah.....

Apapun yg orang tua katakan pada anaknya,adalah demi kebaikan anak²itu sendiri,untuk menyiapkan masa depan yg baik!

"Batu karang tak akan menjadi patung yg indah bernilai tinggi,jika tak dapat menahan rasa sakit saat pahat kerja memotongnya."

Untuk menjadi pribadi yg indah,kita perlu menerima dan mematuhi nasihat yg baik.

Kebiasaan baik akan muncul dari perilaku buruk yg dipahat dan dibuang dari diri kita....

Ibu menggendong anak di pinggangnya untuk memeluk,memberi makan dan untuk membuatnya tidur.

Tetapi ayah mengangkat anak dan mendudukkan dipundaknya,untuk membuatnya melihat dunia yg tdk bisa dilihat oleh anaknya....

Ayah dan ibu adalah pahlawan,yg kasih sayangnya layakny guru yg mendampingi anak sepanjang kehidupan.....

Perlakukanlah orang tua sebaik²nya,agar jadi contoh dan bimbingan dari generasi ke generasi yg menerima estafet kehidupan.....

Semoga bermanfaat🌸

Jangan lupa vote and comment😊









For MuslimahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang