"Kalau diperhatiin, Subin emang lebih mirip Seungwoo daripada Byungchan, ya? Apalagi waktu tidur gini."
Setelah keramaian yang disebabkan berita kehamilan Wooseok tadi, semuanya kembali menikmati camilan yang disajikan. Subin sudah kembali tertidur berada di gendongan Byungchan. Dengan kepala menghadap ke arah Midam yang duduk di sebelah Byungchan.
"Ugh, dia imut banget. Aku pengen ngajak main." Dongpyo kepalang gemas. Tidak tahan untuk mencubit pipi gembil Subin yang sayangnya agak jauh dengan tempat duduknya.
"Nanti menjelang makan siang, biasanya dia bakal bangun." Byungchan berkata sambil tangannya mengelus belakang kepala Subin.
"Tapi sampai sekarang, nggak nyangka lho. Kak Byungchan yang cerewet bisa menaklukkan hati Kak Seungwoo yang kaku. Bahkan udah punya anak sekarang." Celetuk Yuvin membuat Byungchan cemberut.
"Aku dulu nggak cerewet, ya!"
"Ya, lo nggak cerewet tapi rewel" tandas Wooseok membuat Byungchan makin cemberut.
"Satu sekolah juga tahu lo cerewet, apalagi urusan uang kas. Nggak usah ngelak." Tambah Seungyoun.
"Tapi yang lebih lucu, Kak Seungwoo yang terkenal kaku plus berwibawa bisa keliatan bodoh di depan Kak Byungchan." Seobin tiba-tiba menyela.
"Huuuuhh, suka senyum-senyum sendiri, hancur udah wibawa lo di depan Byungchan. Sampai nggak sadar ada orang lain selain Byungchan di bumi ini" Tambah Jinhyuk
"Namanya juga orang baru kenal cinta, seakan-akan dunia hanya dirimu dan dia." Yohan semakin memperkeruh suasana membuat Seungwoo tidak bisa menyela.
"Heh, inget ya, kalian semua juga bodoh karena cinta, tahu? Kalian juga gak kalah malu-maluin" Seungwoo berargumen dibalas sorakan yang lainnya.
"Tapi image lu hancur lebur kak, kalau yang lain kan emang dasarnya malu-maluin, jadi sama aja." Perkataan Hangyul membuat semua kecuali Seungwoo tertawa.
"Itu bener kak, inget deh dulu Lo sering banget kepergok ngeliatin Kak Byungchan sampai gak sadar sekitar? Kita semua tahu kak" Junho menanggapi yang disetujui semua orang kecuali Seungwoo dan Byungchan sendiri.
.
.
.Flashback
Siang menjelang sore, hari itu cuacanya sangat panas. Beberapa anggota OSIS sedang berkumpul untuk mempersiapkan acara ulang tahun sekolah yang tinggal dua minggu lagi. Ada Seungwoo dan Byungchan sedang merevisi laporan keuangan, Seungyoun dan Yuvin sedang membuat dua desain stiker yang dibagikan secara gratis, dan Sihoon sedang menghitung uang pembayaran konsumsi dari Byungchan.
Suasana yang semula agak hening menjadi pecah karena seseorang membuka pintu dengan tidak sabaran, yang membuat semuanya kaget.
BRAAAKKK
"YAK KIM WOOSEOK! Nggak bisa ya buka pintu pelan-pelan?"
Wooseok meringis, langkah kakinya tetap menuju meja yang penuh dengan lembaran proposal, pengumuman lomba, dan surat resmi. "Maaf, buru-buru soalnya keinget surat peminjaman barang yang kemarin ditandatanganin. Mau kasih ke Seobin."
Selagi Wooseok fokus mencari, yang lain kembali sibuk dengan kegiatan semula.
Kecuali Seungwoo. Lelaki itu tampak menopang dagunya dengan tangan kanan, menghadap ke arah Byungchan yang sedang serius sambil sesekali menggerutu jika ada hitungan yang salah atau berbeda.
"Duh, anak siapa sih pipinya bolong? Manis banget jadi ingin segera memiliki" 😳 - HSW
Sebenarnya, sudah jadi rahasia umum para anggota OSIS bahwa Seungwoo menyukai Byungchan. Tidak jarang anggota lain melihat Seungwoo memperhatikan atau sedikit melirik Byungchan dengan pandangan yang berbeda dengan orang lain.
Byungchan sendiri, sebenarnya sering kali sadar bahwa ia diperhatikan. Byungchan hanya menanggapi sewajarnya, walaupun tidak dipungkiri bahwa Byungchan juga suka Seungwoo begitu memperhatikannya.
Ia sering kali malu dan tersipu jika Seungwoo memperhatikannya hingga Byungchan salting sendiri.Seperti sekarang.
Byungchan beberapa kali menghitung dan berusaha fokus saat Seungwoo duduk di sebelahnya, menatap Byungchan tanpa berkedip seakan Byungchan akan hilang jika ia berkedip. Tentu saja Byungchan salting, beberapa kali salah menghitung atau lupa hitungannya sendiri.
"Tuh kan, itu tadi hitungannya berapa? Lupa lagi, Bapak ketua sih ngeliatin." 😣 - CBC
Seungwoo tampak sangat khidmat memandangi setiap inci wajah Byungchan, hingga terkadang ia lupa berkedip. Mata, hidung, dan bibirnya. Kalau Seungwoo tidak ingat status mereka yang hanya teman, Seungwoo bisa saja mengambil satu kecupan di bibir lelaki manis itu. Jangan lupakan juga lesung pipi yang timbul ketika si lelaki manis tersenyum, maka kadar kemanisannya bisa meningkat berkali-kali lipat.
"YAK, HAN SEUNGWOO!!"
Seungwoo kaget dengan teriakan Wooseok di samping kanannya, berdiri dengan berkacak pinggang dan matanya melotot marah.
O-ow, sepertinya dia terlalu serius memandangi wajah orang manis yang duduk di samping kirinya, hingga tidak memperhatikan sekitar.
"Ish, gue lagi nanya! Mana surat peminjaman barang yang udah disetujui pihak sekolah? Lo malah fokus ngeliatin Byungchan lagi ngomel gak jelas masalah anggaran. Gue udah panggil lo berkali-kali tahu!" Wooseok berbicara dengan menggebu-gebu, memandang Seungwoo tidak terima bahwa dia diacuhkan.
"Kenapa ngeliatin? Ada yang aneh di wajahku?" Byungchan bertanya dengan memiringkan kepalanya sedikit, terlihat sangat...
Imut banget - HSW
"Hah, dasar Han-bucin-Seungwoo! Seungwoo ngeliatin lo sambil senyum gak jelas bukan karena ada yang aneh di wajah lo, tapi dia terpesona sama lo yang lagi ngedumel. Kalau suka, tembak dong, woo! Jangan kayak orang gila lupa daratan!"
Skakmat. Itu adalah penjelasan panjang lebar Seungyoun yang tepat sasaran menyindir Seungwoo.
Sekarang wajah Seungwoo dan Byungchan sama-sama memerah karena malu. Plus kedua telinga Byungchan yang juga memerah.
"Waduh! Wajah kalian merah! Haha, jadi kata-kata kak Seungyoun bener ya? Woah, Cepetlah kalian jadian!" Sihoon memanas-manasi yang semakin membuat semua orang - minus Seungwoo dan Byungchan - menjadi semakin ramai mengejek.
"Udah diem! Kalian berisik! Seok, surat yang lo cari di laci meja gue." Seungwoo segera berbicara agar ia tidak semakin malu.
Tapi bukannya diam, mereka malah semakin menggodanya.
"Eeiii kak, kenapa sampai senyum-senyum gitu ngeliat kak Byungchan? Gemesin ya?" Yuvin bertanya membuat Seungwoo melihatnya tajam.
Ups, apakah Seungwoo marah karena mereka menggodanya terus-menerus?
"Nggak cuma gemes, dia manis banget pas ngedumel kayak gitu"
Seungwoo mengatakan hal tersebut sambil memandang Byungchan yang membelalakkan matanya tak percaya. Sementara yang lain kembali ramai menggoda dua orang yang sedang mengumbar bau-bau romantis di ruang OSIS.
.
.
."Astagaaaa itu keliatan banget kalo seorang Han Seungwoo bisa bersikap bodoh di depan gebetan. Keliatannya aja di depan anak-anak lain dia bijak, berwibawa, tapi kalo ada Byungchan ilang udah itu image." Wooseok dengan semangat menjelekkan Seungwoo. Efek masih dendam dengan kejadian yang lalu.
"Makanya Chan, dia mah casing doang ganteng berwibawa. Kok Lo masih mau sih sama dia. Padahal Lo dulu juga pernah ditembak sama si Sejun itu kan?" Tanya Seungyoun mengompori.
Byungchan terkekeh, merasa lucu dengan perkataan Seungyoun. "Emang dia cuma image doang yang ganteng berwibawa. Aslinya mah bisa bikin malu. Cuma..."
Byungchan menatap Seungwoo yang juga melihatnya.
"Cintanya udah mentok sama dia. Gimana dong? Udah jadi anak lagi."
"YEEEUUUUU SAMA BUCINNYAA"
.
.
.
Next : Younjin (Seungyoun-Sejin)
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Moments
FanfictionCerita reuni para Panitia Ulang Tahun SMA Produce x 101 di tahun 2011, sekaligus nostalgia tentang cerita cinta di dalamnya Cast : Trainee produce x 101